14 | Aruna Marah

140 10 0
                                    

Jan lupa vote komen!!!
Selamat membaca 🌻.

🏫.

Kring ... kring ... kring ...

Bel istirahat SMA dan SMK telah berbunyi. Kali ini Aruna dan Ayu mau makan di kantin terlebih dahulu lalu ke perpustakaan untuk mengembalikan novel yang mereka pinjam kemarin lusa.

"Kantin, kuy." Ayu berdiri dari tempat duduknya lalu menarik tangan Aruna.

"Biasa aja kali. Ga usah narik-narik tangan gue, dong!" Aruna cemberut sedangkan Ayu telah dibuat bingung oleh Aruna.

"Ha???"

"Lo ga paham sama ucapan gue, Ay? Astaga ... ."

Aruna pergi terlebih dahulu tetapi Ayu masih cengo karena gak paham sama ucapan Aruna barusan. Ayu berusaha tidak bingung lalu Ayu menyusul Aruna.

***

"Bang, beli soto ayamnya satu ya, Bang. Sama jus jambunya satu. Lo mau pesan apa, Ay?" Aruna menatap Ayu akan tetapi Ayu malah liat ke arah yang lain sambil melamun.

"Woyyyy!!! Lo mau pesan apa, Ay?" Teriak Aruna, Aruna tak sadar bahwa sekarang ia telah diperhatikan oleh banyak orang di kantin saat ini.

"Sans aja kali! Gue samain kayak lo. Lo gak liat apa kalo lo dipandang banyak orang gara-gara lo teriak-teriak gak jelas?"

"Hehehe, maaf. Habisnya gue tanya ke lo tapi lo malah ngelamun." Aruna cengengesan.

Aruna mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin, tetapi Aruna masih jadi pusat perhatiannya. Aruna sangat malu sekali.

"Maaf, ya. Silahkan lanjutin aja makan kalian." Setelah Aruna mengucapkan tersebut, Aruna menatap wajah Ayu dengan sebal.

***

Aruna dan Ayu kini telah duduk di meja kantin sambil menikmati makanan soto ayamnya serta minuman jus jambunya. Mereka menikmati makanan dan minuman itu dengan nikmat. Suasananya sekarang hening. Tidak ada yang berbicara satu pun di antara mereka berdua.

"Halo pengagum rahasia gue." Xaver datang bersama teman-temannya dan mengagetkan Aruna.

"WHAT!? DENGER, YA. GUE ITU GAK CINTA SAMA LO, GAK SUKA SAMA LO, GAK SAYANG SAMA, LO, DAN GUE JUGA GAK MENGAGUMI LO SECARA RAHASIA-RAHASIAAN!!!" Aruna membentak Xaver saat Xaver mengucapkan kalimat tadi. Apalagi Aruna tadi tersedak oleh soto ayamnya.

Lagi-lagi Aruna jadi pusat perhatian di kantin. Aruna mengumpat beberapa kalimat di dalam hatinya. Aruna lagi-lagi malu karena ulah yang sebenarnya bukan ulahnya.

"HA HA HA. Santuy kali. Gue kan cuma BERCANDA." Xaver masih tertawa karena melihat wajah Aruna yang merah menahan amarah yang bergejolak.

"Bintang ... tolongin gue. Huwaaaa. Andaikan lo bisa ngomong, Bin," batin Aruna.

Aruna yang merasa sebal sama Xaver sekaligus malu sama orang-orang yang lagi berada di kantin pun langsung meninggalkan tempat tersebut setelah membayar soto ayam dan jus jambunya.

"ARUNAAAA .... TUNGGUIN GUE!" Teriak Ayu sambil lari dengan kencang. Karena Aruna kalau marah pasti akan marah beneran.

---

Jangan lupa vote koment dan share!

See you all.

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang