Hello WhatsApp gengsss, bertemu lagi dengan kita ehe!
Jangan lupa untuk vote, koment dan share cerita ini! Karena ini gratis gratis, kalian tidak bakalan rugi karena cuma nge vote cerita ini.
Selamat membaca!!!
🏫
"Kenapa Xaver tau kalo gue yang udah buat Aruna koma?" batin Vinza.
Vinza sekarang panik, dilanda kegelisahan, dan takut. Begitupun dengan Anya.
"Nya, ini gimana?" Vinza bertanya kepada Anya, "Xaver ternyata udah curiga kalo kita yang ngeracunin ke minuman itu."
"Ya ... mana gue tau? Gue aja gak tau harus ngelakuin apalagi."
***
Xaver menatap Aruna dengan tatapan sedih. Siapa yang tidak sedih jika Aruna keracunan? Bahkan, Irfan pun sama sedihnya dengan Xaver."Kamu harus sembuh ya, Ar. Aku sama Irfan udah baikan loh." Mata Xaver udah berkaca-kaca.
"Lo harus kuat, Ar. Please, lo harus bangun secepat mungkin. Gue sama Xaver pengen lo cepat sadar dari koma lo." Sekarang gantian Irfan yang berbicara kepada Aruna.
Irfan menoleh ke arah Xaver, "Gue mau beli makanan di kantin Rumah Sakit. Lo mau nitip gak?"
"Gak usah." Xaver menjawab dengan singkat pertanyaan Irfan tersebut.
"Oke. Lo jaga Aruna dulu, ya."
"Iya."
Irfan melangkahkan kakinya menuju ke pintu ruang kamar Aruna lalu membukanya. Ternyata di luar masih ada Vinza dan Anya. 'Sepertinya mereka sedang panik' fikir Irfan.
Irfan tak mempeduli 'kan mereka berdua.
"Buk, beli nasi gorengnya satu ya buk," ucap Irfan kepada ibu-ibu kantin. Panggil aja namanya 'Buk Nas'
"Iya den. Pedas atau biasa den?"
"Sedang aja, Buk Nas. Oh iya sama es teh-nya satu."
Irfan duduk di salah satu meja kantin. Menatap ke depan dengan tatapan yang kosong.
Buk Nas datang membawa nasi goreng serta es teh pesanan Irfan sehingga membuyarkan lamunan Irfan.
"Ini den nasi gorengnya." Buk Nas meletakkan nasi goreng serta es teh ke meja kantin yang telah ditempati Irfan.
"Makasih buk. Tambah satu ya buk nasi gorengnya. Dibungkus aja."
"Siap den."
Irfan memakan nasi goreng tersebut dengan lahap. Irfan sangat lapar karena tadi pagi sampai sekarang belum makan nasi.
Setelah Irfan selesai memakan nasi goreng, Irfan pergi ke ruangan tempat inap Aruna sambil membawa nasi goreng untuk Xaver.
Ceklek pintu ruang inap Aruna terbuka sehingga memunculkan sosok Irfan.
"Nih nasi goreng buat lo. Gue tau lo laper." Irfan meletakkan nasi goreng ke hadapan Xaver.
"Udah dibilang gak ya gak."
"Lo harus makan, Ver. Kalo misal nanti Aruna sadar terus lo pingsan gimana? Terus ntar kalo Aruna nyari-nyari lo tapi ternyata lo dirawat gimana? Kalo Aruna nangis kejer gimana? Kalo Aruna liat lo pingsan terus lo diputusin oleh Aruna gimana? Terus---."
"Nyerocos terossss ...."
"Sorry. Kan salah lo juga." Irfan menyorot dengan tatapan bak mata seperti mata elang.
"Iya-iya. Gue makan nih." Xaver memutuskan untuk makan walaupun 'terpaksa'
🏫
Jangan lupa vote komen dan Share!
See you next time ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARXAVER [REVISI]
Teen FictionSudah kenal dengan Abhimayu Xavery Aloza si most wantednya SMA Pasion Aroza ?. Si bule ganteng campuran indonesia italia. Dengan sifat Dingin dan mata tajamnya mampu mengalihkan semua mata hanya untuk menatapnya. Jika sifat dinginnya bertemu dengan...