49

407 44 10
                                    

"Kamu ngapain ke taman kampus malem malem hm?"

Astaga.. Bagaimana Junhoe tau?

"A-aku.."

"Kenapa? Santai aja kali,"

Rose meneguk ludahnya.

"Mau ketemuan sama Jaehyun,"

"Apa?! Kenapa Rose?!" Bentak Junhoe

Rose menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap Junhoe.

Junhoe membuang nafasnya kasar. Lalu mengangkat dagu Rose agar dapat melihat wajah nya dengan jelas.

"Kenapa ketemuan?" Kali ini suara Junhoe mulai lembut.

"Jaehyun yang minta. Aku kira bakal ada yang penting,"

"Dia ngomong apa sama kamu?"

"Aku ngga ketemu sama dia, dia ternyata.. Sama cewek lain di sana,"

Rose menundukkan kepalanya, "Aku langsung pulang waktu kamu telfon,"

"Terus kenapa jadi gini?"

"Aku ke pertigaan buat nunggu taksi online, pas lagi jalan, ada mobil yang nabrak aku, terus ngga tau deh kenapa,"

Junhoe tersenyum, lalu membawa Rose ke pelukannya, "Makasih, udah mau jujur, maaf tadi bentak kamu,"

Rose membalas pelukan Junhoe, "Maafin aku juga Jun,"

"Ngga papa, aku seneng kok kamu jujur,"

Junhoe membelai pelan rambut Rose. Dia sangat bahagia.

🍀🍀🍀

3 hari kemudian

"Junhoe, aku ingin es krim," rengek Rose

"Sekarang? Tapi kita baru aja nyampe?"

Yap, hari ini Rose sudah diperbolehkan pulang karena keadaannya sudah stabil. Tetapi, kepala Rose masih dililit perban.

"Iya, kamu mau beliin buat aku kan?" Tanya Rose

"Yaudah, aku beli sekarang,"

"Aku ikut,"

"Jangan Rose, di sini aja. Kata dokter kamu harus banyak istirahat," Ujar Junhoe

"Ngga papa Jun. Aku pengin ikut, yuk!"

Rose menarik tangan Junhoe. Mereka membeli es krim di supermarket dekat apartemen.

"Kamu mau Jun?" Tawar Rose

"Ngga ah, kamu aja,"

"Awas aja kalo minta,"

Junhoe terkekeh pelan. Lalu segera membayar es krim tersebut.

"Enak Jun es krimnya. Kamu ngga mau serius?" Tanya Rose

"Ngga Rose buat kamu aja, aku udah kenyang,"

"Makan apa kenyang?"

"Ngga makan. Cuma liat kamu bahagia aja udah kenyang,"

Rose memukul lengan Junhoe pelan, "Ngga lucu,"

Rose melanjutkan makannya. Sedangkan Junhoe hanya menatap Rose. Lalu tangan Junhoe menyelipkan rambut Rose ke belakang telingannya. Rose terkejut, menatap Junhoe.

"Kamu cantik,"

Rose terkekeh pelan. Entah kenapa, lucu saja bagi Rose mendengar ucapan Junhoe.

"Iya tau, makasih,"

"Kamu ngga bales puji aku?" Tanya Junhoe

"Dih, minta banget di puji," cibir Rose

"Ayolah Rosee,"

Forget [Junros]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang