02| Goyang Mama Muda

376 33 12
                                    

Hai WhatsApp guyss kembali lagi dengan Author yang Kyud ini,eh canda doang kok!

Jangan lupa vote and comment ya karna itu sangat berpengaruh bagi Author disini supaya semangat selalu.

Selamat membaca.

🏫

Kejadian di kantin tadi, membuat mood  Aruna menjadi berantakan. Kerjaannya sedari tadi hanya mengaduk semangkuk bakso di depannya tanpa minat memakannya.

Kasian, dianggurin aja:)

"Kenapa lo, nggak nafsu makan? Biar gue aja yang habisin lumayan kan," tanya Ayu yang duduk di samping Aruna sambil mengalihkan bakso itu ke dalam mangkoknya.

Aruna yang melihat itu hanya memasang tampang bodo amat dan mengalihkan pandangannya ke arah Xaver dkk. Sedetik kemudian terpampang jelas senyum jahil di bibir tipisnya.

"Yu mau bantu gue kagak? pokoknya lo  harus bantuin gue!" tawar Aruna tanpa menerima bantahan dari Ayu.

"Mmm bantuan apa?" tanya Ayu yang masih memakan bakso di dalam mulutnya.

"Telen dulu, mati baru nyaho lo!" sarkas Aruna tanpa mau melihat wajah melotot Ayu yang terlihat kesal mendengar ucapanya.

"Jingan lo Na, bantuan apa emangnya?Kalau mau ngepet jangan ngajak-ngajak gue males kalau cuma jaga lilin," Jawab Ayu asal. Mana mau dia ngepet tampang udah cantik gini di ajak kayak gituan ogah pokoknya.

"Mulut lo belum pernah di sambelin ya! Ngasal terus kalau ngomong, gue ada ide untuk ngerjain tuh cowok Bulldozer enak aja tadi ngusir ngusir gue," ujar nya sambil memicingkan matanya kepada Xaver dkk yang sudah mau pergi dari kantin menuju ke kelas mereka.

"Ngerjain kayak gimana, emangnya ngak takut lo sama dia? gue pribadi amit-amit cari gara-gara sama mereka. Fans nya banyak cuy, lah kita cuma berdua," Ngeri! itulah yang Ayu bayangkan sekarang ini jika dia ngerjain most wantednya SMA Pasion Aroza yang mempunyai fans bejibun gitu.

"Yaelah kalau soal itu serahin aja sama gue, ntar gue yang tanggung jawab. Lo cuma bantu dikit oke," yakin Aruna kepada Ayu. Pasrah, Ayu hanya menganggukan kepalanya sambil mendengarakan ide gila temanya ini.

****

Dilain tempat Xaver dkk sudah berada di dalam kelas mereka sambil menunggu guru mata pelajaran selanjutnya. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu senggang, Albert membuat konser tunggal di belakang kelas mereka dengan bermodalkan sapu sebagai gitarnya.

"AYO MANTEMAN DIGOYANG YOK!YANG KANAN SIAP? YANG KIRI SIAP?MARI KITA LANJUTKAN," intro awalnya sambil berdiri diatas meja dengan Lucky di samping kirinya yang sudah siap ikut bergoyang.

"AKU SUKA BODY GOYANG MAMA MUDA! MAMA MUDA DADADADADA DADADADA," sambil bernyanyi, dia juga mengoyang-goyangkan badannya sesuai dengan iringan musik yang sudah di hidupkan oleh Aland tadi.

"GOYANG MANG, MAMA MUDA DI GOYANG ASEKK," lanjut Lucky yang sudah terbawa suasana di kelas. Malahan seperti dia yang menguasai konser ini.

Teman sekelas mereka hanya tertawa, ada juga yang ikut dalam kegilaan mereka. Para cewek tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan membuat snap ataupun vlog di handpone mereka masing-masing. Sebagai kenangan kalau mereka dulu pernah sekelas dengan golongan cogan berkelas.

"Halo gengs! Kali ini video gue lagi ada di dalam kelas yang suasananya ramai gini karna ada konser dadakan yang di buat sama si ganteng Albert dan Lucky. Noh noh liat mereka lagi asik goyang mama muda," ujar salah satu cewek sambil mengarahkan kameran vlog-nya kearah Albert, Lucky dan teman mereka yang asik berjoget di kelas bagian belakang.

"Aland! lo nggak ikut juga? kuy lah gabung biar followers gue tambah banyak karna videonya isinya cogan semua," ujar si cewek sambil mengarahkan kameranya kepada Aland yang hanya duduk di atas meja.

"Bentaran elah, kalau gue yang maju duluan. Malah jerit jerit nggak karuan lo pada," sombongnya dan melipat   lengan bajunya ke atas.

Xaver yang melihat itu hanya duduk diam memasang wajah datar memperhatikan kebobrokan teman temanya. Ia memilih bermain game online di dalam hpnya tanpa merasa risih dengan musik yang lumayan kecang.

Ingatkan dia untuk menendang satu per satu teman temannya ke pluto yang sudah membuat ribut satu kelas. Apalagi kaum hawa yang sudah menjerit jerit melihat Aland membuka satu kancing kemeja sekolahnya.

Aland sungguh kau menggoda kaum hawa sekali, engkau :)

Tanpa mereka sadari, seorang guru tercinta mereka sudah berdiri di depan kelas dengan tangan yang berada di pinggang, memperhatikan kelakuan anak-anak muridnya yang sudah seperti berada di konser musik saja.

"EKHEM!" dehemnya keras untuk menghentikan kelakuan bobrok murid didiknya. Tapi tidak satupun yang mendengarkan karena terlalu asik di tinggalkan. Mereka menganggap itu suara teman mereka yang tersedak buaya.

"KALIAN YANG DI BELAKANG TOLONG DIAM KALIAN PIKIR KELAS INI TEMPAT KONSER APA HAH!!!" teriaknya penuh emosi. Membuat semua murid yang berada di kelas langsung terdiam dan mengarahkan badannya ke depan. Astaghfirullah, mereka seperti melihat setan saja karena penampilan guru mereka yang mengerikan dengan tangan di pinggang dan kondisi wajah yang sangat sangat mengerikan.

"DUDUK KALIAN DI TEMPAT MASING-MASING. HARI INI SAYA KASIH KALIAN TUGAS MENCATAT DUA BAB DALAM WAKTU 30 MENIT TANPA DI RINGKAS.KERJAKAN SEKARANG!" perintah Bu Darmi dengan teriakan dan duduk di meja guru.

Bu Darmi merupakan guru IPA, guru ter-killer kedua, setelah guru agama di sekolah itu.

"Bu, nggak bisa gitu dong. Mana bisa selesai sekarang? Yang ada tangan saya patah bu," keluh Albert dengan wajah yang di buat se-iba mungkin.

"Mau saya kurangin waktunya Albert?" tanyanya tanpa menjawab keluhan muridnya.

"Enggak bu, waktu segitu aja nggak kepakai, apalagi di kurangin," pasrahnya dan mengeluarkan buku untuk mencatat materinya. Biarkan saja tulisanya ceker ayam yang penting selesai.

***

Sesuai rencananya tadi, sekarang Aruna sudah berada di parkiran khusus motor SMA Paison Aroza dengan Ayu yang berada di sampingnya membawa alat pembuka ban motor.

"Yakin lo Na? Ini mah terlalu bar-bar kampret. Kalau tuh orang marah gimana anjir," was-was Ayu sambil melirik kanan dan kiri memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat kelakuan mereka ini.

"Yakinlah, lo kira gue orangnya modal omong doang, kalau dia marah ya di bodo amatin aja. Salah siapa dulu mau ngusik seorang Zayn Aruna," balasnya angkuh dan melangkahkan kakinya ke arah ban motor yang sudah mereka yakini milik seorang Xaver.

"Oke selesai, gimana cantikkan karya gue? Sini pena lo Yu! Mau buat surat cinta dulu sama yang milik motor ini hahaha," tawa Aruna dan menulis sebuat note kepada si pemilik motor dan menempelkanya di kaca spion depan.

"Kuy lah cabut," ajaknya dan pergi dari parkiran tanpa ada yang tau kelakuan bar-bar mereka.

🏫

YEAAYY gimana gengs sama part ini? seru nggak, kalau kurang seru comment dan jangan lupa vote cerita ini.

Btw gimana reaksi seorang

      XAVER?pas lihat motornya di kerjain sama cewek bar bar kayak Aruna?

Hayoo tebak gimana juga reaksi teman temanya Xaver juga.

         Aruna gimana orangnya guys?komen dong😂author kepo gimana pendapat kalian.


SEE YOU ALL ❤

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang