part 22

284 13 4
                                    

Aldo sekarang sudah berada di kamarnya dan menatap kosong kearah dinding kamarnya.

Aldo menghela nafasnya dengan kasar"kenapa jadi gini sih,arggggg!"

Aldo masih saja memikirkan kejadian tadi,dia tidak habis pikir dengan apa yang dia lihat dan dia dengar dari Feby.

Sedangkan Azura sekarang sedang membaringkan badannya diatas kasur dengan muka yang masih pucat.

"Assalamualaikum,"salam mama sambil membuka pintu kamar Azura

"Wa'alaikumusalam Ma."

"Ayo dimakan dulu supaya cepat sembuh,"perintah mama sambil memberikan sepiring nasi.

"Iya Ma,maafin Azura ya Ma ngerepotin mama gini."

"Iya gapapa,lain kali jangan malas makan lagi kalo mama suruh sarapan jangan ngebantah kayak tadi."

"Iya Ma."

Setelah makan Azura beristirahat lagi supaya besok bisa kuliah seperti biasa.

Sebelum tidur Azura memaksakan diri untuk sholat isya terlebih dahulu setelah itu dia mengecek handphonenya dia berpikir mungkin Aldo akan menghubunginya tetapi hasilnya nihil padahal Azura ingin menanyakan hal yang dikatakan Feby apakah itu benar tapi dia urungkan mungkin besok hubungannya akan baik-baik saja.

Keesokan harinya....

Azura bangun dari tidurnya dan merasa tubuhnya sudah seperti biasa lagi segera dia mengambil air wudhu dan membersihkan diri untuk berangkat kuliah.

"Pagi ma."sapa Azura dengan ceria kembali.

"Pagi sayang, Alhamdulillah anak mama udah sembuh, sekarang sarapan dulu,"kata mama.

Pasti banyak yang bertanya papa Azura kemana ya?papa Azura sedang nginap dirumah nenek karena sakit nenek kambuh lagi sebenarnya Azura dan mama juga ingin kesana diurungkan karena Azura kemarin sakit.

"Oke ma."

Setelah sarapan Azura bergegas menuju kampusnya dengan mengendarai motor kesayangannya.

Sesampainya dikampus Azura memarkirkan motornya tepat disampingnya motor Aldo.

"Inikan motor kak Aldo,tumben banget bawa motor lagi hari ini,"kata Azura dalam hati.

Azura berlari menuju kelas karena waktu masuk sudah mepet.

Bruk...

"AW..."pekik Azura karena menabrak seseorang yang berada didepannya.

Buku yang dipegangnya pun berhamburan dan Azura tersungkur dibelakang orang yang ditabraknya.

Azura langsung melihat siapa yang ditabraknya tadi,rupanya itu Aldo.

"Maaf kak Azura gak sengaja tadi mau buru-buru,"kata Azura sambil mengambil bukunya yang jatuh.

"Iya gapapa."jawab Aldo dengan melaju tanpa ingin membantu Azura sedikitpun

"Kak sebentar."

"Kenapa?"tanya Aldo malas.

"Kak aku minta maaf atas kejadian kemarin itu."

"Kejadian yang mana?kejadian kemarin itu banyak,semua itu sudah benar-benar menyakiti saya azura,rupanya kamu ini bukan wanita yang seperti saya kira kamu ini sama saja seperti wanita-wanita diluar sana,sok suci!"

Azura terdiam mendengar perkataan Aldo dia membeku dan terkejut dengan sikap Aldo yang seperti ini.

"Sebenarnya siapa sih yang salah?bukanya seharusnya aku yang sakit hati dan marah ke kak Aldo,"batin Azura.

"Maksud kakak apa?aku tau aku salah kemarin mendiami kakak bukan berarti kakak bisa bilang aku sok suci."kata Azura dengan sedikit emosi.

"Sudahlah Azura bukan hanya itu,tidak perlu dijelaskan kamu pasti mengerti,tidak usah banyak membela diri,saya kecewa dengan kamu."

"Maksud kakak apa aku memang tidak mengerti kak."

"Sudahlah,saya malas bicara sama kamu lagi,mulai sekarang kita tidak usah saling kenal lagi,anggap saja kita tidak pernah dekat!."

Azura sedih mendengarnya yang seharusnya marah itu Azura tapi kenapa Aldo lebih marah kepadanya,Azura menahan tangisnya dan bersikap sabar dengan keadaan ini.

Mata kuliah hari ini berjalan dengan lancar.

Duta bingung kenapa Aldo mendiamkan dia apa karena kejadian kemarin Duta juga bingung tapi tidak mungkin lagian Aldo memang bersikap cuek kemarin kepada Azura.

Feby yang melihat Aldo sudah mulai menjauh dari Azura tidak susah lagi untuk menghasut Aldo pikirnya.

Azura bergegas untuk pulang dan berniat ingin kerumah Amalia,Amalia sudah dua hari tidak masuk kuliah karena sedang sakit demam biasa.

Azura menuju parkiran dan begitu sakit hati Azura melihat disebelahnya ada Aldo dan Feby sedang berbincang hangat.

"Segitunya kalian sama aku,padahal Feby itu sahabat aku sendiri dan kak Aldo adalah orang yang aku anggap memang berniat untuk mendekati ku bukan untuk menyakitiku."batin Azura.

Para readers pasti Taulah ya gimana sakitnya hati perempuan melihat kejadian itu,sudah jangan dirasakan Pasti sangat sakit aku gak mau para readers ku jadi sakit hati cukup Azura saja 😂.

Feby yang selalu bersamanya dan Amalia menjadi seperti ini,begitu sakit hati Azura melihat ini semua walaupun Azura dekat dengan Aldo belum terlalu lama tetapi mengapa hati Azura begitu tercabik-cabik melihatnya.

Azura langsung mengendarai motornya untuk keluar dari kampus air matanya tidak terbendung lagi sudah menetes diatas pipinya.

"Ra,"panggil Duta.

Azura langsung menghapus air matanya dan memberhentikan motornya.

Duta tau Azura baru saja menangis tapi dia tidak tau apa yang membuat Azura menangis,ingin sekali dia bertanya tapi jangan, mungkin ini bukan waktu yang tepat.

"Mau kemana?mau langsung pulang?"tanya Duta.

"Iya kak,Azura pulang dulu ya assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam, hati-hati."

Duta merasa hatinya sakit ketika melihat wanita yang dia sukai dari dulu menangis begini,Duta akan mencari tau penyebab dari Azura menangis ini.

"Apa ada hubungannya sama Aldo ya Azura nangis gini?"tanya Duta kepada dirinya sendiri.

"Sudah-sudah Duta gak boleh berburuk sangka begini ,walaupun Aldo diamin aku belum tentu juga dia yang buat nangis Azura,sudahlah lebih baik aku pulang aja,"lanjut Duta.

Azura bergegas pergi kerumah Amalia untuk menceritakan semua ini baru dua hari Amalia tidak ke kampus sudah banyak masalah yang Azura alami.

Azura sudah sampai dirumah Amalia dan mengetuk pintu rumah Amalia.

"Assalamualaikum,"kata Azura dengan suara sedikit bergetar menahan tangisnya.

"Iya, wa'alaikumusalam,"jawab Amalia dari dalam rumahnya dan membukakan pintu.

Azura melihat Amalia dibalik pintu pun langsung memeluk sahabatnya itu dan menangis dipelukan Amalia.

"Eh kamu kenapa Ra?"tanya Amalia khawatir.

Azura masih saja menangis, Amalia yang tidak tega melihatnya menangis pun langsung menyuruhnya masuk untuk menenangkan diri terlebih dahulu baru bercerita.

🌈🌈🌈

Assalamualaikum
Haduh gimana² sama part ini?
Emosi gak sama si Feby dan Aldo?
Kalo author sih emosi😂
Tapi jangan sampai marah² ya bacanya kan lagi bulan puasa harus menahan amarahnya:v
Jangan lupa vote+comentya ya
Terimakasih

Penghianat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang