CHAPTER 33
AUTHOR's POV
Hening meliputi ruangan kerja Son Seungwan, bahkan suara kertas yang perlahan dikeluarkan dari amplop di tangan agen asuransi di hadapan Seungwan dan Jihoon pun dapat terdengar dengan jelas.
"Coba saya mau lihat." Si agen asuransi langsung mengatupkan kembali mulutnya, baru saja ia akan membacakan isi dari polis asuransi tersebut, "Iya, Bu, silakan." diberikannya dokumen tersebut kepada Son Seungwan.
Jihoon berdiri lebih dekat kepada istrinya, ia menunduk dan berusaha ikut membaca polis tersebut, "Son Minyoung, 25 Mei 2018, anak dari Jeonghoon?" Seungwan membaca kata per kata di dalam tulisan tersebut dengan seksama, diulangnya sekali lagi, seakan takut matanya yang mulai menua itu membohonginya.
Tapi tidak ada satu kata pun yang ia salah baca, sementara itu Mina dan Chaeyoung saling menyentuh lengan satu sama lain, "Chaeng, tenang dul-" Mina berusaha berbisik namun Chaeyoung sudah maju satu langkah, mendekati Maminya.
Tanpa mengindahkan peringatan kekasihnya itu, "Iya, Mi. Minyoung itu anak Jeonghoon."
Seungwan menengok ke arah Chaeyoung, terkejutlah anak itu melihat Maminya sudah bersimbah air mata, "Kamu tahu?"
Seolah terhipnotis, bibir Chaeyoung tidak dapat bergerak, "Kamu tahu dan kamu enggak kasih tahu Mami? Sejak kapan? Mau sampe kapan kamu sembunyiin?!" Hancur hatinya menghadapi kenyataan bahwa anak bungsunya meninggal dengan rahasia sebesar ini, betapa ia dan suaminya tidak tahu apa-apa tentang anaknya, dan sekarang? Chaeyoung juga merahasiakannya?!
Membuang napas dengan kasar, "Mas, tolong keluar dulu." Dengan tenang, Seungwan memberi kode kepada agen asuransi tersebut yang langsung dituruti tanpa berkata-kata apapun, "Baik, Bu. Permisi dulu semuanya, ini amplopnya mau saya bawa at- oke Ibu pegang aja." sedikit panik, bulir keringat mengalir di pelipis agen asuransi tersebut, ketegangan yang terjadi di ruang kerja tersebut sangat kuat dirasakannya.
"Mi..." Panggil Chaeyoung lirih, ia berusaha menyentuh pundak ibundanya, "Jelasin semuanya, Son Chaeyoung." Meski masih bersimbah air mata, ketegasan Seungwan selalu mampu membuat lawan bicaranya mati kutu, seperti sekarang Chaeyoung rasakan.
"Mami jangan marah dulu, aku bakal jelasin tap-"
Seungwan memotongnya, "Mami enggak marah, mami kecewa." Tajam, menyayat hati Chaeyoung. Anak mana yang mau mengecewakan orang tuanya, apalagi anak yang selalu sayang pada keluarganya seperti Chaeyoung.
Sakit hati Chaeyoung berkata, "Sikap Mami yang kayak gini yang bikin Jeonghoon dan aku susah cerita ke Papi Mami."
Seungwan menghapus air matanya dengan kasar, ia tidak peduli Jihoon dan Mina menatap mereka dengan tatapan seolah ingin menenangkan, "Sikap apa ya maksud kamu?"
"Ya kayak gini, enggak pernah ngasih celah buat anaknya ngomong."
Seakan bingung, "Lho? Tadi Mami minta kamu jelasin kok."
Seolah seluruh frustasi yang dipendam selama ini menyeruak keluar, "Mami tahu maksud aku."
"Enggak, Mami enggak tahu, apa maksudnya?" Pertanyaan rasa tantangan keluar dari bibir Seungwan.
"Dari kita kecil, Mami selalu suruh kita ngomong tapi Mami sudah punya asumsi sendiri, ujung-ujungnya kalau enggak sesuai sama ekspektasi Mami, kita akan dibandingin, kita akan dihakimi sama keluarga sendiri!" Nada bicara Chaeyoung mulai naik, membuat Seungwan yang tadinya sedih, menjadi mengeras wajahnya.
"Chaeyoung!" Jihoon memperingatkan anaknya, yang kini semata wayang.
"Papi juga sama aja! Selalu sibuk, enggak tahu apa-apa tapi selalu ikut-ikutan dan enggak pernah berusaha mendengarkan dari dua sisi!"

KAMU SEDANG MEMBACA
FAM-ILY [END]
General FictionSesuai judul, fanfic ini akan berfokus pada Keluarga Son. Ini fanfic pertama pake bahasa Indonesia. Enggak akan baku-baku amat, campur bahasanya. 18+ untuk urusan umpatan ataupun cursing. Kalau hubungan enggak-enggak belum tentu ada. Son Chaeyoung ...