Lisa dan Jimin hanya di selimuti keheningan sejak pulang dari kedai makan tadi. Tak ada yang mau memulai obrolan di antara kedua nya, padahal mereka adik-kakak.
"Besok mau di jemput jam berapa Jimin?" tanya Manager-hyung yang tengah mengendarai jalan menuju ke kediaman keluarga Park.
"Besok masih ada jadwal Evaluasi, jam tiga pagi saja hyung." jawab Jimin.
Lisa yang mendengar itu melirik jam yang tertera pada layar ponsel nya.
Saat ini sudah jam 12 tengah malam, dan tadi kakak nya itu bilang mau di jemput jam 3 pagi. Perjalanan menuju rumah memakan waktu setengah jam dari lokasi mereka saat ini. Itu berarti, kakak nya hanya tidur selama dua jam setengah.
Lisa kemudian melirik Jimin yang duduk di kursi bagian tengah mobil itu bersama nya.
Duduk tepat di sebelah nya.
Pandangannya lurus ke depan, membuat Lisa menimang-nimang untuk berbicara pada kakak nya itu.
"Apa kau mencoba menjadi yang populer di Asgardian?" pertanyaan Jimin yang tiba-tiba, membuat Lisa terkesiap dalam aksi nya menatap sang kakak yang masih menatap ke depan.
"Huh? Maksud kakak apa? Aku hanya bekerja disana dengan baik seperti yang kakak bilang." jawab Lisa.
"Benarkah? Lalu kenapa ketiga pria di devisi penting bisa berkaitan dengan mu?"
"...apalagi salah satu dari mereka adalah pak Sehun." lanjut Jimin.
Kini menatap Lisa yang tengah menatap dasbor di depannya.
"Entahlah kak. Padahal aku biasa saja, aku selalu bersikap biasa saja."
Jimin mengangguk.
"Ku lihat pak Jaehyun dan pak Sehun berada dalam sebuah kompetisi untuk mendapatkan hati mu. Apa kau merasa mereka seperti itu juga pada mu?"
Mendengar itu, wajah Lisa seketika merona.
"Hehe~ kakak ini ada-ada saja. Memangnya aku ini siapa kak? Bisa disukai dan jadi bahan rebutan kedua pria penting Asgardian itu?" tanya Lisa, tersenyum miring.
"Kau cucu kakek yang paling cantik. Apa menurutmu, mereka menyukai mu karena kau cantik?" ujar Jimin sembari menggendikkan bahu nya sembari menyedekapkan kedua tangannya di depan dada.
"Haha, menurut kakak aku cantik?" tanya Lisa.
"Sedikit." jawab Jimin yang membuat Lisa mendorong tubuh nya.
Namun kali ini tenaga Lisa tak mampu membuat tubuh Jimin terhuyung seperti saat mereka remaja dulu.
Saat ini, kakak nya itu sudah berotot dan menjadi pria yang hobby melakukan workout untuk membentuk tubuh nya.
"Jungkook juga selalu bercerita tentang mu sejak kau memperkenalkan diri di room practice."
"Eh? Kakak serius?"
Jimin hanya mengangguk.
"Dia selalu mengatakan kalau kau sangat cantik dan ingin mengajak mu makan berdua pada kami berlima. Membuat kami bosan mendengar nya. Dia bahkan tidak tau kalau kau adalah satu dari army yang berkedok sebagai penata rias di Asgardian hingga hari ini." ucap Jimin dengan satu sudut bibir yang terangkat.
Membuat Lisa terkekeh mendengar nya.
"Kalian luar biasa kak. Aku baru tau kehidupan kalian saat kamera tidak menyorot kalian. Aku jadi mengerti, perjuangan kalian yang begitu keras. Tanpa istirahat, tanpa waktu luang. Kalian begitu sibuk." tutur Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Relationshit | Taelice✔️
Lãng mạnMenjadi 'Make up Artist' untuk Idol Kpop populer, membuat bayangan Lisa yang awal nya akan indah, justru membuat kendali hidup nya berantakan. ©Taelice Fanfiction Rate : T 💕Perombakan ulang dari fanfiction lama aku yang berjudul : "My Adorable Mak...