Amreta Tisna biasa dipanggil Reta,23 tahun adalah perempuan berparas cantik yang menjalin kasih dengan seorang pria bernama Alvinan Saputra.Alvin adalah laki-laki pertama yang mencuri hati Reta dari semasa SMA.
Bertahun-tahun mereka menjalin kasih,h...
Malam ini aku sudah bersiap pergi dengan Alvin untuk menghabiskan waktu bersamanya lagi.Tidak ada kata bosan untukku selama bersama dengannya.
Terlebih lagi akhir-akhir ini aku lebih banyak tersenyum bahagia,itu semua karenanya.Malam ini Alvin mengajakku pergi ke pasar malam yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
Aku melihat sekeliling pasar malam ini ternyata sudah banyak wahana yang ingin aku naiki,disini ramai sekali dengan pengunjung yang datang dan juga banyak sekali pedagang-pedagang yang berjualan disini.
Aku mengajak Alvin untuk menaiki wahana bianglala,awalnya ia tidak mau tapi setelah ku paksa akhirnya ia menuruti juga permintaanku.Ahh jadi semakin sayang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo sayang,sini duduk disebelahku," ucap Reta dengan antusias ketika sudah berada didalam bianglala.
"Sudahlah,kamu saja yang naik,aku tidak mau.Kamu tau kan aku takut ketinggian," kata Alvin dengan lemas.
Aku menarik tangan Alvin untuk masuk dan segera duduk disampingku
"ayolah Vin.Ini sangat seru,kamu harus mencobanya,rasa takut itu harus dilawan.Setidaknya kali ini saja," ucap Reta mencoba menyakinkan Alvin.
Akhirnya Alvin hanya bisa pasrah dan duduk disampingku.Selama bianglalanya memutar Alvin hanya memejamkan matanya.
Sayang sekali padahal pemandangan dari atas sini sangat indah ketika malam hari.Aku tertawa melihat ekspresi Alvin yang terlihat sangat takut sambil menggenggam tanganku dengan erat,aku bisa merasakan kalau tangan Alvin sudah basah dan menjadi dingin karena ketakutan.
"Ayo buka matamu sebentar,coba lihat pemandangan dari sini cukup bagus dengan lampu-lampu yang menghiasinya.Tidak usah takut,ada aku disini," suruh Reta mencoba memberi semangat kepada Alvin.
Akhirnya Alvin membuka matanya pelan-pelan,tangannya masih memegang tanganku sangat erat.Aku tidak mau melewatkan moment jarang seperti ini,aku mengambil ponselku untuk memotret aku dan Alvin saat berada diatas sini
"ayo senyum dong Vin.Ciss...," kataku.
Alvin tersenyum tapi terlihat seperti terpaksa menahan ketakutan.Setelah beberapa menit menaiki bianglala akhirnya berenti juga.
Aku menggandeng tangan Alvin menuntunnya untuk berjalan "ayo jalan pelan-pelan ya," ucap Reta.Aku bisa melihat wajah Alvin yang masih terlihat pucat saat turun dari sana.
"Kamu tidak apa-apa kan Vin?apa kamu masih merasa takut?," tanya Reta.
Alvin tidak menjawab,hanya diam saja.Dan kemudian...
BRUK...
Alvin jatuh pingsan,astaga aku bertambah panik.Disini orang-orang sudah berkumpul untuk menolongku mengangkat tubuh Alvin ke bangku panjang yang tersedia disana.
Aku mencoba membangunkan beberapa kali dengan menggosok-gosokkan telapak tangannya agar lebih hangat dan membalurkan minyak kayu putih dihidungnya berharap Alvin agar cepat sadar.