Menjelang ulang tahun Alvin yang tinggal beberapa hari lagi,aku mempunya rencana untuk membuat pesta kejutan untuknya.
Seumur-umur Alvin berulangtahun,Alvin tidak pernah merayakannya dengan banyak orang dan pesta yang cukup meriah.Mungkin hanya beberapa keluarganya saja yang datang.
Tapi kali ini aku mau membuat sesuatu yang berbeda untuknya,dengan mengundang rekan-rekan bisnisnya,teman-teman masa SMA nya dan yang lainnya.Itu semua tidak jauh dari bantuan Bunda.
Bunda menyetujui apa yang aku rencanakan kali ini.Kata Bunda tidak apa-apa membuat Alvin bahagia dengan cara yang berbeda.
Sebenarnya Alvin bukan orang yang selalu memikirkan bagaimana pesta ulangtahunnya nanti diadakan,ia sendiri saja terkadang lupa dengan tanggal lahirnya.
Kini aku berada dirumah Alvin untuk membicarakan rencana ini dengan Bunda.Jangan tanyakan anak laki-lakinya itu kemana?karena aku tau pasti sekarang ia sedang sibuk dengan meeting-meetingnya itu dan pekerjaan lainnya.
Alvin tinggal berdua saja dengan Bundanya dan pelayan-pelayan yang bekerja disini.Ayah Alvin maksudku om Bram Saputra,sudah meninggal karena kecelakaan yang menimpanya saat usia Alvin menginjak 19 tahun.
Aku tau betul waktu itu bagaimana hancurnya Alvin saat mendapat kabar tentang kematian Ayahnya.Saat itu aku masih baru berpacaran dengan Alvin.
Aku beruntung sudah berpacaran dengannya waktu itu karena aku tidak tau bagaimana jadinya ia saat aku tidak menenangkan dirinya dari kehancuran,karena Bundanya pun tidak sanggup menenangkan Alvin.
Alvin sangat menyayangi laki-laki yang telah merawatnya itu dari kecil.Menurut Alvin,Ayahnya itu panutan untuknya.
Hari sudah semakin siang.Pasti sebentar lagi Alvin pulang untuk makan siang dirumahnya,karena aku sendiri yang memintanya pulang kerumah.Biasanya Alvin sangat jarang untuk makan siang dirumahnya,karena dikantornya sudah menyediakan makananan kalau waktu makan siang tiba.
Terdengar suara bel dari luar rumah,aku segera bangun dari tempat dudukku untuk membukakan pintu untuknya.
"Biar aku saja yang membukakan pintunya Bun," ujar Reta menahan Bunda untuk membuka pintu.
Bunda mengangguk mengerti.
Saat pintu sudah terbuka menampilkan sosok laki-laki yang berpenampilan rapih dengan balutan jasnya.Ia terlihat begitu tampan.Aku terpaku beberapa detik dengan penampilannya,aku tidak menyangka kalau ia terlihat dewasa seperti ini.
Alvin menepuk pundakku dengan pelan,menyadarkan aku dari lamunan
"hey ada apa?kenapa kamu malah melihat aku seperti itu?," tanya Alvin sedikit bingung.
Aku tersenyum padanya "tidak ada apa-apa.Kamu terlihat tampan hari ini," puji Reta.
Alvin tertawa,kemudian memberi ciuman singkat dikeningku "terimakasih kalau begitu.Karena jarang sekali kamu memuji ketampananku," sindir Alvin.
"Kamu ini.Sudah ayo masuk,aku dan Bunda sudah masak banyak untuk kita makan," ajak Reta menggandeng tangan Alvin.
****
Aku sudah memulai beberapa persiapan untuk pesta kejutan Alvin.Tugas mengundang rekan-rekan bisnis Alvin kuserahkan kepada Bunda,kalau sahabat-sahabat masa SMA nya aku yang mengurusnya.
Kali ini aku mencoba mencari tau sosial media salah satu teman sekelas Alvin sewaktu SMA.Setelah beberapa menit coba mencari,akhirnya aku menemukan salah satu nya.
Namanya Andre Pangestu.Seiingatku dulu Andre salah satu orang yang paling sangat dekat dengan Alvin.Kuberanikan diri untuk mengirim pesan lewat instagram.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERGI DAN PERTEMUAN [Selesai]
RomansaAmreta Tisna biasa dipanggil Reta,23 tahun adalah perempuan berparas cantik yang menjalin kasih dengan seorang pria bernama Alvinan Saputra.Alvin adalah laki-laki pertama yang mencuri hati Reta dari semasa SMA. Bertahun-tahun mereka menjalin kasih,h...