FAM-ILY 2

2.5K 289 143
                                    

AUTHOR'S POV

Langit di bulan Mei tampak menyembunyikan sinar matahari di balik awan-awan yang perlahan dihembus angin, berwarna gelap, bahkan Jakarta nampak sedikit berkabut di hari itu.

Di pemakaman tampak kumpulan manusia mengenakan setelan berwarna hitam, mengelilingi dua gundukan yang berdampingan di hadapan manusia-manusia terdekat mereka dan di hadapanNya.

Mengenakan kemeja hitam, celana panjang berbahan kain berwarna hitam juga, Chaeyoung terus memegang lengan ibunya, meski tidak pernah sedetik pun Son Jihoon, ayahnya Chaeyoung, meninggalkan istrinya, dalam situasi ini Chaeyoung juga enggak merasa mampu meninggalkan kedua orang tuanya.

Chaeyoung memeluk Ibunya yang kembali menangis saat menabur bunga di atas nisan Son Jeonghoon. Sesaat Chaeyoung ingin menenangkan Mami kesayangannya, tapi bibirnya bergetar menandakan bahwa ia juga tidak mampu setenang yang dibayangkannya.

Semua masih terasa seperti mimpi.

Tiba-tiba satu tangan dengan lembut ikut meraup bunga di dalam keranjang yang disiapkan oleh keluarga Son, menaburkannya di atas kuburan adik Chaeyoung. Mina tersenyum kecil terhadap keluarga Son sambil ia terus menabur bunga di atas tanah yang menutupi tubuh kaku Jeonghoon.

Kakaknya Seohyun? Chaeyoung memutuskan untuk fokus pada acara pemakaman adiknya dan pacar adiknya saja.

Lalu perlahan mereka bergeser ke kuburan Seo Juhyun, pacar dari Son Jeonghoon. Keluarga Son tahu betapa Jeonghoon sayang kepada pacarnya, betapa Seohyun telah membantu Jeonghoon di masa terkelamnya, betapa Seohyun selalu dipanggil sebagai calon menantu idaman oleh Papi Maminya Jeonghoon.

Meski sejak Jeonghoon keluar dari rumah tanpa alasan jelas mereka sudah hampir tidak pernah bertemu dengan Seohyun, dengan ikhlas keluarga Son membayar semua kebutuhan pemakaman Seohyun. Bahkan ketika Mina mengatakan bahwa asuransi Seohyun bisa meng-cover semuanya, keluarga Son bersikeras tetap membayar semuanya dan mengatakan bahwa Mina, yang juga masih kuliah, bisa menggunakan uang asuransi Seohyun untuk kelanjutan studinya.

"Seohyun..." Chaeyoung melihat perempuan yang tadi berlutut di depan kuburan Seohyun, kemudian perlahan tangan perempuan tersebut menggenggam tanah yang masih basah dan bahunya gemetar, dia nangis.

Tanpa sadar Chaeyoung mengulurkan tangannya ke bahu perempuan tersebut, meremasnya sedikit seakan memberi kekuatan lalu ia merasa tangannya digenggam oleh si empunya bahu, ia dan perempuan di depannya sedang saling memberi kekuatan atas kehilangan.

Chaeyoung tidak dapat menahan air matanya, "Seohyun anak baik, Seohyun pasti masuk surga..." lemah, tapi cukup terdengar oleh Mina.

Bahu Mina bergetar lebih hebat, saat itu, Mina mengeluarkan seluruh air mata yang ia tahan dari pagi, dia kira dia mampu menerima kenyataan. Tapi menyadari bahwa ia benar-benar tanpa keluarga ataupun kerabat di dunia ini, berat bagi Mina.

Sekitar 3 menit lamanya Chaeyoung dan Mina saling menggenggam, kemudian tangan Chaeyoung dilepaskan dan Mina perlahan bangkit, Chaeyoung juga menarik kembali tangannya, kini menabur bunga di atas kuburan pacar adiknya, "Jagain adik aku ya, Seohyun. Kalian baik-baik di sana."

"Pi, Mi..." Kedua orang tua Chaeyoung menganggukkan kepalanya sebelum ikut menabur dan membisikkan doa terbaik untuk arwah Seohyun.

Hari makin siang, Chaeyoung membuka payung dan dia berdiri mendekati Mina yang masih menaburkan bunga di atas kuburan Seohyun, menghalangi sinar matahari yang hendak jatuh di atas kepala Mina, Mina menengadah ke atas, mereka bertatapan dan Chaeyoung mengisyaratkan Mina untuk melanjutkan menabur bunga di atas kuburan adik sepupunya. Mina berterima kasih dengan suara pelan dan Chaeyoung menganggukkan kepalanya, tanda ia mendengarnya. Chaeyoung mungkin enggak kenal siapa Mina, tapi dengan kesedihan dan kekuatan yang mereka bagi, Chaeyoung tahu mereka saling membutuhkan.

FAM-ILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang