Aldo dan Feby sudah berada di kantin kampus.
"Mau bicara apa?"tanya Aldo.
"Oke aku mau bicara tentang Azura,apakah kamu sama Azura sedang bertengkar?"
"Entahlah saya juga gak tau ini kenapa, tiba-tiba saja dia berubah dari saya dan seperti ingin menjauh."
"Tadi aku melihat Azura pulang bersama Duta,bukanya dia dekat denganmu?"
"Iya memang,tetapi dia berubah sekarang tadi malam dia tidak mengakat telpon dari saya dan chat dari saya,pagi tadi saya menyapanya tapi dia tidak menanggapi saya sama sekali dan terakhir saya melihat dia diantar pulang oleh Duta."
"Sepertinya Azura sedang dekat dengan Duta lagi deh Do,lihat saja dia tiba-tiba berubah kepadamu dan juga dia mau diantar pulang oleh Duta"
"Saya tidak mau berburuk sangka dulu,mungkin saja dia lagi tidak mood saja bertemu saya hari ini."
"Sialan!kenapa dia tidak mudah terhasut seperti Azura sih,apa susahnya cuman bilang kamu benar Feb,"batin Feby kesal.
"Ya sudah kamu lihat saja pasti apa yang saya bilang ini benar,"ucap Feby meyakinkan Aldo.
"Lihat saja aku akan mencari gosip-gosip lagi tentang Duta dan Azura lihat saja,aku akan membuat kamu menjauh dari Azura Do!"kata Feby dalam hati.
"Sudahlah saya mau pulang saja,kepala saya pusing dengan kejadian hari ini,semoga saja besok Azura tidak seperti ini lagi."
"Ya."
Aldo langsung pergi meninggalkan Feby,dia mengendarai mobilnya menuju rumah tetapi dia terkejut melihat mobil Duta berhenti disebuah apotek.
"Itukan mobil Duta,apa masih ada Azura didalamnya?"tanya Aldo kepada dirinya sendiri.
Tidak lama itu Duta keluar dari apotek dan membawa sebuah kantong yang berisi obat.
"Pasti itu obat untuk Azura,harus saya ikuti ini.Kok bisa-bisanya ya Duta lebih tau keadaan Azura dibandingkan saya,arggggg!"kata aldo sambil memukul setir mobilnya.
Azura dan Duta sudah sampai dirumah Azura,Duta membukakan pintu mobil untuk Azura dan membantu dia turun.
"Dasar perempuan sok suci,katanya gak mau dipegang-pegang tapi apa!itu malah dibantuin turun sama Duta aja mau,wanita murahan!"gumam Aldo yang masih berada didalam mobilnya dan terus memperhatikan mereka.
Azura berjalan dituntun oleh Duta.Sebenarnya Azura tidak mau dipegang oleh laki-laki bukan mahramnya tetapi dia tidak kuat untuk berjalan sendiri kepalanya sangat pusing perutnya terasa sakit sepertinya sakit mag nya kambuh lagi.
"Assalamualaikum,"salam Duta sambil mengetok pintu rumah Azura.
"Wa'alaikumusalam,"kata mama Azura sambil membuka pintu.
"Astagfirullah,kamu kenapa nak?"tanya mama Azura dengan khawatir.
"Gak apa-apa ma,"kata Azura dengan sangat lesuh.
"Gak apa-apa gimana kamu pucat begini,ayo masuk,"kata mama khawatir.
Azura dan Duta masuk kedalam rumah Azura.
Aldo yang melihat mereka masuk kedalam rumahpun berniat pulang saja.
"Sepertinya apa yang dibilang oleh Feby tadi itu benar,arggggg!kenapa sih gue harus suka sama cewek munafik kayak dia,sahabat juga kayak gitu,arggggg!"pekik Aldo didalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya.
Azura sudah duduk di sofa dengan sangat lemah.
"Ini Tan,obatnya Azura,"kata Duta sambil memberikan obat yang dibelinya di apotek tadi.
"Haduh jadi ngerepotin nih,makasih ya Ta,"Kata mama Azura sambil mengambil obat yang diberikan oleh Duta.
Mama Azura memang sudah kenal dengan Duta karena kedekatan mereka waktu SMP dulu.
"Enggak kok Tante,enggak ngerepotin"
Mama Azura pun mengambil kan minum untuk Azura dan menyuruhnya untuk meminum obatnya.
"Azura ini anaknya keras kepala Ta,pasti rotinya gak dimakan kan?jadi mag nya kambuh gini,"kata mama kepada Duta
Azura hanya diam karena dia tau dia salah tidak sarapan pagi tadi dan tidak pula makan bekal yang diberikan mama.
"Hehehe lain kali jangan gitu Ra,kalo sakit kan kamu sendiri yang ngerasain kita cuma bisa nolongin kamu aja,"nasihat Duta kepada Azura.
"Iya aku minta maaf ,"kata Azura sambil memperlihatkan senyumnya dengan muka pucatnya.
"Yaudah Tan,Duta mau pulang dulu ya,"pamit Duta
"Iya terimakasih ya udah bantuin Azura ,kalo gak ada kamu Tante gak tau mungkin azura udah pingsan disana muka pucat gini."
"Iya sama-sama kok Tan,Ra kakak pulang dulu ya cepat sembuh biar besok bisa ketemu lagi dikampus."
Duta langsung menyadari apa yang dia katakan ini tidak benar karena dia sudah merelakan Azura dekat dengan Aldo.
"Iya kak makasih."
"Iya, assalamualaikum."
"Wa'alaikumusalam,"kata mama dan Azura berbarengan.
🌈🌈🌈
Assalamualaikum
Jangan lupa vote+coment ya
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghianat ✓
Teen FictionAzura kintani nama yang indah untuk seorang gadis cantik dan baik ini.azura gadis yang sangat ramah dan tidak pernah pelit walaupun dia begitu pintar dikelasnya. Azura mempunyai dua orang sahabat yang bernama Feby dan Amalia. Tapi pada suatu waktu...