1

1.5K 65 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama Zevanya masuk sekolah sejak kepindahannya ke Indonesia satu minggu yang lalu. Hari ini, hari termalas yang dirasakan oleh Zevanya ini terjadi begitu saja karena satu hal yang dia pikir disekolah barunya. Hari dimana harus memulai kembali semuanya, perkenalan, teman baru, suasana baru. Dan Zevanya membenci hari ini.

SMA Alensis Harapan Bangsa atau yang biasa disingkat AHB sama anak-anak yang sekolah disini. Sekolah swasta terbesar di Jakarta. 

Zevanya berjalan di sepanjang koridor yang begitu sepi, setelah ia di antar oleh supir pribadinya. Sekarang sudah pukul 08:25 Zevanya sengaja datang begitu terlambat agar saat ia menjelajah sekolah ini untuk mencari ruang kepala sekolah, koridor tidak begitu ramai. 

"Akhirnya ketemu juga ruang kepseknya" gumam Zevanya dalam hati.

bugh.

Zevanya terduduk begitu saja di lantai saat seorang laki-laki menabraknya dari belakang.

"sorry" ucap laki-laki itu.

"Zevanya Putri" Gumam laki-laki itu ketika membaca name tag di baju Zevanya.

Zevanya berdiri lalu meninggalkan laki-laki itu dan masuk ke dalam Ruang Kepala Sekolah.

Tok tok tok ...

"Iya, silahkan masuk"

"Selamat pagi bu" ucap Zevany.

"Hmm kamu Zeva ya ? Zevanya anak Pak Alens ?" ucap Kepala Sekolah.

"iya bu" 

"oke kalau begitu ayo ikut, Ibu akan mengantar kamu ke kelas kamu" Ajaknya.

"Tunggu bu, ada yang ingin saya bicarakan terlebih dahulu" ucap Zevanya.

"Baiklah, silahkan duduk zevanya"

❤️❤️❤️

"Woy, gue tadi gak sengaja lewat depan ruangan kepsek" ucap Bayu-ketua kelas 

"Yaa terus ?" kompak sekelas menjawab.

"Ada anak baru cuyyy cantikk gila gilaaaa atau ini mimpi gue aja ya, kalau ini mimpi jangan bangunin gue ya Tuhan" 

Ya, begitulah Bayu si ketua kelas 12 Ipa 1 dia terpilih menjadi ketua kelas karena ke alay-an nya yang dikenal dibeberapa kalangan guru. 

Kelas ini sangat ricuh di pagi hari ini, segala macam aktivitas yang ada di dalam kelas ini. Ini dikarenakan mereka sedang jam kosong.

"Selamat Pagi anak-anak" ucap Ibu Alin - Kepala Sekolah.

"Pagiii ibu"

"Hari ini kita kedatangan murid baru" 

Bukan-bukan, itu bukan Ibu Alin yang bicara. Melainkan Bayu yang berbicara mengikuti gaya bicara Ibu Alin. 

Sontak sekelas tertawa termaksud Ibu Alin. 

"Lah kok kamu tau bayu?" Tanya Ibu Alin yang masih bingung.

"Tadi dia nguping bu pas di ruang kepsek" Ucap salah satu siswa.

"Hmm baiklah sepertinya kalian sudah mengetahui, kalau begitu ayo masuk nak" ucap Ibu Alin.

"Perkenalkan dirimu nak".

"Gila cantik woy"

"Fix ini mah bakalan ngalahin ketua geng cabcabean"

"itu kulit atau kain kafan bening beut njir"

"kok kek pernah liat ya, tapi lupa dimana"

"Hai semua, nama saya Zevanya Putri. Kalian bisa panggil saya Zeva. Salam kenal semuanya" ucap Zevanya.

"Kamu duduk disamping Lala, ayo Lala angkat tangan kamu" ucap Ibu Alin.

"Hai, gue Lala. Lala Arleta. kalau dua curut depan kita tuh namanya Karin, Karina Abel. Nah samping Karin itu namanya Qila, Aqila Naura." ucapnya memperkenalkan dirinya dan teman-temannya.

"Salam kenal semuanya" ucap Zevanya sambil tersenyum.

kringggg kringggg kringgg .....

"Kantin yuk gais" Ajak Lala yang di angguki oleh ketiga temannya.

Yaps, sejak saat perkenalan tadi Zeva fix telah menjadi bagian dari mereka. Lala yang begitu senang karena sejak kelas 11 dia selalu duduk sendirian dan akhirnya tahun dimana dia menjabat sebagai anak kelas 12 dan ia tidak duduk sendirian lagi alias ngejomblo. 

Keempat wanita-wanita ini telah sampai di kantin yang begitu ramai, ya iyalah ramai. ke kuburan aja sono kalau mau sepi.

"Duh gak ada tempat duduk nih" ucap Qila

"Duduk disana aja, kan kosong" ucap Zeva sambil menunjuk tempat duduk yang sedang kosong di pojokkan kantin.

"Jangan!" ucap ketiga temannya secara serentak

Zeva yang kebingungan melihat ketiga temannya memasang muka bertanya-tanya.

"udah bentar kita ceritain sama lo. noh disamping sana ada yang kosong disana aja yuk" ucap Qila.

Mereka bertiga berjalan munuju tempat duduk itu.

"Anjirrr ganteng banget"

"Yallah Ka Dipta"

"Yampun Ka Raken, Ka Ari, Ka Wili"

"Mereka tuh pentolan sekolah ini Ze" Ucap Karin.

"Tuh yang didepan namanya Dipta, dan disampingnya tuh Raken. Mereka berdua tuh udah dari orok bareng-bareng. Makanya agak mirip dan banyak yang ngira mereka tuh anak kembar padahal mah enggak. terus yang di belakang tuh yang make dasi di kepalanya namanya tuh Ari paling somplak suka ngelawak sama kek Wili yang disampingnya Ari" jelas Karin.

"Lo kenapa Ze ? kok macam gak suka gitu?" tanya Qila.

"Gak apa-apa kok, cuman gak suka aja tuh orang tadi pagi nabrak gue" jawab Zeva.

"Yang mana nabrak lo ?" tanya Lala.

"Tuh yang namanya Dipta" Jawab Zeva

"Anjir gilaa beruntung banget lo zee" jawab kompak ketiga temannya yang membuat seisi kantin tiba-tiba hening.

Zeva hanya terdiam dalam hatinya mati gue jadi pusat perhatian seisi kantin.

-------

Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.


Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang