🌸Chapter 24🌸

8.9K 419 6
                                    

  "Sar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Sar."

  Sara yang merasa namanya di panggil langsung menoleh ke belakang, dan menampilkan seseorang yang beberapa hari menjadi teman sebangkunya itu sedang menatap dirinya sambil menggaruk tengkuknya.

  "Kenapa?"

  "Lo mau nggak jadi teman dansa gue?" Sejujurnya, jauh dalam lubuk hati cowok itu dia sangat-sangat malu menawarkan soal teman dansa. Bahwasannya dia seperti tidak ada cewek pilihan lain.

  "Udah terima aja ngapa," hasut Uwis, lengannya sedikit menyenggol pergelangan Sara.

  "Terus kalau gue sama Deon, lo dengan siapa?" Bukannya apa, tapi hanya saja tidak mungkin juga dia meninggalkan sahabatnya sendiri.

"Ekhem."

  Belum sempat Uwis menjawab, datanglah Elvan yang mengulurkan salah satu tangannya seolah-olah dia sudah menemukan seseorang yang cocok dengannya. Senyum milik cowok bergaya elegan itu, ralat saja membuat Uwis terpesona akan ketampanannya.

  "Lo mau nggak dansa sama gue?" Seperti halnya dengan pertanyaan dari Deon, Elvan juga ikut menawarkan kemauannya. Sebelum menjawab, kedua sahabat itu saling berbagi pandang sekejap. Setelah itu mereka berdua tersenyum malu-malu.

  "Iya gue mau kok." Tanpa bertele-tele, Uwis membalas uluran tangan cowok yang sudah memikat hatinya dan keduanya melenggang pergi menuju ke tempat yang ramai akan tamu undangan yang sudah terpenuhi dengan pasangannya masing-masing.

  "Gimana? Mau nggak?" Untuk memastikan, Deon menanyakannya penuh harap. Jika Sara menolak, akan ditaruh dimana wajahnya? Itulah yang ada dipikirannya.

  "Em ... iya, aku mau, " jawaban dari Sara kontan saja membuat Deon girang. Dalam hatinya, jika bisa dibuka pasti sudah kelihatan bahwa dirinya seakan terbang saking senangnya.

  Uluran tangan dari Deon tadi diraih Sara secara tiba-tiba. Sebab itulah, terjadi konser dadakan di jantung mereka berdua masing-masing.

'Deg!

  'Apaan, sih, nih? Kenapa gue jadi grogi, ya? Oh ayolah Deon, tetap cool, jaga image lo. ' Deon membatin, sesekali menggigit bibir bawahnya.

  "Deon, kamu kenapa? Kok, bengong?" Tangan Sara mengibas-ngibaskan tepat di depan wajah laki-laki itu.

  "Eh, ada apa?" Ingin rasanya Deon menampar dirinya sekarang juga.

  'Kenapa juga gue jadi orang linglung gini coba? Ada yang salah kali sama diri gue! Bikin malu aja lo, Deon. Mau taruh di mana muka lo! Oke, Deon tenang.' Setelah beberapa saat Deon merutuki dirinya, lalu dia berdehem sejenak dan menatap Sara yang di mana gadis itu mengernyit ke arahnya.

Broken Home [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang