27| Menyesal

119 7 0
                                    

Hello WhatsApp gengsss, bertemu lagi dengan kita ehe!

Jangan lupa untuk vote, koment dan share cerita ini! Karena ini gratis gratis, kalian tidak bakalan rugi karena cuma nge vote cerita ini.

Selamat membaca!!!

🏫

"Hufftttt, untung kita gak ketauan oleh si Ayu." Vinza bernafas lega begitu pula dengan Anya.

"Terus rencana selanjutnya apa?" tanya Vinza.

Anya memikir sejenak hingga Anya menemukan sebuah ide, "Gue tau! Gimana kalo kita pura-pura baik kepada Aruna ntar kira jenguk dia terus kita kayak ngemis-ngemis gitu buat minta maaf. Kalau begitu kan bisa jadi si Aruna gak bakal percaya sama kita kalo kita itu yang ngeracunin ke minuman."

"Boleh. Kapan? Ntar kalo pulang sekolah aja, ya?"

"Untuk kapan-kapannya sih terserah lo. Tapi yang jelas kita harus ngemis-ngemis ke Aruna agar dia gak percaya. Dengan begitu lo bisa ngedeketin Xaver karena jika Aruna percaya pasti Xaver percaya. Bukan kah begitu?"

Vinza bertepuk tangan. Ternyata ide Anya sangat cemerlang juga, "Wow, ide bagus tuh,"

Prok ... prok ... prok ...

"Jadi kalian berdua yang sudah meracuni Aruna kan? Ternyata dugaan gue benar. Oh iya gue tadi ngerekam pembicaraan kalian berdua. Dengan begitu kalian bisa dikeluarkan dari sekolah ini." Vinza dan Anya kaget karena ada yang merekam dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

Mata Vinza dan Anya pun sudah berkaca-kaca. Mungkin itu adalah air mata buaya.

"Please, gue mohon jangan keluarin gue dari sini. Lo tau kan kalo gue itu udah mau lulus?" bujuk Vinza.

"Iya gue juga. Gue mau minta maaf, ya." Anya pun demikian yakni membujuk seseorang yang tadi merekamnya.

"Maaf? Hahaha! Omongan lo gak bisa dipercaya, Anya!" bentak Xaver. Ya, orang yang mendengar serta merekam pembicaraan mereka berdua adalah Xaver.

***

Anya dan Vinza telah dimaafkan oleh Xaver dengan syarat mereka berdua tidak mengganggu Xaver lagi serta orang terdekat Xaver. Anya dan Vinza telah menyesal atas perbuatannya yang telah meracuni minumannya Aruna.

Kini Anya dan Vinza berniat untuk menjenguk Aruna.

"Halo, Ar. Kita ke sini mau minta maaf ya karena kita udah meracuni minuman yang lo titip ke gue waktu itu." Vinza mewakili pemcaraan.

"Iya. Lagian juga udah lewat kan? Gue udah dikasih tau Xaver kok kalo kalian berdua yang meracuni minuman." Aruna cengengesan, "Ngomong-ngomong kalian gak dikeluarin dari sekolah kan?"

"Nggak kok."

"Syukurlah."

"Kita bawain buah-buahan buat lo nih, Ar." Anya meletakkan buah-buahan tersebut ke dalam kulkas. "Gue taruh di kulkas, ya."

"Thanks. Kalian udah mau menjenguk gue. Gue harap kalian gak berbuat jahat lagi." Kini mata Aruna sudah berkaca-kaca sambil menatap Anya dan Vinza.

"Kita gak bakal jahat lagi kok." Begitu pula dengan Anya dan Vinza yang sekarang matanya mulai berkaca-kaca.

Semoga ini adalah akhir dari segalanya. Semoga mereka berdua terus bahagia. Terima kasih telah menjadi orang yang pernah dekat dengan gue---Aruna.

🏫

Jangan lupa vote, koment dan share.

See you next time ❤️.

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang