13| Kepo

132 11 0
                                    

Jan lupa vote komen!!!
Selamat membaca 🌻.

🏫.

Kelas Aruna sangat ramai di karenakan jam kosong, gurunya pergi dinas ke luar kota. Tidak ada tugas yang diberikan oleh guru yang sedang dinas -Bu Vega- guru bahasa Inggris. Jam kosong ini di gunakan mereka sebaik mungkin.

Banyak kegiatan yang dilakukan mereka, ada yang ber gibah ria membicarakan orang orang. Katanya sih; gak gibah gak enak. Tidur di kelas sama halnya yang di lakukan oleh Aruna. Dia berpura pura membaca buku, di balik itu dia tidur.

Ayu melirik ke arah Aruna, mendapatkan teman nya yang sudah terlelap dalam mimpi.

“Aruna kenapa?” tanya Irfan kepada Ayu. Ayu menghendikan bahunya, dia juga tidak tahu. “Tidur.”

Irfan menggeser posisi Ayu, dia menyuruh Ayu agar menempati tempat duduknya terlebih dahulu. Dia akan berbicara. Buku yang di pegang Aruna buat menutupi wajahnya ia tutup. Tangannya menepuk bahu pelan bermaksud membangunkan nya. Ia juga mengecek suhu tubuh Aruna yang tidak panas.

Engghh lenguh Aruna, kemudian dia menatap bingung Irfan.

“Lo sakit apa gimana Ar?” Aruna menggeleng, sejak tadi dirinnya tidur bukan karena sakit melainkan ngantuk yang menyerang matanya.

Ia berjalan keluar untuk membasuh muka nya agar keliatan segar lagi. Irfan masih menduduki tempat Ayu. Dia semakin bingung dengan sikap Irfan seperti ini,  tiba tiba yang perhatian kepadanya.

Aruna menduduki tempat duduknya seperti biasanya, “Lo kenapa heran gue!”

Irfan mengangkat alisnya kemudian melirik Aruna sejenak. Kakinya ia ayunkan kedepan dan ke belakang memikirkan sesuatu. “Lo suka sama Xaver?”

Dia semakin di buat bingung oleh Irfan,  di curiga dia membangun kan nya cuma mau bertanya soal perasaannya pada Xaver.

Dia tidak langsung nge jawab pertanyaan dari Irfan, dia sedang bergelut dengan hatinya. Antara tidak suka dan suka sama Xaver. Selama ini dia dekat dengan nya terasa nyaman dan tenang, jantung nya dangdutan. Aruna menggeleng kuat tidak mungkin dia suka sama Xaver.

“Entahlah gue juga bingung,” Irfan mengangguk mengerti jawaban Aruna, dia tidak akan membiarkan dia suka dengan Xaver. Cukup dirinya saja yang bermasalah dengan Xaver, tidak untuk Aruna saudaranya.

Irfan menarik tangan Aruna agar dia mengikuti nya. Irfan memang menarik tangan Aruna, tapi tidak paksa seperti biasanya. Dia membawa Aruna perpustakaan Passion Aroza, mereka tadi sempat melewati kelas Xaver.

Xaver mengikuti Irfan yang membawa Aruna pergi, dia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Tidak biasanya dia seperti ini, bahkan bukan urusan nya sama sekali.

Dia melihat mereka berdua masuk ke perpustakaan, Xaver duduk di salah satu  bangku yang ada di sana. Xaver mengambil salah satu buku, untuk ia berpura pura membaca.

“Lo jaga diri baik-baik, kalau berada di dekat Xaver,” Aruna berfikir sejenak , kenapa dia harus nge jaga dirinya sendiri. Bukan karena itu, kalau pun dia tidak di suruh dia akan menjaga dirinya sendiri.

“Why?”

“Dia gak baik buat Lo?!” tegas Irfan. Aruna menatap Irfan semakin heran, dia yakin Irfan menyembunyikan sesuatu darinya. Makanya dia di larang larang berhubungan dengan Xaver.

“Ada apa memang nya dengan Xaver, sepertinya lo benci banget sama dia?” tanya Aruna, dirinya mulai kepo. Dia masih menunggu jawaban dari Irfan.

Xaver mendengar pertanyaan dari Aruna kepada Irfan. Dia juga menunggu jawaban nya walaupun dia sudah tau alasannya.

Irfan memandang Aruna sejenak, “Gue sama dia ada masalah.”

Dia mengangguk sebagai jawaban, tapi dirinya masih penasaran dengan masalah mereka berdua. Aruna memiringkan kepalanya.

“Masalah apa? Cewek?”

“Bukan, kalau cewek mah masalah kecil woy, Lo gaperlu tau!” Aruna akan memancing emosi Irfan, dia gabut saat ini.

“Fan, kalau gue suka sama Xaver gimana?” Irfan melotot mendengar ucapan dari Aruna, apa mungkin dia sudah masuk ke dalam cinta nya Xaver.

Irfan tidak menjawab perkataan Aruna dia membuka hp nya. Dia memang jarang membuka WhatsApp, mungkin ini sudah tiga tahun tidak membuka WhatsApp. Entah setan mana Irfan membuka WhatsApp, banyak notice muncul. Dia tertarik dengan pesan Xaver, banyak sekali chat darinya. Sekitar 25 ribu pesan darinya tapi tidak dia buka sama sekali.

“Jawab woy!” kesal Aruna karena Jawabannya tidak di jawab sedari tadi. Irfan berdiri kemudian dia pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Aruna mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh terhadap Irfan, dia membuka hp nya ada pesan masuk dari kakaknya.

Bang Axel: besok lusa Abang pulang, ntar Abang ke tempat mu dulu. Mau oleh oleh nggak?

Me: yeeeayy, apa aja deh yang penting oleh oleh hehehe. Selamat bekerja😤.

Ketika mau menaruh hp nya ke saku dia melihat Xaver berada di depannya. Dia melihat dirinya mengimitasi, yang membuat Aruna heran.

“Lo suka sama gue?” tanya Xaver, membuat Aruna membelalakkan matanya.

“Gue suka sama Lo?! Halu banget kalau gue suka sama Lo!” ucap ketus Aruna, Xaver tertawa renyah. Kemudian dia memperlihatkan video yang menunjukkan bahwa Aruna mengatakan kalau dia suka sama dirinya.

“Wait wait lo nguntit?!” kaget Aruna, dia tidak bisa berkutik lagi kalo seperti ini. Dia juga tidak tahu dengan hati nya dia suka sama Xaver atau tidak.

“Ya kan?! Kalo Lo suka ma gue?!” Desis Xaver, Aruna menendang kaki Xaver kesal.

“Nggak tadi cuma ngomong asal doang, btw lo punya masalah apa si sama Irfan?” tanya Aruna bingung. Xaver diam apa dia harus bercerita tentang masalahnya dengan Irfan atau tidak.

“Kepo!” Aruna sebal dengan jawaban dari Xaver. Dia berdiri kemudian dia pergi meninggalkan Xaver sendiri an di sana.

🏫

Vote koment dan share cerita ini!!!

See you next time 🍁.


ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang