Junhoe yang menyadari lelaki itu menyerah, ia langsung mendekat kepada Rose. Dibukanya plaster di mulut Rose.
"Kamu ngga papa?" Tanya Junhoe.
"Ngga papa," suara Rose terdengar sangat lemah.
Junhoe melepaskan tali yang mengikat di tangan dan kaki milik Rose. Setelah Rose berhasil bebas, dengan cepat, ia memeluk tubuh Junhoe. Membiarkan kepalanya bersandar di bidang miringnya.
"Makasih Junhoe," lirih Rose disela pelukannya.
Tentu saja Junhoe membalas pelukan Rose. Ia merasa sangat senang. Tangannya mulai mengusap rambut Rose.
"Sama sama, maaf aku dateng telat," Ucap Junhoe.
Rose tidak mempedulikan ucapan Junhoe, ia tetap memeluknya, bahkan semakin erat.
Tiba tiba, Rose melihat darah di tangan Junhoe. Sontak, ia langsung melepaskan pelukannya, dan menarik tangan Junhoe.
"Jun, kamu berdarah!" Panik Rose
Junhoe yang melihat kepanikan Rose, berusaha menenangkannya.
"Ngga papa kok," Ucap Junhoe
Darah segar juga terlihat di sudut bibirnya.
"Jun, ini ngga bisa dibiarin. Aku obatin kamu ya?"
Junhoe mengangguk saja. Rose menarik Junhoe untuk duduk di kursi ruang tamu. Rose mengambil air hangat dan kain untuk membersihkan luka Junhoe.
"Aww," rintih Junhoe saat Rose mulai menempelkan kain yang telah diperas dengan air hangat ke sudut bibir Junhoe.
"Maaf, sakit ya?" Tanya Rose.
"Pelan pelan, jangan di tekan,"
Rose mengangguk. Ia mengikuti perintah Junhoe. Darah dari sudut bibir Junhoe mulai berhenti.
"Mau ke rumah sakit?" Tawar Rose
Junhoe memegang sudut bibirnya yang telah dibersihkan Rose.
"Ngga usah, udah ngga papa kok, besok juga palingan sembuh,"
"Makasih,"
Rose tersenyum. Lalu meletakkan kainnya di meja.
"Makasih juga udah dateng," Ucap Rose
"Kamu ngga ada yang luka?" Tanya Junhoe
Rose menggeleng, "Kamu ngga usah khawatir,"
"Barang kamu ada yang ilang ngga?"
"Ngga ada kayanya. Tadi dia aja nyari berkas doang di ruangan papah,"
Rose menunjuk ke arah ruangan Taeyang. Yap, ruangannya sangatlah berantakan.
"Biar aku aja yang beresin ya," Ucap Junhoe
"Ngga usah, biar aku aja,"
"Bareng bareng gimana?"
Rose mengangguk, tanda ia setuju. Mereka menuju ruangan Taeyang dan mulai membereskannya.
Saat sedang membereskan, Junhoe tidak sengaja melihat foto masa kecil Rose yang begitu menggemaskan.
"Lucu," satu kata itu berhasil keluar dari mulut Junhoe.
"Kamu liatin apa Jun?"
Rose lalu mendekat. Saat ia tau Junhoe sedang memegang foto masa kecilnya, ia langsung merebutnya.
"Jun, sini!"
Yap, Junhoe berhasil menepis Rose.
"Kamu lucu banget ya ternyata," Ucap Junhoe
"Ihh, Jun. Sini!"
Junhoe memegang foto itu secara tinggi tinggi agar Rose tidak dapat mencapainya.
"Junhoe!"
Junhoe lalu berlari ke sekeliling ruangan itu.
"Junhoe berhenti!"
Sesi kejar kejaran pun terjadi. Rose mengejar Junhoe tanpa rasa lelah. Hingga tak sengaja, Junhoe terjatuh terbaring. Reflek, Rose pun terjatuh di atas tubuh Junhoe.
Deg!
Mata mereka bertemu cukup lama. Jantung Rose seperti di pompa lebih cepat. Bahkan tangannya berada di atas jantung Junhoe, ia pun dapat merasakan bagaimana jantung Junhoe berdetak kencang seperti dirinya.
Setelah tersadar, Rose merebut fotonya dari Junhoe, mencoba berdiri dan berusaha menetralkan detak jantungnya. Tetapi tetap saja tidak bisa. Begitu juga dengan Junhoe, yang mulai berdiri.
"Maaf," Ucap Junhoe
Rose hanya mengangguk malu. Rasa canggung mulai menyelimuti keduanya.
Ahh, kenapa gue ceroboh banget dah? Tanya Rose dalam hati.
Momen yang ngga bakal gue lupain, batin Junhoe.
Setelah membereskan ruangan Taeyang, mereka segera keluar dari ruangan itu.
"Kamu udah makan?" Tanya Junhoe
Rose mengangguk, "Kamu?"
"Udah kok, kalo gitu, aku pulang dulu,"
Rose menahan tangan Junhoe, "Kalo ada apa apa lagi gimana? Aku takut,"
Junhoe tersenyum, "Ngga bakal ke sini lagi dia. Kalo ada apa apa, telfon aku,"
"Tapi.."
"Aku ngga mungkin di sini nemenin kamu Rose, ngga ada orang selain kita, mau nanti disangka yang ngga ngga sama tetangga?"
Ucapan Junhoe benar juga. Rose menghela nafasnya, lalu mengangguk. Junhoe pun menuju depan rumah yang diikuti oleh Rose.
"Makasih, Jun"
Junhoe tersenyum manis. Lalu melajukam mobilnya. Saat mobilnya sudah tak terlihat lagi di mata, Rose segera masuk ke dalam rumah.
"Aaa! Jantung gue masih normal kan? Gue masih nafaskan?"
Rose memegangi dadanya yang masih terasa bahwa jantungnya berdetak sangat kencang. Astaga.. Rose merasa sangat senang.
Rose menuju kamarnya. Merebahkan tubuhnya di kasur. Dia masih tergila gila dengan kejadian tadi bersama Junhoe.
"Bisa mati gue kalo deket deket lagi kaya tadi,"
Tiba tiba ponsel Rose berbunyi. Rose pun membukannya.
Jaehyun
Lu ngga papa kan Rose?
🍀🍀🍀
Jan lupaa
Vote & comment:*
![](https://img.wattpad.com/cover/225104626-288-k586980.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget [Junros]✔
RomansaKetika Rose tidak tahu bahwa June dan Junhoe orang yang sama. *Ceritaku lain. Aku menampilkan pemeran utamanya di tengah tengah cerita. Sehingga ketika kalian baca dari tengah, tidak akan masuk akal. The best rank : #1 - yoon #1 - hoony #1 - ygfamil...