7

399 44 5
                                    

"Kalo cowok kenapa?"






























"Jadi bener sama cowok?!" Tanya Yoon dengan nada sedikit tinggi.

Rose menunduk, tak berani menatap Yoon. Ia takut jika abang nya marah.

Yoon yang menyadari tingkahnya, langsung duduk normal kembali.

"Jangan pacaran Rose, gue ngga bakalan suka,"

"Loh abang pacaran? Tapi kenapa abang ngga ngebolehin gue?"

"Loh gue kan udah kerja, kalo lu kan masih kuliah,"

Rose mendengus kesal mendengar jawaban Yoon. Ya, alasan Yoon tidak memperbolehkan Rose pacaran masih sama, tidak berubah.

"Kalo lu berani pacaran, gue ngga akan segan segan jodohin lo,"

Rose membelakkan matanya. Ia lalu menatap tajam Yoon.

"Kenapa? Ngga terima?" Tanya Yoon santuy.

"Ngapain njir, jodohin gue, gue bisa kali milih sendiri,"

"Gue ngga percaya,"

Rose mengerucut kan bibirnya. Ia benar benar dibuat kesal oleh Yoon.

"Cepet nikah terus pindah sono, biar gue ngga ada yang nglarang larang ini itu," cibir Rose

"Apaan, gue bakal tetep nglarang lo pacaran walaupun gue udah nikah,"

"Kenapa sih lu ngga terima banget gue punya pacar!"

Karena Rose lelah berdebat, akhirnya ia memilih pergi ke kamar dan membanting pintu kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ya Tuhan, kenapa hidup ini benar benar tidak adil? Kapan Kau akan berpihak padaku?" Ucap Rose seraya menatap langit langit kamarnya.

🍀🍀🍀

Rose terbangun karena sinar matahari sudah menerobos masuk ke kamarnya. Ia mandi dan bersiap untuk kuliah pagi. Setelah selesai, ia turun ke bawah untuk sarapan.

Sesampainya di ruang makan, ia sama sekali tak melihat Yoon. Tetapi, ia melihat sepucuk surat yang ia yakin itu tulisan Yoon.

Rose, gue ada meeting pagi, jadi ngga bisa anter lo. Jan lupa sarapan dulu, gue udah siapin sarapan. Lu berangkat pake ojol, uang nya gue taruh di atas kulkas

Yoon~

Walaupun Yoon menyebalkan bagi Rose, tapi ia tetap perhatian dengan Rose. Ia tersenyum melihat kalimat terakhir. Ia pun menuju kulkas untuk mengeceknya. Terdapat beberapa lembar uang yang Yoon tinggalkan untuk Rose. Ia pun mengambilnya dan sarapan. Sesekali ia scroll instagram nya. Tiba tiba sebuah pesan masuk, ia pun membukannya

Jaehyun

Lu berangkat pake apa?

Pake ojol

Gue jemput aja ya?

Ngga usah Jae, gue udah biasa pake ojol

Gue otw

read

🍀🍀🍀

Rose yang sedang sarapan langsung tersedak melihat pesan terakhir Jaehyun.

Kenapa sih? Jae repot repot jemput gue? Eh tapi, lumayan lah, ongkos ojol bisa buat makan.. gumam Rose

Beberapa menit setelah Rose selesai makan, ia mendengar tlakson mobil dari luar. Ya, mobil Jaehyun. Rose segera mengunci rumah dan masuk ke mobil Jaehyun.

"Makasih loh, Jae," Ucap Rose

"Sama sama, btw rumah lu sepi ya? Abang lu ke kantor?"

"Iya, ortu gue juga lagi pergi, ngga tau kemana,"

"Dasar, ortu ngga perhatian," Lirih Jaehyun, tapi masih terdengar samar samar oleh Rose

"Apa lu bilang?"

"Ngga. Berangkat sekarang yuk,"

Jaehyun mulai melajukan mobilnya hingga sampai di kampus.

🍀🍀🍀

Sesampainya di kampus, Rose dan Jaehyun berjalan beriringan melewati koridor kampus.

"Pulang nya gue anter ya?" Tanya Jaehyun

"Ngga papa nih? Gue takut repotin lu," Ucap Rose

"Ngga kok, santai aja,"

"Roseee!!"

Rose dan Jaehyun langsung menoleh ke sumber suara dan mendapati Jennie yang berlari ke arah nya.

"Rose ikut gue yuk,"

Jennie menarik tangan Rose, tapi Rose menahan dirinya.

"Kemana Jen? Kan kita beda fakultas?"

"Bentaran doang, gue mau nanya sama lu," Jawab Jennie.

"Yaudah, Jae, kita duluan ya,"-Rose

"Iya, jangan lupa Rose,"-Jaehyun

Rose tersenyum lalu menerima ajakan Jennie hingga sampai di taman dan duduk di salah satu kursi di sana.

"Lu mau tanya apaan?" Tanya Rose

"Sejak kapan lu temenan sama Jaehyun?"

Rose terkekeh pelan mendengar pertanyaan Jennie.

"Sejak kemarin kemarin sih,"-Rose

"Jangan terlalu deket sama Jaehyun Rose,"

🍀🍀🍀

Jan lupa vote and commet bosquh:*
See u laterr

Forget [Junros]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang