Setelah makan Azura pergi kebawah untuk mencuci piring.
"Ra kamu mau turun?"tanya Duta.
"Iya kak,mau cuci piring dulu,"jawab Azura.
"Nanti naik keatas lagi ya,owh ya sekalian ambilin handphone aku sama Lisa."
"Iya kak."
Setelah selesai mencuci piring Azura mencari keberadaan Lisa.
"Sa kak Duta mau minta handphonenya,"kata Azura.
"Iya kak ini,"kata Lisa sambil menyerahkan handphone Duta.
"Ayo kamu ikut ke atas juga,"ajak Azura.
"Haduh kak, Lisa lagi mau makan nanti Lisa nyusul deh janji."
"Hmmm oke lah."
Azura kembali naik keatas menuju kamar Duta.
"Ini kak handphonenya,"kata Azura sambil menyerahkan handphone Duta.
"Makasih ya,kamu duduk aja.kakak mau nelpon Aldo dulu,"kata Duta.
Azura sedikit takut mendengar nama Aldo.
"Terserah kak Duta sajalah mana yang bagusnya,Azura pasrah aja,"batin Azura.
Azura sibuk membaca buku yang berada diatas meja Duta sedangkan Duta masih berusaha menghubungi Aldo.
"Assalamualaikum,Do."
"Iya, wa'alaikumusalam."
"Kamu bisa kesini sekarang?"
"Bisa kayaknya sebentar lagi aku kesana,mau ngelihat keadaan kamu juga."
"Gue baik-baik aja,tapi ada yang mau gue bicarakan sekalian ajak Feby."
"Iya."
Setelah itu sambungan terputus,Azura merasa tidak nyaman dengan keadaan ini tapi ya mau gimana lagi kak Duta memang seperti itu orangnya selalu saja tidak mau mengalah.
"Ra,"panggul Duta.
"Iya kak,ada apa?"tanya Azura.
"Nanti Feby dan Aldo akan kesini kita akan selesaikan masalah ini semuanya."
"Iya kak."
"Apakah Amalia tau tentang masalah ini?"tanya Duta.
Azura hanya diam.
"Jujur saja sama kakak."
"Iya kak Amalia tau karena dari awalpun Azura selalu cerita ke dia,"jelas Azura.
"Kalau begitu,telpon Amalia dan suruh dia kesini juga."
"Apakah tidak terlalu banyak orang kak?"
"Tidak apa-apa,saya curiga dengan Feby kakak takut dia tidak berkata jujur dan kamu juga takut untuk berkata sebenarnya,kalau Amalia ada pasti dia yang akan angkat bicara,secara Amalia itu tidak Suka dengan kebohongan."
"Iya kak."
"Lagian juga kalau ada Amalia dia pasti akan menenangkan kamu dan kalaupun terjadi apa-apa kan ada dia,nanti Lisa kakak suruh kesini juga."
Azura hanya mengangguk.
Azura langsung menelpon Amalia.
"Assalamualaikum,Ma."
"Iya ada apa Ra?"
"Sekarang kamu bisa kerumah Duta?"
"Emangnya ada apa?"
"Hmmm itu."
Azura bingung ingin mengatakan apa, tiba-tiba Duta memberikan isyarat untuk memberikan handphonen Azura kepada Duta.
"Ada yang mau dibicarakan tentang masalah Azura dan Aldo,"kata Duta to the point kepada Amalia ditelpon.
"Owh ok Ta,bisa sekarang aku langsung otw."
"Iya terimakasih."
Setelah itu sambungan telepon terputus.
"Kamu saja tidak mau bilang ke Amalia mengapa dia disuruh kesini,jangan terlalu menjadi orang yang tidak enakan Ra,kamu akan dikucilkan nantinya,"kata kak Duta dengan serius.
"Iya kak,maaf tapi Azura tidak mau menyibukkan Amalia cuman gara-gara masalah Azura,"kata Azura dengan sangat pelan.
"Kita akan selesaikan ini,setelah itu selesai kamu tidak akan ada beban walaupun mungkin sedikit menyakitkan."
Azura lagi-lagi hanya mengangguk.
"Kamu sudah makan Ra?"tanya Duta.
Azura hanya menggeleng.
"Yasudah sekarang makanlah terlebih dahulu,muka kamu sedikit pucat.setelah mereka datang nanti kamu naik lagi bersama Lisa,Lisa sudah saya chat."
"Iya kak,Azura turun dulu,"kata Azura sambil berjalan menuju luar kamar dan menutup pintu.
"Aku gak akan biarkan Azura tersakiti seperti ini, sebentar lagi aku akan tau yang sebenarnya,"kata Duta dengan meremas bantal disampingnya.
🌈🌈🌈
Assalamualaikum
Jangan lupa vote+coment ya
Terimakasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghianat ✓
Teen FictionAzura kintani nama yang indah untuk seorang gadis cantik dan baik ini.azura gadis yang sangat ramah dan tidak pernah pelit walaupun dia begitu pintar dikelasnya. Azura mempunyai dua orang sahabat yang bernama Feby dan Amalia. Tapi pada suatu waktu...