part 24

285 17 12
                                    

Azura sudah sampai dirumahnya.

"Assalamualaikum,"salam Azura dengan sangat lemas.

"Wa'alaikumusalam,kamu kenapa nak?kok kayak habis nangis gini?"tanya mama.

"Enggak ada kok ma,cuman kangen nenek aja,"alasan Azura.

"Yasudah kamu siap-siap,kita kerumah nenek ya,"

"Mama sama Pak Ujang duluan aja,Azura nanti kesana bawa motor aja,soalnya Azura gak bisa nginap Ma banyak tugas,"kata Azura.

"Yaudah kalo gitu mama sama pak Ujang duluan ya,kamu hati-hati bawa motor kesananya."

"Iya ma."

Azura masuk kekamarnya dan membaringkan tubuhnya sebentar untuk menenangkan diri.Tapi bukanya menenangkan diri dia malah kembali menangis masih terngiang-ngiang dipikiranya.

"Kenapa sih lemah banget,nangis Mulu,hmm oke sekarang aku bersiap-siap untuk kerumah nenek disana kan masih banyak pohon-pohon sejuk jadi bisa buat aku menenangkan diri,"gumam Azura sambil menghapus air matanya.

Azura segera bersiap-siap untuk kerumah nenek dengan menggunakan baju gamis berwarna biru kesukaanya dan jilbab yang senada.

Azura mengunci semua pintu dirumah dan pergi melaju meninggalkan rumah.

Sesampainya di rumah nenek.

"Assalamualaikum,"salam Azura.

"Wa'alaikumusalam,masuk nak,"saut papa dari dalam rumah.

"Siapa itu?" tanya nenek yang sedang sakit.

"Ini Azura nek,"saut Azura.

"Owh cucunenek,nenek kangen sama kamu cu,kamu malam ini nginap disini kan?" tanya nenek.

"Maaf ya nek Azura hari ini belum bisa nginap soalnya ada tugas dari kampus,udah numpuk nek,"

"Yaudah tidak apa-apa,kamu harus rajin ya cung, dapatkan nilai yang bagus ya,"

"Iya nek pasti."

Tidak lama itu Azura berpamitan untuk bermain ayunan di bawah pohon samping rumah nenek.

Azura terdiam menatap kearah kolam ikan,Azura sedih dengan kejadian tadi dia begitu terkejut dengan semua ini.

Azura merasa dia salah mengambil keputusan karena dia mengiyakan Aldo ingin dekat denganya.

Adzan magrib berkumandang,Azura langsung bergegas masuk dan menunaikan sholatnya.Setelah itu Azura berpamitan untuk pulang karena rumah nenek dengan rumah Azura lumayan jauh,sekitaran satu jam untuk menuju rumahnya.

"Ma,Pa, Nek Azura pulang dulu ya,nanti kalau Azura ada waktu lagi Azura main kok Nek,"pamit Azura.

"Iya cung, hati-hati ya jalanan kerumah kamu sedikit sepi apalagi sudah malam begini,"kata nenek.

"Iya nak hati-hati,"kata mama dan papa berbarengan.

Azura bergegas untuk pulang didalam perjalanan Azura selalu bershalawat daripada dia terus memikirkan perkataan Aldo dan Feby.

Sudah setengah perjalanan Azura merasa tangannya pegal tidak biasanya.

"Duh kok tanganku pegal gini ya,yaudah berhenti sebentar deh,"batin Azura.

Azura berhenti disebuah halte, sebenarnya dia ingin berhenti disebuah warung kecil tetapi dia lupa kalau dia tidak membawa uang untuk membeli makanan disana jadi lebih baik dia berhenti disebuah halte saja.

Azura duduk di halte dengan sedikit memijit tangannya,tidak lama setelah itu ada dua orang laki-laki yang menghampirinya.Azura sudah sangat risih dan takut tapi dia harus berpikiran positif saja.

"Mau kemana dek?"tanya laki-laki itu.

"Ma..u pulang"kata Azura takut.

Jalanan disana masih sedikit rame,tapi entah kenapa tiba-tiba tidak ada satupun orang yang lewat.

"Kenapa ini,kok tiba-tiba jadi sepi gini,ya Allah lindungilah hambamu ini,"batin Azura masih berdoa dalam hati.

Tiba-tiba laki-laki itu merampas tas Azura dan mengambil kunci motornya.

Azura langsung berteriak sangat kencang.

"Tolong....Tolong...Tolong...."pekik Azura.

"Diam kamu."ancam laki-laki itu.

Azura sudah menangis dengan keadaan ini,kenapa begitu banyak cobaan dihirupnya pikirnya.

Saat laki-laki itu ingin membawa motor tiba-tiba ada mobil yang berhenti dan langsung saja menghajar dua laki-laki itu.

Buk..Buk..Buk...

Pukulan demi pukulan dilontarkan oleh Duta.mobil yang berhenti tadi adalah Duta,Azura bersyukur begitu bersyukur ada Duta menolongnya.

"Tolong...Tolong...Tolong"pekik Azura sekuat tenaga.

Tidak lama datanglah 5 orang bapak-bapak yang membantu Duta,tapi baru saja bapak-bapak itu ingin menolong Duta,seorang laki-laki yang ingin mengambil motornya menusuk pisau ke perut Duta.

Duta langsung tersungkur tak berdaya,darah bercucuran dimana-mana, bapak-bapak pun mengamankan dua orang laki-laki itu untuk dibawa ke kantor polisi.Azura menghampiri Duta yang sudah tersungkur lemas.

"Ta, kita kerumah sakit ya,"kata Azura dengan menangis.

"Pak saya boleh minta tolong gak?tolong bawa kami kerumah sakit pak ini kunci mobilnya,"kata Azura kepada salah satu bapak.

"Iya dek,ayo bawa laki-laki ini masuk kedalam mobil."kata salah satu bapak kepada teman-temanya.

"Ini motornya gimana dek?"tanya bapak yang berada disebelah Azura.

"Kalau bapak tidak keberatan boleh gak bapak ngendarain motor saya sampai kerumah sakit,soalnya saya mau mendampingi Duta pak,"jelas Azura.

"Owh siap dek,sini kunci motornya."

Azura memberikan kunci motornya yang tadi jatuh didekat Duta.

Mereka melaju menuju rumah sakit,Azura masih menatap kearah Duta dengan sangat khawatir.

"Ta kamu kuat ya,maafin aku gara-gara aku kamu kayak gini,"

Duta tersadar dan melihat kearah Azura.

"Jangan nangis,kakak baik-baik saja cuman luka sedikit,"kata Duta sambil tersenyum kearah Azura.

Azurapun tersenyum balik kearah Duta dan menghapus air matanya.

🌈🌈🌈

Assalamualaikum
Haduh kasihan gak sih sama Duta?
Kasihan juga sama Azura ada aja pasti yang buat dia nangis.
Semoga saja Duta tidak kenapa-kenapa ya
Sepertinya Duta akan selalu menjadi pelindung untuk Azura.
Jangan lupa vote+coment ya
Terimakasih:)

Penghianat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang