14

393 29 6
                                    

Sudah tiga hari sejak kejadian Dipta menyatakan perasaannya kepada Zeva di rooftop sekolah. Sudah tiga hari juga Dipta tidak menegur Zeva. Hal ini membuat Zeva kebingungan. Zeva terus uring-uringan memikirkan ini. Entalah ada yang aneh dengan Zeva kali ini. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang saat Dipta tidak menegurnya dan menjauhi dirinya.


Flashback on

"Sorry Dip, gue gak bisa jawab sekarang" ucap Zeva.

"Gak apa-apa kok Ze" ucap Dipta.

"Gue bisa ngerti kok kalau lo gak bisa jawab sekarang tapi gue harap setelah lo punya jawabannya, jawaban lo gak buat gue sia-sia tunggui lo" ucap Dipta.

Zeva tersenyum.

"Lo jangan terlalu sering senyum kalau sama orang lain" ucap Dipta.

"Loh kenapa ?" tanya Zeva.

"Senyum lo manis, nanti orang yang liat senyum lo bisa diabetes kayak gue misalnya bentar lagi diabetes ngeliat senyuman lo" ucap Dipta.

Flashback Off

.

.

"Lo marahan atau gimana sama Dipta ?" tanya Lala.

"Gue juga gak tau" jawab Zeva.

"Gak biasanya Dipta ngediamin lo kek gini" ucap Karin.

"Biasanya juga tiap ada lo dia selalu pecicilan depan lo" ucap Qila

Ketiga temannya yakin ada yang aneh dengan Dipta dan Zeva kali ini.

Saat ini kelas Zeva sedang pelajaran olahraga, namun Zeva tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran ini. Zeva yang awalnya sedang duduk di pinggir lapangan berdiri dan berniat ingin ke kelas nya.

brukk..

Sebuah bola basket berhasil mendarat dengan mulus dikepala Zeva. Semua pasang mata sekarang tertuju kepada Zeva yang memengangi kepalanya.

Zeva merasakan pusing sekarang, pandangannya tiba-tiba terasa gelap ia berusaha mencari pegangan agar ia tidak jatuh. Namun semua terlambat, ia jatuh pingsan dipinggir lapangan. Semua orang berlali untuk melihat Zeva namun tak seorang pun yang menggendongnya ke Uks.

"LO SEMUA GILA HA! ADA ORANG PINGSAN TAPI CUMAN LO TONTONIN" ucap orang itu.

Semua orang terkejut, heran, bahkan kebingungan. Itu adalah kalimat terpanjang atau bahkan itu suara pertama yang bisa didengar oleh seluruh orang yang ada di lapangan. Siapa sangka seorang Raken yang terkenal dingin, pelit bicara kecuali bersama teman-temannya saja kini bisa berucap kalimat terpanjang dan setegas itu.

Raken mengankat tubuh Zeva yang tergeletak dilapangan. Raken menggendong Zeva ala bridal style dan melewati kerumunan orang-orang yang berbisik mengenai dirinya.

"anjir itu ka Raken?"

"wow ini dua kalinya tuh anak baru di gendong cogan"

"beruntung banget sih"

"ini gila sih"

"kalau gini ceritanya besok gue mau pingsan juga deh dilapangan"


Dipta Pov

Dipta sedang tertidur pulas dikelasnya karena kelasnya sedang jam kosong alias freeclass. Sudah sering terjadi ketika salah satu dari mereka tertidur pasti ada saja yang usil. Seperti Ari dan Wili yang berniat mengganggu Dipta. 

"ssttt.. Wil" ucap Ari yang memperlihatkan dua bedak baby.

Wili yang mengerti akan niat Ari kini bangkit dari duduknya.

"Naaaa siiii wenyakkk bababitch babat dududu anya enye enya enyo blululuuuu" ucap Ari sembari mengikuti salah satu musik yang ada di aplikasi tik tok

"Zimbaaaa" teriak Ari dan Wili lalu menyemprotkan bedak itu ke muka Dipta yang sedang tertidur.

"Anjing lo pada" ucap Dipta yang terkejut.

Ari, Wili dan bahkan teman sekelas mereka ikut tertawa terbahak-bahak.

Dipta bangkit dari tidurnya pergi keluar kelas dan menuju toilet untuk mencuci mukanya yang sudah penuh dengan bedak akibat keusilan Ari dan Wili. Setelah merasa dirinya sudah kembali ganteng dan segar ia keluar dari toilet. Namun saat ia sedang berjalan menuju kelasnya ia mendengar samar-samar adik kelasnya yang sedang bercerita, awalnya ia tidak tertarik sebelum nama Zeva disebut-sebut.

"Tadi tuh kak Zeva pingsan di lapangan" ucap anak itu.

"Zeva pingsan? di lapangan?" gumam nya dalam hati.

Sekarang Dipta tau ia harus kemana. Dipta mempercepat langkahnya dan membuka pelan ruangan yang tertuliskan Unit Kesehatan Sekolah.

Dipta terdiam sejenak, Zeva tidak sendirian ia bersama laki-laki. Dipta tidak melanjutkan langkahnya ia memilih untuk mendengar percakapan mereka dari balik tirai.

"Gue sayang sama lo" ucap laki-laki itu.

Dipta sangat marah saat laki-laki itu berucap bahwa ia sayang kepada Zeva dan lebih parahnya Dipta sangat mengenal siapa laki-laki itu.


-------

Bagaimana dengan bab ini ? ini adalah cerita pertamaku. jadi jangan lupa untuk vote yaa. tq hehehe.

Story Of Zevanya [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang