"Ada apa sayang?apa kamu merasa sakit lagi?" tanya Nanda khawatir.
Aku tidak menjawab,aku langsung memeluk tubuh Nanda.Aku menyesal karena sudah menyalahkannya atas apa yang terjadi diantara aku dan Alvin.Seharusnya,aku tidak melakukan itu padanya.
Intuisi Alvin memang benar sekali,kalau Nanda orang yang tepat yang dikirim untuk diriku.Nanda yang Alvin kirimkan untuk diriku adalah Nanda yang tidak lain adalah teman masa kecilku,seseorang yang sebenarnya sudah menyukaiku sejak masih kecil.Lalu kita dipertemukan lagi dengan cara yang tidak terduga seperti ini,terkadang takdir memang selucu itu.
Aku menangis didalam pelukan Nanda menumpahkan segala rasaku padanya.Aku merasa sangat nyaman sekali dengan pelukannya,selalu menghangatkan perasaanku.
"Maafkan aku seharusnya aku tidak meyalahkan dirimu dalam permasalahan ini," ucap Reta menyesal.
Nanda tersenyum dan mencium pucuk kepalaku "tidak sayang,tidak apa-apa.Kamu belum mengetahuinya saja yang sebenarnya makanya kamu marah kepadaku.Satu hal yang harus kamu tau,aku sebenarnya berniat memberitahukan segalanya kepadamu tapi aku menunggu waktu yang tepat untuk itu.Aku minta maaf," ungkap Nanda.
"Apa memang isi kotak itu?apa Alvin memberikan sesuatu untukmu?" tanya Nanda penasaran.
"Memangnya selama ini kamu tidak tau apa isi kotaknya?"
Nanda menggeleng "aku tidak pernah membukanya," jawab Nanda.
"Alvin memberikan tiga buah surat kepadaku.Surat pertama menjelaskan apa yang dideritanya selama ini,surat kedua menjelaskan tentang pertemuanmu dengannya dan juga alasannya mengapa dia meninggalkanku tanpa alasan diacara pernikahan,dan surat ketiga menjelaskan tentang kamu yang dikirimkan dia untuk menemaniku dan membahagiakanku," terang Reta.
"Kamu tau?Alvin itu seperti adikku sendiri.Tetapi saat aku tau dia menderita leukimia hatiku rasanya benar-benar hancur," jelas Nanda.
"Lalu dimana Alvin dan Bunda sekarang?" tanya Reta.
Nanda tidak menjawab,ia malah tertunduk diam saja.
Aku menggoyangkan tubuhnya meminta jawaban darinya "Nan jawab aku!dimana Bunda dan Alvin sekarang!" raung Reta sambil menangis.
"Al-alvin-"
"Jawab yang benar,dimana dia sekarang!" ulang Reta.
Nanda membuang nafas panjangnya "maafkan aku.Alvin tidak bisa diselamatkan dari penyakitnya,dia telah meninggalkan kita untuk selamanya," jawan Nanda dengan berat hati.
Aku menggigit bibirku dengan kencang,dan menggelengkan kepalaku berkali-kali sambil menangis, aku merasa seperti ditampar begitu banyak dengan kenyataan yang menyakitkan.
"Tidak,tidak,kamu pasti berbohong ya kan?" isak Reta.
Nanda menggelengkan kepalanya "t-tidak aku tidak berbohong.Setelah memberiku amanat untuk menjagamu dan membahagiakanmu,lalu dia memberikan kotak itu kepadaku.Semenit kemudian Alvin menghembuskan nafas terakhirnya dan pergi meninggalkan kita untuk selamanya," terang Nanda sambil menangis juga.
Aku tersungkur lemas dibawah lantai,tubuhku sudah tidak kuat menahan beban ini.Rasa sakit yang benar-benar sakit aku terima saat ini mampu meluluh lantakkan segalanya.
Kemudian Nanda berjongkok dihadapanku "jangan seperti ini,aku tahu ini semua sulit untuk diterima,tapi kita sebagai manusia harus mengikhlaskan segala sesuatu yang sudah pergi dalam hidup kita," ujar Nanda.
"Kamu tahu Alvin itu orang yang sangat hebat.Orang yang mampu menahan segala rasa sakitnya dan berjuang sekuat tenaga untuk membahagiakan orang yang dia cintai.Bahkan sebelum dia pergi,dia membuat surat itu untukmu agar suatu saat kamu mengetahui apa alasan yang sebenarnya."
"Lalu dia memintaku untuk memenuhi amanatnya,yaitu menemuimu dan memberimu kebahagiaan.Awalnya aku ingin menolak,tapi didalam hati kecilku aku ingin sekali menuruti kemauan Alvin.Akhirnya aku menyetujuinya setelah mempertimbangkannya,aku tidak tau sama sekali sebelumnya siapa kekasih Alvin itu,karena memang Alvin tidak pernah menceritakan dengan jelas kepadaku."
"Setelah 2 hari kepergian Alvin,dengan ajaibnya kebetulan dengan kepindahan keluargaku ke Indonesia,ayahku ditugaskan kembali disini.Sesampainya aku di Indonesia aku langsung mencari-cari tahu tentang dirimu.Setelah beberapa hari aku mencari,akhirnya aku menemukanmu di rumah sakit waktu itu saat kamu dirawat.Kamu ingat waktu kamu dirawat ada seseorang yang mengirimkan sebuket bunga mawar putih dan suratnya disana?dan ketika kamu berada dikantin rumah sakit ada seseorang yang mengirimkan surat lagi kepadamu,apa kamu ingat?" tanya Nanda.
Aku mengangguk pelan "iya,siapa dia?"
Nanda tersenyum "aku yang mengirimkan itu kepadamu.Aku terpesona untuk pertama kalinya melihat wajah tenangmu saat sedang tertidur diranjang rumah sakit,aku melihatnya dibalik jendela ruangan kamarmu.Aku merasa ada daya tarik sendiri dalam dirimu,aku juga merasa seperti sudah kenal lama denganmu.Aku menemukan informasi kalau kamu bekerja di salah satu Caffe,akhirnya aku memutuskan untuk bekerja disana agar aku bisa terus bersamamu.Sampai hari berikutnya berlalu,aku memancingmu agar kita menjadi teman dekat,awalnya aku ragu untuk mengatakan itu karena aku takut kalau kamu akan menolaknya.Tapi kenyataannya tidak,kamu menerimaku.Lalu semakin kita dekat,aku jadi sering kerumahmu untuk berangkat bekerja bersama.Selain saat aku melihatmu,aku melihat kedua orangtuamu yang rasanya tidak begitu asing untukku,aku seperti sudah pernah melihatnya tapi tidak tahu dimana.Hingga suatu saat aku sedang melihat-lihat sekeliling rumahmu,tiba-tiba saja mataku menemukan satu fotomu waktu kamu masih bayi dan ternyata dugaanku selama ini benar kalau aku sudah sangat mengenal lama dirimu,yang tidak lain adalah teman masa kecilku," ungkap Nanda."Kamu bisa melihatkan bagaimana takdir membawa kita berdua untuk saling bersatu dan saling mencintai.Lewat Alvin,takdir membawamu kembali padaku dan mempertemukan kita setelah sekian lama kita berpisah.Tapi satuhal yang tetap membuatku sedih kenapa dia harus meninggalkan kita untuk selamanya," lanjut Nanda.
Aku mencengkeram kedua lengan Nanda,dan kemudian kembali memeluknya.Aku bisa merasakan kalau pundaknya bergetar hebat karena menangis didalam pelukanku.Kita berdua sama-sama merasa sangat kehilangan.Aku kehilangan tunanganku,sedangkan Nanda kehilangan sahabat yang sudah seperti adiknya sendiri.
Aku tersadar akan satuhal kalau Alvin tidak benar-benar sepenuhnya meninggalkanku,tetapi ada hal baru yang ia perkenalkan kepadaku.
Aku beruntung karena pernah mengisi hari-hari dihidupnya,bahkan disaat-saat terakhir hidupnya,ia masih mengingatku dan berusaha membuatku bahagia tanpa memikirkan keadaannya terlebih dulu.
*
*
*
*
*
TBCGimana rasanya setelah tau semuanya?campur aduk kan pastinya?wkwk.
Ikutin terus kelanjutannya yaa,karena sebentar lagi cerita ini bakalan selesai lohh :D
![](https://img.wattpad.com/cover/223180006-288-k596678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERGI DAN PERTEMUAN [Selesai]
RomanceAmreta Tisna biasa dipanggil Reta,23 tahun adalah perempuan berparas cantik yang menjalin kasih dengan seorang pria bernama Alvinan Saputra.Alvin adalah laki-laki pertama yang mencuri hati Reta dari semasa SMA. Bertahun-tahun mereka menjalin kasih,h...