17

378 27 0
                                    

"Tapi satu hal yang perlu lo tau, gue selalu sayang sama lo selamanya ingat itu!"


❤️❤️❤️


Sudah sekitar 5 menit yang lalu bel istirahat berbunyi, tapi Zeva masih sibuk mencatat catatan kimia.

"Lo tadi kemana aja ?" tanya Lala.

"Gue cuman jalan-jalan aja kok keliling" ucap Alisa.

"Ada yang ganteng gak ?" tanya Lala.

"Ada, namanya Dipta" jawab Alisa.

Zeva membalikkan badannya lalu tersenyum miris.

"Kalian kenal?" tanya Alisa.

"Gak!" ucap Zeva tegas.

Zeva kembali fokus pada catatannya hingga suara yang ia sangat kenal membuatnya gagal fokus.

"Lo nyari siapa Dip?" tanya bayu.

Dipta tidak menghiraukan pertanyaan Bayu dan memilih untuk langsung masuk kedalam kelas dan menuju meja yang tak jauh dari meja Zeva.

"Ayo kekantin!" ucapnya.

Zeva yang melihat itu merasa hatinya seperti ditusuk kaktus. Itu Dipta, ya Dipta yang selalu menganggunya. Dia kekelas Zeva hanya untuk mengajak Alisa ke kantin.

Tak lama kemudian ada seseorang yang ikut masuk kedalam kelas Zeva.

"Ngapain lo kesini?" tanya Dipta.

"Salah gue kesini?" Raken bertanya balik.

"Ayo Ze!" ucap Raken.

Zeva mengemas barang-barangnya kedalam tasnya dan menggendong tasnya. Lala, Karin, dan Qila yang melihat itu terus bertanya-tanya.

"Lo mau kemana Ze?" tanya Lala.

"Lo mau bolos ya sama Raken?" tanya Qila.

"Ze ?" panggil Karin.

"Gue ada urusan sama Raken. Gue duluan" ucap Zeva.

Raken menggenggam tangan manis Zeva. Kalau boleh jujur Dipta kini di makan oleh api cemburu. 

❤️❤️❤️

Dipta dan Alisa kini sudah berada dikantin, mereka berdua duduk ditempat biasa yang sudah ada Ari dan Wili disana.

"Loh itu siapa bareng Dipta"

"Zeva udah gak lagi ya?"

"Cantikkan Zeva sih menurut gue"

"Gak usah di dengerin" ucap Dipta.

"Hai Alisa" ucap Ari.

"Apa kabar lo?" tanya Wili.

"Not good but im ok" ucap Alisa.

"Tolongg dong gue sangat amat bego bahasa inggris!" ucap Ari.

"Lo masih sama Ri, masih tetap aja lo bego bahasa inggris" ucap Alisa.

Lala, Karin, dan Qila yang duduk tak jauh dari tempat Alisa bisa mendengar jelas obrolan Alisa dan Dipta dkk.

"Oh jadi mereka teman dekat toh" ucap Karin berbisik.

"Pantas saja" ucap Lala.

"Entah ini perasaan gue aja atau gimana tapi gue gak suka aja sama tuh bocah dari awal masuk" ucap Qila.

"Bentar malam jalan yuk" ajak Karin.

"kuy" jawab Lala.

"Skip deh, bonyok gue lagi diluar kota gak ada orang dirumah" ucap Qila.

"Yaudah kita kerumah lo aja"  usul Lala.

"Yaudah terserah lo bedua aja asal bawa makanan ya" ucap Qila.

"Perut aja terus lo urus, buncit noh" ucap Karin.

"Kita nginep aja kali yak di rumah lo" ucap Lala.

"Pas banget kan besok weekend" ucap Karin.

"Oke gue tunggu lo semua jam 7 di rumah gue" ucap Qila.


❤️❤️❤️

Setelah menyelesaikan segala urusannya Zeva meminta Raken mengantarnya kesalah satu Danau. Kini mereka sedang duduk dipinggir danau tersebut.

"Lo suka sama Dipta ?" tanya Raken.

"Gue juga gak tau" jawab Zeva.

"Dia juga udah punya Alisa, gue gak mau ngerusak" ucap Zeva.

"Alisa cuman teman kecil Dipta. Dia sering main bareng kita juga dulu. Sebelum dia pindah ke Bandung" ucap Raken.

"Dia marah banget sama gue, bahkan mau natap gue aja enggak" ucap Zeva.

"Tapi lo suka gak?" tanya nya lagi.

"Lo bolehin gak gue suka sama dia?" tanya Zeva tersenyum.

"Cinta gak bisa dipaksain Ze, kalau lo suka ya perjuangin. Kalau emang gak yah mundur" ucap Raken.

"Tapi satu hal yang perlu lo tau, gue selalu sayang sama lo selamanya ingat itu!" ucap Raken 

"Udah ah ayo pulang udah mau hujan nih" ucap Zeva.


-------

Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.

Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang