Zeva sudah siap dengan dress berwarna hitam yang terlihat sangat elegan. Raken juga menggunakan setelan jas yang senada dengan warna dress Zeva.
"Lo yakin udah siap buat ketemu semuanya lagi?" tanya Raken.
"Kenapa gak?" tanya Zeva balik.
"Kali aja lo masih galauin Dipta" ucap Raken.
"Galau sih gak yaa, cuman jodoh siapa yang tau" ucap Zeva.
"Lo banyak berubah Anya" ucap Raken.
"Apaan sih Ken, jangan manggil gue Anya lagi" ucap Zeva.
"Lo masih belum bisa move on soal lalu ya?" tanya Raken.
"Bukan gitu Ken, setiap lo manggil gue dengan sebutan Anya. Gue masih suka terbayang-banyang sama masalah yang lalu" ucap Zeva.
"Yaudah deh Zeva, ayo berangkat" ucap Raken.
Kini keduanya sudah berada dalam perjalanan dengan mobil yang dikemudikan oleh pak Ujang, Masih ingat dengan pak Ujang kan? Supir yang selalu menemani Zeva kemana saja semasa sekolahnya dulu di Indonesia.
Mobil yang mereka tumpangi memasuki halaman rumah yang terbilang megah itu, sudah sangat banyak mobil yang terparkir dan pastinya sudah banyak juga tamu undangan yang datang. Saudara kembar itu turun dari mobilnya dan berjalan menuju rumah tersebut.
Brukk...
Seseorang tak sengaja menyenggol lengan Zeva, untung saja ia tidak terjatuh.
"Lala?" tanya Zeva.
"Gue kayak pernah liat lo berdua deh tapi dimana ya?" tanya Lala.
"Lo lupa gue La?" tanya Zeva
"Gue lupaa yaampun siapa ya?" tanya Lala.
"Lo juga lupa gue gitu?" tanya Raken.
"La, ini gue Zeva" ucap Zeva.
"Oh my god, Ze gue kangen banget sama lo" ucap Lala langsung memeluk Zeva.
"Dan ini pasti Raken, yaampun lo tambah ganteng aja Ken" ucap Lala.
"Dari dulu kali gue ganteng" ucap Raken.
"Yaudah ayo masuk, yang lain pasti bakalan kaget nih gue bareng siapa" ucap Lala.
Lala terus menggandeng tangan milik Zeva sepanjang jalan dan diikuti oleh Raken yang berjalan di belakang mereka.
"Duduk Ze, Ken" ucap Lala.
"Oh my god Zevaaaaa" teriak Qila.
"Yampun Qil malu tauu lo teriak-teriak" ucap Zeva.
"Gue kangen banget sama lo Ze" ucap Karin.
"Hei bro apa kabar lo makin cakep aja anjing" ucap Ari.
"Iya deh si pak dokter makin cakep aje lo" ucap Willi.
"Udah biasa kali" ucap Raken.
"Ini nih di puji malah makin ngeroket" ucap Ari.
Mereka semua sibuk berbincang menceritakan apa saja yang sudah terlewatkan beberapa tahun belakangan ini. Tentang Raken yang sudah menjadi dokter di salah satu rumah sakit di Singapur dan Zeva menjadi seorang desainer ternama yang sudah memiliki butik dan cabangnya yang ada kota-kota besar di Indonesia.
"Woy sorry banget gue telat nih" ucap seseorang yang baru saja datang.
"Zeva?" tanyanya.
-------
Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]
Teen FictionSEBELUM MEMBACA WAJIB HUKUMNYA UNTUK FOLLOW DAN VOTE YAA:) Hari ini adalah hari pertama Zevanya masuk sekolah sejak kepindahannya ke Indonesia satu minggu yang lalu. Hari ini, hari termalas yang dirasakan oleh Zevanya ini terjadi begitu saja karena...