Hai! Sebentar lagi habis nih Cempol Family uwuwuwu, aku nulis apa lagi dong yah? :")
CHAPTER 32
AUTHOR's POV
"Thank you ya Kak... Sorry jadi kemaleman gini..." Dahyun hanya mengangguk sambil mengucek-ngucek matanya, "Iya santai, gue juga tadi sempet ketiduran kok. Ya udah sana, gue anter puteri Thailand dulu."
Semua memandang Dahyun dan pinggang Dahyun dicubit dari belakang, "Taiwan, Kak. Kuulang sekali lagi, Taiwan." Dahyun langsung berdiri tegak sambil mengelus pinggangnya, "Et dah galak bener tuan puteri, heran. Dah apa aku mah cuma supir buat Putri Tzutzu..." Dahyun menghela napas panjang kemudian menepuk pundak Chaeyoung sebelum masuk mobil.
"Ati-ati ya kalian, sekali lagi thank you ya Dahyun dan Tzuyu..." Mina tersenyum ke arah teman-teman Chaeyoung dan mereka tersenyum balik kepada Mina sebelum masuk ke mobil.
"Tzu, aku mau ngomong, boleh?" Jantung semua orang di situ, saat itu, seakan mau copot mendengar Chaeyoung yang setengah berlari ke arah Tzuyu, yang disentuh lengannya cuma menengok sambil melirik ke arah Mina, perempuan yang sedang menggendong Minyoung itu tersenyum kepadanya sebelum berjalan ke arah Jihyo, kak Mina baik banget, gue jadi ngerasa nggak enak sempet mau egois.
"Boleh, mau di mana?"
"Situ aja, depan mobil." Dahyun langsung bersiap-siap, "Tontonan seruu~" perempuan yang sudah duduk di kursi pengemudi itu mencari posisi duduk enak dan menurunkan sedikit sandaran kursinya, bersantai menonton drama, "Ah, tahu gitu coca cola tadi gue sikat ya, dah ditawarin kak Jihyo pake sok-sok gak enak gue tolak, enak nih nonton TV sambil minum coca cola..."
"Jadi..." Chaeyoung menarik napas, kok gue deg-degan ya, "Ya?" tanya Tzuyu, tidak kalah deg-degan.
Chaeyoung menatap wajah Tzuyu, cantik, masih sama seperti pertama mereka bertemu, Chaeyoung selalu merasa Tzuyu cantik di luar nalar manusia, tapi rasa yang dulu menggelegak di dada Chaeyoung sudah enggak ada, cantiknya Tzuyu membuatnya terperangah tapi tidak lagi jatuh cinta. Baiknya Tzuyu membuatnya tersenyum tapi tidak lagi senyum-senyum sendiri. Maka, dengan yakin Chaeyoung menarik tangan Tzuyu, "Tzu, aku udah jadian sama kak Mina- eh maksudnya sama Mina. Duh maap baru sejam, belum kebiasa..."
Tzuyu menelan ludahnya, bodohnya gue mikir kalo gue ada kesempatan, "Hmm, oke."
"Oke?" Chaeyoung menatap Tzuyu dengan tidak percaya, KATANYA NAKSIR GUA ANJIR?
Perempuan lebih muda itu menatap tajam ke arah Chaeyoung, "Kamu berharap apa?"
"E-eh, enggak-enggak."
"Ya udah, congrats. Ada lagi yang mau diomongin enggak? Mau pulang, capek." Bergidik, rasanya ini pertama kalinya Tzuyu berbicara dengan nada sedingin ini.
"Tzu, kita masih bisa temenan kan?"
"Masih."
"Kok kayak marah?"
Tzuyu pun mendesis, tidak sabar, "Chaeng, please-lah, aku juga punya perasaan, yang pasti saat ini aku belum ngerasa nyaman dengan kenyataan itu. Tapi aku tahu batasanku, aku enggak akan gangguin hubungan kalian berdua. Aku enggak bisa bilang aku langsung merestui, tapi sebagai sahabat aku bisa apa?"
Chaeyoung tersenyum mendengarnya, "Nah gitu dong sahabat, pokoknya aku tetap mau sahabatan sama kamu, Tzu."
"Iya-iya." biar cepet.
"Hehehe senyum dong, sahabatku yang paling baik?" Tzuyu memberi senyuman singkat sebelum wajahnya bete lagi, "Kok gitu? Senyumnya lebar dong." Chaeyoung jinjit dan menarik kedua sisi bibir Tzuyu ke atas, membuat Tzuyu terpaksa senyum dan akhirnya mata mereka bertemu, Chaeyoung tersenyum manis ke arah Tzuyu, "Terima kasih ya, Tzu. Aku beneran sayang sama Mina soalnya dan persetujuan orang-orang terdekat aku juga penting, I really appreciate your understanding."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAM-ILY [END]
General FictionSesuai judul, fanfic ini akan berfokus pada Keluarga Son. Ini fanfic pertama pake bahasa Indonesia. Enggak akan baku-baku amat, campur bahasanya. 18+ untuk urusan umpatan ataupun cursing. Kalau hubungan enggak-enggak belum tentu ada. Son Chaeyoung ...