"Itu yang gue gak suka, dia gak tau bagaimana yang sebenarnya terjadi tapi dengan seenaknya dia membuat suatu kesimpulan yang bahkan bisa melukai orang lain"
❤️❤️❤️
Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta
"Sekarang kalian berdua sudah tau ceritanya kan, gue titip Zeva ya" ucap Raken.
"Gue cuman gak nyangka aja bro" ucap Ari.
"Lo berdua gak usah ngasih tau siapa-siapa, tungguin Zeva aja yang ngomong nanti" bisik Raken pada Ari dan Wili.
"Take care lo Ken" Wili.
"Gue pergi yaa, gak usah nangis elah bocah banget" ucap Raken pada Zeva.
"Kabarin gue ya kalau lo udah nyampe" ucap Zeva berkaca-kaca.
"Gue pergi ya" ucap Raken.
Raken berjalan menuju terminal keberangkatan, meninggalkan Ari, Wili, dan juga Zeva.
"Ze?" panggil Wili.
"Lo gak mau jelasin gitu ke Dipta?" ucapnya lagi.
"Hati gue masih hancur saat dia bilang gue murahan" ucap Zeva.
"Dia hanya salah paham aja Ze makanya dia ngomong gitu" ucap Wili.
"Itu yang gue gak suka, dia gak tau bagaimana yang sebenarnya terjadi tapi dengan seenaknya dia membuat suatu kesimpulan yang bahkan bisa melukai orang lain" ucap Zeva.
"Gue balik duluan ya Ri, Wil" ucap Zeva pamit.
Kini Zeva mengemudikan mobilnya sendiri tanpa Pak Ujang. Zeva tidak memilih langsung pulang, ia singgah disalah satu kedai kopi yang tak jauh dari komplek rumahnya.
"Cappucinno nya satu ya" ucap Zeva.
"Oke ditunggu ya mbak" ucap sang pelayan.
"Eh Zeva lo disini juga" ucap seseorang yang menepuk pundak Zeva.
"Permisi mbak, ini minumannya. 50 ribu" ucap pelayan. Lalu Zeva memberikan selembar uang biru .
"Hai Alisa, lo bareng siapa?" tanya Zeva.
"Gue bareng sama-" ucap Alisa terpotong dan sengaja menabrak Zeva agar minuman yang Zeva pegang tertumpah di baju Alisa.
"Lo apa-apaan sih" ucap Zeva.
"Sa, lo mau pes-"
"Yaampun kok baju lo basah gini Sa?" ucap laki-laki itu.
"Ini Zeva gak sengaja numpahin minumannya ke baju gue" ucap Alisa berbohong.
"Lo bahkan sengaja nabrakkin tubuh lo ke gue" ucap Zeva.
"Lo kenapa sih nyari masalah mulu sama orang yang dekat sama gue. Mau lo apa hah?" tanya Dipta.
"Bukan gue yang salah tapi dia yang sengaja nabrak gue" ucap Zeva dan meninggalkan dua sejoli itu.
"Sebegitu bencinya lo sama gue Dip" Gumam Zeva.
Zeva kembali mengemudikan mobilnya menuju pulang kerumah, sepertinya otak dan hatinya perlu istirahat.
Dipta Pov
"Kita pulang sekarang baju lo kotor" ucap Dipta dingin.
Didalam mobil Dipta memilih untuk tidak terlalu banyak bicara, dia berpikir mungkin perkataannya barusan sangat membuat gadis yang dia cintai sangat terluka. Tapi bagaimanapun ia tidak akan pernah lupa dengan kejadian yang ada di uks tempo lalu.
"Lo kok gak suka gitu sama dia Dip?" tanya Alisa.
"Bukannya lo cinta sama dia?" tanyanya lagi.
"Gak usah dibahas, gue lagi gak mood" ucap Dipta.
"Buka hati lo, ada gue disini yang sayang sama lo Dip. Gak bisa ya hati lo sedikit aja buat gue" ucap Alisa.
"Sa, kita udah pernah ngebahas ini sebelumnya. Gue udah anggap lo adik gue sendiri. Gue sayang sama lo sebagai sahabat gak lebih" ucap Dipta.
"Turun gih udah sampai dirumah lo" ucap Dipta.
Setelah mengantar Alisa pulang Dipta melajukan mobilnya meninggalkan rumah Alisa.
"Apa gue salah?" tanya Dipta pada dirinya sendiri.
"Apa gue harus dengarin penjelasan Zeva?"
"Arrrrrrgggggghhhh"
"Enggak Dip yang lo lakuin udah benar, sahabat lo sendiri ngerebut milik lo" ucap Dipta meyakinkan dirinya.
-------
Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]
Teen FictionSEBELUM MEMBACA WAJIB HUKUMNYA UNTUK FOLLOW DAN VOTE YAA:) Hari ini adalah hari pertama Zevanya masuk sekolah sejak kepindahannya ke Indonesia satu minggu yang lalu. Hari ini, hari termalas yang dirasakan oleh Zevanya ini terjadi begitu saja karena...