15

380 25 1
                                    

Dipta terdiam sejenak, Zeva tidak sendirian ia bersama laki-laki. Dipta tidak melanjutkan langkahnya ia memilih untuk mendengar percakapan mereka dari balik tirai.

"Gue sayang sama lo" ucap laki-laki itu.

Dipta sangat marah saat laki-laki itu berucap bahwa ia sayang kepada Zeva dan lebih parahnya Dipta sangat mengenal siapa laki-laki itu.

"Gue boleh gak peluk lo?" tanya laki-laki itu

Zeva mengangguk dan langsung di peluk oleh laki-laki itu. Ya mereka berpelukkan, Dipta bisa melihat itu. Pelukkan mereka sangat erat satu sama lain.

Dipta sudah kehabisan sabar, ia keluar dari balik tirai itu dan langsung memukul laki-laki itu.

Bugh..

"Itu karena lo teman gue" ucap Dipta.

Bugh... 

"Itu karena lo rebut Zeva dari gue" ucap Dipta.

"STOPPP DIP STOPP" teriak Zeva.

"Dan lo Ze! Gue kecewa sama lo. Setidaknya lo ngomong kalau lo ada hubungan sama sahabat gue sendiri, betul itu bapak Raken yang terhormat!" ucap Dipta.

"Lo sal-" 

"Lo mau ngomong kalau gue salah paham, basi Ze. Gue menghindar dari lo beberapa hari ini karena gue cuman mau lo sadar sama hati lo sendiri apa yang terjadi saat gue gak ada" ucap Dipta.

"Dan sekarang, oh god lo bahkan pelukan bareng sahabat gue disaat lo nyuruh gue buat nungguin jawaban dari lo" ucap Dipta.

"INI JAWABAN DARI LO ZE? LO BAHKAN SAMA DENGAN PEREMPUAN DI LUAR SANA LO MURAHAN!" ucap Dipta dengan nada tinggi.

Zeva mematung mendengar perkataan Dipta. Air matanya jatuh begitu saja.

Bughh...

Satu pukulan mendarat dipipi Dipta, Raken membalas memukul Dipta.

Bugh...

Bugh...

"Bagsat lo! Ucapan lo barusan gak ngotak bro" bentak Raken.

"Please stop gue mohon!" ucap Zeva dengan lembut. Zeva sangat merasa lelah kali ini.

Dipta keluar dari ruangan itu dengan perasaan sangat kacau.

Dipta Pov

"Aaaarggghhh bangsatttt lo Ken"

Kini Dipta berada di rooftop sekolah. Pikiranya benar-benar kacau kali ini.

"Dip"

Dipta merasa namanya di panggil pun menoleh kearah pintu masuk rooftop.

"Lo kenapa berantem sama Raken?" tanya Wili.

"Kita sahabatan Dip, lo harusnya ngomong baik-baik dengerin dulu penjelasannya" ucap Ari.

"Gue denger semuanya kok, Raken sayang sama Zeva dan mereka pelukkan depan mata gue" ucap Dipta sinis

Wili dan Ari sangat paham bagaimana jika Dipta sedang dikuasai oleh amarah. Wili dan Ari pamit untuk kembali ke kelas sepertinya Dipta butuh waktu untuk sendiri.

"Tenangin diri lo" ucap Wili dan menepuk pundak Dipta.



-------

Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.

Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang