"Gak semua masalah diselesaikan dengan otot, pake otak dingin juga bisa kali"
❤️❤️❤️
Flashback On
Gadis cantik yang merayakan ulang tahunnya yang ke 16 disebuah taman yang tak jauh dari rumahnya sangat senang dengan kehadiran sang ayah yang gadis ini tau bahwa sang ayah adalah pembisnis yang sangat sibuk.
"Happy birthday happy birtday happy birthday Vanya" .
"Ayo sayang tiup lilinnya".
"Mama sayang vanya"
"Papa juga sayang Vanya"
"Vanya gak boleh sedih-sedih lagi ya".
Kedua orang tua itu memeluk anak gadisnya tersebut. Tapi satu yang kurang di ulang tahunnya kali ini bahwa sang kembaran tidak ikut datang ke Singapur karna alasan yang bahkan Zeva sendiri tidak tau apa.
"Kado kamu ada di mobil, mama ambil dulu ya" ucapnya.
"Iya ma" ucap Zeva.
Zeva kembali berbincang bersama teman-temannya, sedangkan ayahnya sibuk berbincang bersama rekan kerjanya.
Brakkkk...
Sebuah suara keras yang berhasil membuat fokus semua orang yang ada diacara ulang tahun Zeva terarah ke kerumunan warga ditengah jalan.
"MAMAAAAAA" teriak Zeva.
Semua orang yang ada disana panik, dengan cepat Bram mengangkat tubuh istrinya kedalam mobil dan membawa istrinya ke rumah sakit terdekat. Zeva sangat ketakutan saat itu.
Sesampainya dirumah sakit Zeva mencoba menghubungi Raken, namun tidak pernah di angkat. Zeva juga menghubungi orang yang ada dirumah nya namun sama sekali tidak ada yang mengangkatnya.
Hingga keadaan yang tadinya menakutkan berubah menjadi paling menyedihkan.
Seorang dokter keluar dari ruangan Icu dan mengatakan bahwa seorang yang sangat Zeva sayangi telah tiada.
Baru berapa bulan opa nya pergi meninggalkannya dan sekarang orang yang paling Zeva sayangi juga harus pergi meninggalkannya selama-lamanya.
Zeva kembali mencoba menghubungi Raken tapi hasilnya selalu nihil, kemana Raken pergi kenapa dia tidak menjawab telfon dari Zeva.
Zeva benar-benar membenci Raken sejak saat itu, dari ia yang tidak datang keacara ulang tahun mereka hingga sang mama meninggalpun ia sama sekali tak datang.
Flashback Off
"Gue jahat banget sih waktu itu ngebenci sodara kembar gue" ucap Zeva.
"Waktu itu Raken Kecelakaan" ucap Dipta.
"Lo kok tau?" tanya Zeva.
"Gila lo, gue sahabatnya elah masa gue gak tau" ucap Dipta.
"Yaudah sih santai napa" ucap Zeva.
"Ngakunya sahabat tapi kok malah aduh jotos" ucap Zeva.
"Namanya juga laki-laki Ze" ucap Dipta.
"Gak semua masalah diselesaikan dengan otot, pake otak dingin juga bisa kali" ucap Zeva.
"Lo balik-balik ke Indonesia makin bijak aja lo" ucap Dipta.
"Tapi gue tetap masih suka kok" sambung Dipta.
"Emang lo gak mau nanya gitu siapa pacar gue sekarang?" tanya Zeva.
Dipta terdiam sejenak setelah mendengar perkataan Zeva.
"Ya kalau lo udah punya pacar ya tinggal di tikung aja selagi belum sah" ucap Dipta.
Lagi-lagi Zeva tertawa di buat Dipta.
"Ze"
"hmm"
"Look at me!" ucap Dipta.
Zeva menatap mata Dipta, begitu juga sebaliknya Dipta selalu suka menatap mata cantik milik Zeva.
"Untuk kedua kalinya Ze" ucap Dipta.
"will you be my girlfriend?" tanya Dipta
"Eh gak-gak, gak jadi deh" sambungnya.
"Loh kok gitu sih" ucap Zeva cemberut.
"Zevanya Putri mau gak jadi ibu dari anak-anakku? Will you marry me?" tanya Dipta.
Tanpa sadar air mata Zeva terjatuh, ia bahka tidak tau harus mendefinisikan perasaannya sekarang seperti apa.
"Kok nangis sih" ucap Dipta.
"Yes I will" ucap Zeva.
(E N D)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]
Teen FictionSEBELUM MEMBACA WAJIB HUKUMNYA UNTUK FOLLOW DAN VOTE YAA:) Hari ini adalah hari pertama Zevanya masuk sekolah sejak kepindahannya ke Indonesia satu minggu yang lalu. Hari ini, hari termalas yang dirasakan oleh Zevanya ini terjadi begitu saja karena...