part 26

305 13 0
                                    

Pagi ini Azura bergegas kerumah sakit untuk melihat keadaan Duta.

Sebelum kerumah sakit dia berinisiatif untuk membelikan buah.setelah itu dia bergegas menuju rumah sakit.

Sesampainya disana Azura sedikit takut untuk masuk keruanganya Duta tetapi tiba-tiba ada ayah Duta dari belakang yang menyuruh Azura untuk segera masuk.

"Eh ada kamu nak,ayo masuk kenapa cuman didepan pintu,"ajak ayah.

"Iya yah."

Azura masuk dan mendapati ada bunda dan Duta disana tetapi tidak ada Lisa Azura sedikit lega tidak ada Lisa disana kalau ada pasti Azura akan selalu disindir membuat Azura berlinang air mata lagi dan lagi.

"Assalamualaikum,"salam Azura dan ayah.

"Wa'alaikumusalam,"jawab bunda dan Duta.

"Ini Bun ada sedikit buah,"kata Azura sambil menyerahkan sekantong berisi buah.

"Ya ampun tidak usah repot-repot nak,"kata bunda dengan mengambil kantong yang diberikan oleh Azura.

"Kak maafin Azura ya,Azura gak tega lihat kakak terbaring kayak gini,"kata Azura sambil duduk disamping ranjang Duta.

"Sudahlah Azura jangan selalu meminta maaf,kakak sudah membaik kok,"kata Duta dengan senyum manisnya.

"Kakak sudah makan?"tanya Azura

"Belum ini baru mau makan,"jawab aldo.

"Kakak bisa makan sendiri?"tanya Azura lagi.

"Sepertinya bisa,"kata Aldo ingin memposisikan dirinya duduk tapi tiba-tiba bekas tusukanya begitu sakit.

"Aw... Haduh sakit,"kata kak Duta yang membuat Azura terkejut.

"Jangan dipaksain kak,kakak berbaring saja biarkan Azura yang menyuapi,"kata Azura sambil mengambil bubur yang ada diatas meja dekat ranjang.

Bunda dan ayah sedang keluar makan,karena dari tadi mereka memang belum sarapan.

"Tapi-"

"Udah Kak gapapa inikan bukan modus kakak,kakak memang gak bisa makan sendiri.Bunda juga lagi makan diluar daripada kakak kelaparan,"

"Tapi nanti kamu keberatan."

"Gapapa kak,ayo buka mulutnya,"kata Azura sambil menyodorkan makanan kedalam mulut Duta.

Azura menyuapi Duta dengan telaten,Azura memang orang yang sangat penyayang dan begitu perhatian kepada siapapun.Karena itu pasti setiap orang yang berada didekatnya merasa paling istimewa.

"Alhamdulillah buburnya habis, kakak pintar deh makanya,"kata Azura sambil tertawa.

"Ih seperti anak kecil saja."

Azura hanya tersenyum mendengarnya.

"Kamu tidak pernah berubah Ra masih saja perhatian dan penyayang seperti dulu,kenapa Aldo menyia-nyiakan kamu,"batin Duta.

"Ra boleh aku tanya sesuatu?"

"Boleh kak."

"Kamu masih dekat dengan Aldo?"tanya Duta to the point.

Azura hanya menggeleng.

"Lah kenapa?"tanya Duta lagi.

"Entahlah kak,mungkin tidak cocok,"jawab Azura.

"Pantasan kakak aneh malam tadi melihat Feby dan Aldo barengan gitu kayak lagi dekat."

"Hmm iya kak,Azura juga ngeliat kok,"kata Azura tanpa disadari air matanya keluar.

"Lah kok nangis Ra?aku ada salah ngomong ya,maafin kakak ya."kata Duta sambil menenangkan Azura yang terisak.

Azura menangis karena dia teringat dengan kejadian-kejadian kemarin.Azura menghapus air matanya dan tersenyum kearah Duta.

"Enggak kak ,gak tau nih kenapa Azura tiba-tiba mau nangis aja,"alasan Azura.

"Ada-ada aja kamu ini."

Duta tau Azura menangis pasti karena aldo.sekarang dia kecewa dengan Aldo padahal sudah ada perjanjian diantara mereka.

"Oke Do karena kamu telah melanggar janji dan membuat Azura menangis,aku yang akan memperjuangan Azura!"batin Duta.

Tidak lama itu datanglah Lisa.membuat raut muka Azura menjadi berubah sedikit takut.

"Lah kok ada wanita ini sih?"tanya Lisa dengan muka tidak sukanya.

"Apa-apaan kamu ini dek,"kata Duta sedikit marah.

"Ah malas sekali aku kalo sudah kayak gini."

"Yasudah kak,Azura mau pulang dulu ya, assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam, hati-hati ya."

"Iya kak."

Azura langsung pergi menuju parkiran dan melaju menuju rumah untuk beristirahat dan menenangkan diri.

🌈🌈🌈

Assalamualaikum
Hmmm gimana nih sama ceritanya?
Semoga suka deh:v
Jangan lupa vote+comentnya ya
Bye bye ....



Penghianat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang