27

379 25 0
                                    

"Perempuan tuh gak bisa dikasarin, mau sebagaimana mereka buat salah tetap aja kelemahan perempuan tuh gak bisa dikasarin"


❤️❤️❤️


Dipta mengemudikan mobilnya menuju komplek perumahan yang sudah lama ia tak kunjungi dikarenakan perang dingin antara dirinya dan sahabatnya. Sesampainya dirumah itu, tak ada yang berbeda rumah ini tampak sepi seperti biasanya hanya ada beberapa pekerja saja.

"Eh Den Dipta" ucap Bi Sri.

"Rakennya ada Bi?" tanya Dipta.

"Oalah itu Den Raken dan keluarganya pada balik ke Singapur Den" ucap Bi Sri.

"Dari kapan Bi?" tanya Dipta.

"Udah dari kemarin Den" ucap Bi Sri.

"Oh iya Den, ini ada Surat dari Mbak Anya" ucap Bi Sri.

"Anya?" tanya Dipta.

"Hmm ini Den mbak Zeva maksudnya" ucap Bi Sri.

"Ohiya Bi, saya boleh gak masuk ke rumah belakang yang ditempati sama Zeva?" tanya Dipta.

"Boleh Den, ayo ikut saya" ucap Bi Sri.

Bi Sri mengambil kunci rumah dari dalam laci, lalu berjalan menuju rumah belakang yang di tempati oleh Zevanya.

"Ayo masuk Den" ucap Bi Sri.

"Mbak Anya ngelakui semuanya disini sendiri tanpa bantuan siapapun, dari masak, nyuci baju, nyapu semuanya dia lakuin sendirian" ucap Bi Sri.

"Kok dia gak tinggal bareng sama Raken di rumah depan aja bi?" tanya Dipta.

"Waktu kedatangan mbak Anya ke Indonesia itu karena dipaksa oleh tuan Bram, tuan Bram hanya takut jika putrinya tinggal sendirian di Singapur. Itu juga alasan kenapa mbak Anya selalu diantar jemput sama Pak Ujang, itu kemauan dari tuan Bram" ucap Bi Sri.

"Dan soal kenapa mbak Anya gak tinggal di rumah depan bareng Den Raken jawabannya karena berapa bulan sebelum mbak Anya pulang ke Indonesia mereka bertengkar hebat ada sesuatu yang membuat mbak Anya kecewa berat sama Den Raken" lanjutnya.

"Kecewa kenapa bi?" tanya Dipta.

"Kalau soal itu saya gak berhak buat ceritain Den" ucap Bi Sri.

"Ohiya satu lagi, kenapa saya tidak pernah lihat Zeva sebelumnya dirumah ini. Kan dulu saya sering kesini bi?" tanya Dipta lagi.

"Mbak Anya diIndonesia dari dia lahir, namun saat ia berusia 6 tahun ia ikut dengan ibunya ke Singapur dan tidak pernah ke Indonesia lagi. Den Raken dan Tuan Bram lah yang ke Singapur untuk bertemu dengan mbak Anya dan Ibunya. Maka dari itu Den Dipta gak pernah liat mbak Anya sebelumnya" ucap Bi Sri.

"Kalau begitu saya pulang dulu Bi" pamit Dipta.


❤️❤️❤️

Dipta kini telah sampai dirumahnya dan langsung disambut oleh bundanya.

"Loh kok habis pergi urusan hati pulang-pulang mukanya kok gini sih" ucap Ami.

"Dia pergi Bun" ucap Dipta memanyunkan mukanya dan ikut duduk disamping Ami.

"Dia siapa yang kamu maksud?" tanya Ami.

"Dia yang udah berani nolak aku bun" ucap Dipta.

"Lah anak bunda ada yang nolak ? toh biasanya kamu ceritain ke bunda kamu capek dikejar-kejar sama cewek kok ini malah gini" ucap Ami.

"Dia beda bun, Dipta nyesel gak dengarin penjelasan dia dulu" ucap Dipta.

"Aku malah ngatain dia yang gak benar bun, aku malah kasar sama dia" ucap Dipta.

"Perempuan tuh gak bisa dikasarin, mau sebagaimana mereka buat salah tetap aja kelemahan perempuan tuh gak bisa dikasarin" ucap Ami.

"Iya bun aku nyesel" ucap Dipta.

"Belajar baik-baik kalau jodoh gak akan kemana kok" ucap Ami.



-------

Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.

Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang