Hari ini cukup cerah,tapi tidak dengan hatiku yang mendung.Lagi-lagi setiap harinya aku harus malas menjalani pekerjaanku semenjak ditinggalkan oleh Alvin.
Tak ada semangat hidup bagiku,akhir-akhir ini aku lebih banyak murung.Aku merasa bukannya semakin bertambah dekat dengan Alvin semenjak bertunangan tapi malah ada jarak yang cukup jauh untukku dan Alvin.
Aku bekerja disalah satu Caffe milik kakak sahabatku sewaktu aku SMA namanya Siska Amelia.Seperti kataku waktu itu,kalau aku lahir dari keluarga yang sangat sederhana.Berbeda dengan Alvin yang memiliki keluarga yang kaya,dan memiliki bisnis dimana-mana.
Sifatku yang penuh kasih sayang,dan sederhanaku lah yang membuat Alvin jatuh cinta kepadaku.Itu yang Alvin katakan kepadaku sewaktu ia menyatakan perasaannya dihadapanku.Selain itu,Alvin juga bilang kalau aku ini manis dan cantik dengan lesung dipipiku hehe.
Jujur,aku merasa bingung dan takut sewaktu Alvin menyatakan perasaannya kepadaku.Karena waktu sekolah dulu Alvin banyak disukai oleh wanita-wanita cantik lainnya,aku takut menjadi korban permainan perasaannya saja.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu,akhirnya Alvin dapat membuktikan bahwa ketakutanku itu tidak benar adanya.Aku tidak menyangka kalau aku harus bertunangan dengannya karena aku tau,bisa saja ia mendapatkan wanita yang setara dengannya,dan lebih cantik dariku tentunya.
Aku sampai lupa kalau aku kini sedang bekerja,karena aku terlalu asik berfikir tentang Alvin terus-menerus.Lagi-lagi yang aku lakukan adalah memutar-mutarkan cincin dijari manis ku ini.
"Hey...ngelamun aja kamu!" teriak Siska mengagetkanku "kesambet baru tau rasa nanti...lagipula itu cincin dipegangin terus,tenang ga akan ilang kali," ledek Siska.
Aku mendengus kesal "ihh ganggu aja.Udah sono deh ga usah ngeledek aku kayak gitu,"
Siska langsung tertawa mendengarnya "belum dapet kabar dia juga?," tanya Siska serius.
Aku mengangguk sambil mengerucutkan bibirku "iya,makanya aku jadi sedih gini," jawab Reta.
"Sudah deh tidak perlu sedih seperti itu," ucap Siska memberiku semangat "lagian kan,kalau dia jodoh kamu,mau sejauh apapun dia,pasti bakal balik ko,aku yakin dia tau kemana harus berpulang.
Kuncinya cuma kamu harus sabar dan percaya sama dia kalo semuanya akan baik-baik aja Ret," sambung Siska.Aku mencerna kata-kata Siska barusan.Apa yang dikatakan Siska itu ada benarnya juga,kalau aku adalah rumah untuk Alvin pasti ia akan berpulang kepadaku.
"Udah deh aku mau lanjut kerja lagi,aku tinggal ya," ujar Siska.
Untung saja hari ini Caffe tidak terlalu ramai dengan pengunjung,jadi tak banyak pekerjaan yang aku kerjakan.Aku segera merogoh benda pipih itu disaku ku,untuk memeriksa pesan terakhir yang aku kirim kepada Alvin,apakah sudah dibalas atau belum.
Dan ternyata pesanku belum juga dibalas dengannya.Akhirnya aku memutuskan untuk kembali mencoba menelfon nomornya,apakah sudah bisa terhubung atau belum.Dan sial,lagi-lagi aku dipermainkan dengan suara operator yang mengangkat telfonku.
Aku berusaha sabar menghadapi ini,lagi-lagi aku mengirimkan pesan kepada Alvin,tidak peduli mau sebanyak apapun pesan yang aku kirim,aku hanya ingin ia kembali saja.
To : My Life
"Apa kamu ga bosen nerima pesan aku yang sudah banyak ini?"
"Ya ampun,aku sampai lelah mengetik,dan menelfon nomormu berkali-kali"
"Kamu ga rindu sama aku?sampe tega gini ke aku?"
"Segera pulanglah.Rinduku ini sudah tidak bisa diajak bernegosiasi"
Sudah cukup bagiku mengirim pesan singkat itu kepada Alvin.Tanpa aku sadar ternyata aku kembali meneteskan air mataku.Sial pikirku,kenapa harus berulang kali seperti ini,akhir-akhir ini aku lebih banyak menangis,dasar cengeng,pikirku.
****
Selesainya aku bekerja,aku memutuskan untuk pergi sebentar ke salah satu Taman Kota yang tidak jauh jaraknya dari tempatku bekerja.
Entah apa yang aku fikirikan saat aku pergi kesana,aku hanya berharap apa yang pernah aku lalui bersama Alvin,ini bisa mengurangi rasa rinduku padanya.
Bukan hanya cengeng,tapi entah mengapa aku merasa perasaanku dan firasatku tidak karuan,seperti selalu ada yang mengganggu fikiranku akhir-akhir ini.Semoga saja tidak terjadi apapun dengan Alvin disana.
Taman Kota ini menjadi salah satu saksi kita berdua saat menghabiskan waktu.Selain banyak pedagang yang menjual berbagai makanan,disini juga tempatnya luas dan masih rindang,masih banyak pepohonan yang membuat udara sejuk disekitarnya.
Rasanya euforia disini tidak pernah berubah,masih sama saat aku terakhir kali kesini bersamanya.
Aku langsung bergegas menuju bangku yang disediakan disana,dan tepat duduk di bangku yang dibawah pohon rindang.Aku mengedarkan pandanganku kesana-kemari untuk menikmati suasana taman dari sini.Lagi-lagi taman ini yang berkunjung lebih dominan adalah sepasang kekasih.
Aku yang melihat itu hanya bisa menutup mata,dan setelahnya membayangkan Alvin duduk disampingku.
Entah fikiran dari mana tiba-tiba terlintas Alvin seperti berbicara kepadaku saat sedang memejamkan mata "Jangan sedih sayang,aku pasti akan kembali."
Dengan cepat aku menyadarkan diriku dari fikiran tadi.
Tangisanku lagi-lagi pecah ketika mendapat fikiran seperti itu,apalagi terlihat seperti nyata bahwa Alvin ada didekatku.
Deraian air mata tidak bisa aku tahan lagi,fikirku saat aku berkunjung kesini akan lebih tenang dari sebelumnya,tapi malah memperburuk keadaan.
Sialnya,aku berada disini seorang diri jadi saat aku menangis banyak sepasangan mata yang melihat aneh kearahku,mungkin orang berfikir hari ini aku menjadi gadis yang paling sedih didunia.
Mata semakin terlihat bengkak,hidung yang memerah,dan penampilanku yang tidak karuan ini tidak aku pedulikan lagi,yang hanya aku mau adalah Alvin kembali pulang menemuiku saat ini juga.
Setelah menghabiskan sisa tangisku,kepala ku mulai pusing mungkin karena terlalu banyak menangis akhir-akhir ini itu sebabnya aku merasa pusing.Akhirnya aku putuskan untuk bangkit dari tempat duduk ku dan langsung bergegas pulang ke rumah untuk mengistirahatkan jiwa yang lelah ini.
Berjalan dengan tertatih-tatih dengan penampilan yang sudah tidak aku pedulikan lagi.
*TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT :)
TUNGGU KELANJUTANNYA YA❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERGI DAN PERTEMUAN [Selesai]
Roman d'amourAmreta Tisna biasa dipanggil Reta,23 tahun adalah perempuan berparas cantik yang menjalin kasih dengan seorang pria bernama Alvinan Saputra.Alvin adalah laki-laki pertama yang mencuri hati Reta dari semasa SMA. Bertahun-tahun mereka menjalin kasih,h...