43

406 50 5
                                    

Follow

Vote

Comment

Oke?



~~~

Rose terbangun karena merasa tubuhnya sangat pegal. Ia mencoba bergerak tetapi tidak bisa karena tangan Junhoe melilit di tubuh nya. Yap, kini posisi Rose berhadapan langsung dengan pemuda itu. Rose akhirnya menepuk pipi pemuda itu, mencoba untuk membangunkannya.

"Jun, bangun, ntar telat kerja," Ucap Rose

Junhoe masih belum terbangun. Bahkan dengkuran nya masih bisa terdengar. Rose akhirnya mencubit pipi Junhoe.

"Aww,"

Yap, cubitan Rose di pipi Junhoe berhasil membuat pemuda itu merintih kesakitan seraya memegangi pipinya.

"Bangun, ntar telat kerja," Ucap Rose sekali lagi.

"Kamu udah mandi?" Tanya Junhoe

Rose menggeleng, "Mau keluar aja susah,"

Junhoe melepaskan lilitan tangannya di Rose lalu membelakangi Rose. Sedangkan Rose, ia bangun, mengambil pakaian dan menuju kamar mandi.

Selang 10 menit kemudian, Rose keluar dari kamar mandi, lalu membangunkan Junhoe.

"Jun, bangun,"

Junhoe membuka matanya lalu beranjak duduk, "Udah mandi?"

Rose mengangguk, "Sana mandi, udah jam 6,"

Junhoe mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan malas.

Rose menggelengkan kepalanya. Lalu menyiapkan pakaian kantor Junhoe dan meletakkannya di kasur. Setelahnya, Rose pergi ke dapur untuk memasak.

Selang 15 menit, Junhoe keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya saja. Ia lupa tidak membawa bajunya. Untung saja Rose tidak ada di sana. Ia lalu berjalan mendekat ke lemari. Saat meletakkan baju kantornya di kasur, ia juga melihat baju kantor nya lagi di sana.

"Rose yang nyiapin ini?"

Junhoe menatap nya tidak percaya. Akhirnya ia memasukkan baju kantornya yang tadi ia ambil dan memilih menggunakan yang Rose ambil.

Setelah cukup rapi, Junhoe menuju ruang makan, karena tadi ia tak sengaja mencium aroma masakan.

"Kamu masak apa?" Tanya Junhoe lalau duduk di ruang makan.

"Di kulkas adanya mie, jadi aku masak mie,"

Junhoe hanya ber oh ria saja. Sepersekon kemudian, mie yang Rose masak telah matang. Mereka segera melahapnya.

🍀🍀🍀

"Pulangnya aku jemput ya?" Tawar Junhoe

"Kamu jemput aku terus, ninggalin kantor ngga papa?" Tanya Rose

"Ngga papa. Aku kan.. Yang punya perusahaan,"

"Kapan kapan aku main boleh ngga?" Tanya Rose

"Boleh kok. Pintunya terbuka lebar,"

Rose turun dari mobil saat mobil Junhoe berhenti sempurna di depan kampusnya, "Makasih,"

"Dm aku atau telfon kalo udah pulang," Ujar Junhoe

Rose mengangguk. Lalu berjalan menelusuri koridor kampus.

"Rose!!"

"Eh, Jae?"

Forget [Junros]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang