26| Aneh

97 6 0
                                    

Hello WhatsApp gengsss, bertemu lagi dengan kita ehe!

Jangan lupa untuk vote, koment dan share cerita ini! Karena ini gratis gratis, kalian tidak bakalan rugi karena cuma nge vote cerita ini.

Selamat membaca!!!

🏫

Hari ini Xaver tetap sekolah dia tidak semangat, begitu pula dengan Irfan. Mereka sebenarnya tidak mau ke sekolah tapi pasti nanti Aruna bakalan sedih kalau mereka tidak  ke sekolah hanya menjaganya. Maka dari itu mereka memutuskan untuk pergi ke sekolah.

Dia melihat Anya menuju ke arahnya, dia tidak memperdulikan. Anya mengandeng Xaver senang, dia kangen saat dirinya masih berpacaran dengannya. Dia diperlakukan seperti ratu.

Bahkan dia setiap hari Xaver mengajak nya jalan jalan, menuruti kemauannya. Tapi itu dulu, dulu ketika dia belum meninggalkan Xaver gara gara cowok lain.

“Kamu masih inget nggak, bahkan kamu dulu memperlakukan aku seperti Ratu,” Ujar Anya, mengingat ingat masa itu.

Xaver mendorong tubuh Anya agar menjauh dari nya, dia sudah muak dengan itu semua, dia sudah muak akan drama yang di buat Anya. Dirinya tahu kalau dia cuma memanfaatkan hartanya.

Anya pantang menyerah dia mengejar Xaver sampai kelasnya, teman temannya menatap heran ke arah Xaver, “Urus dia!”

Teman teman Xaver menurut i kemauan darinya. Dia membawa Anya keluar, dia sampai ke depan pintu kelas.

“Lo itu sampah jadi gak boleh masuk sini, bye bye sampah,” Ejek Aland.

“Bwhahahahahahaha sampah masyarakat," timpal Lucky.

-----

“Kalian paham gak?!” mereka sekarang berada di Kantin. Xaver menjelaskan rencana penjebakan buat Vinza dan Anya. Sebenarnya Ayu tadi sempat tidak percaya kalau ini semua itu Ulah mereka berdua.

“Masa sih? Gue gak yakin,” ujar Ayu, sudah beberapa kali di mengucapkan kata itu. Aland sampai gemas melihat pacarnya seperti ini.

“Iyeeee,” ucap sebal Irfan.

“Kita buktikan nanti pas dia sudah keciduk,” ucap Albert, di setujui oleh mereka.

“Ver, udah jangan hanya pikiran nanti malah Lo yang sakit,” nasehat Aland. Mereka bingung ada apa dengan Aland, kenapa dia tiba-tiba bijak seperti ini.

Lucky memandang aneh Aland, “lo kenapa jadi bijak kaya gini, kena sawan mana Lo sampai kaya gini?”

Aland sepertinya serba salah, kaya gini salah, bijak di katain kena sawan mana, joget joget gak jelas di kata gendeng.

“Iya thanks Land,” jawab Xaver sekenanya.

-----

“Gimana nih? Kalau ketahuan berabe sumpah!” Ujar Vinza ketakutan, dia sebenarnya tidak mau seperti ini  tapi ini demi cintanya.

Anya mondar-mandir bingung, apalagi pusing dengan ocehan Vinza yang sedari tadi nyerocos ketakutan.

“Gue juga gak tau kan ini belum ketahuan asu, Lo bisa diam nggak?! Pusing kepala gue! Denger ocehan Lo!” semprot Anya kepada Vinza, dia diam setelah mendengar bentakan Anya dirinya baru kali ini. Baru kali ini dia di bentak oleh  Anya. Biasanya kalau Anya marah tidak seperti ini.

“Iya iya!” balas ketus Vinza.

“Kalian pada bahas apa?” Ucap Ayu, tiba tiba. Wajah Vinza dan Anya sekarang sudah pucat pasi.

“Gak ada yang di bahas,” jawab Anya kemudian dia segera pergi, Ayu menatap aneh Anya.

Dia yakin ada yang di sembunyikan dari Anya dan Vinza.

🏫

Jangan lupa vote koment dan share!

See you next time ❤️.

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang