15|Bertengkar

144 10 0
                                    

Jan lupa vote komen!!!
Selamat membaca 🌻.

🏫.

Brak, Aruna menggebrak meja tidak peduli dengan tatapan teman sekelasnya seperti itu. Irfan memandang heran ke arah Aruna. Dia menghampiri saudaranya, saat nge rangkul pundak Aruna. Irfan malah di tendang oleh Aruna.

“Lo napa? Siapa yang bikin Lo kaya gini?!” ucap dingin Irfan pada Aruna, teman teman Irfan kaget tidak biasanya dia melihat Irfan seperti ini.

Nafas Aruna naik turun, “Gak dahlah gausah di bahas!”

“Gak di bahas gimana?! Lo aja kaya gini!” ucap sejenak Irfan, “Siapa yang ginian lo Ar, jawab!” lanjutnya.

Hosh hosh hosh, deru nafas Ayu naik turun capek ngejar Aruna yang lagi emosi. “Capek tau main tinggal tinggal aja lo!” semprot ayu pada Aruna, dia malah menghendikan bahunya acuh tak acuh.

“Coba cerita in Ay!” Ayu tidak langsung menjawab dia menatap Aruna dengan tatapan bertanya. Aruna menggeleng.

“Apanya yang harus di cerita in?” ucap Ayu pura pura polos. Irfan mengacak rambutnya frustasi, dia menendang meja keras, “Apa sih susahnya cerita, apa perlu gue maksa dengan kasar!”

Aruna mengangguk, agar Ayu menceritakan dia tidak mau sahabat nya ini kena masalah dari Irfan. Ayu menceritakan semua kejadian itu, tangan Irfan mengepal kuat. Dia menatap Aruna, “Kenapa Lo gak bilang sih!”

“Kenapa gue harus bilang sama Lo!” bentak Aruna pada Irfan. Irfan mendengus kasar, saudaranya itu sangat keras kepala di bilangin.

“Lo di sini! Gue mau beri hukuman sama dia!” Aruna melotot kan matanya, dia udah meneriaki Irfan beberapa kali tapi sama sekali tidak di gubris nya.

Aruna menarik tangan Axel dan Aldi agar ikut dengannya, “Vinza sama Ayu Lo bilang kalau kita izin sebentar!"

“Gimana nih?” tanya Aldi.

“Ikut gue! Kita ke kelas nya Xaver!” mereka berlari sebelum terjadi apa apa dengan Xaver dan Irfan. Sesampainya di kelas Xaver, hosh hosh “Ada Aland sama Irfan gak?!”

Mereka menggeleng, dia bingung sekarang di kelasnya tidak ada. “Taman belakang!”

Axel, Aldi mengangguk kemudian ia berjalan menuju taman belakang.

“Lo apa in Aruna ha?!” banyak Irfan pada Xaver, tangannya menarik kerah baju Xaver.

“Dia cuma bercanda fan!” jawab Aland, Irfan menatap sinis. “bukan Lo yang gue tanyain!”

Xaver terdiam sejenak, “Hanya candaan terus dia marah,”

BUGH. Satu pukulan keras kena pipi kanan Xaver, dia tidak masalah dengan pukulan Irfan. Sudah lama dia tidak berbicara sama Irfan semenjak kejadian itu.

“Ya karena candaan Lo itu memang Gak lucu bangsad!” Emosi  Irfan meluap, tidak terkendali.

BUGH BUGH BUGH BUGH BUGH BUGH.

Udah beberapa kali Irfan memukul Xaver tapi Xaver tidak membalasnya.

“Berhenti!” teriak Aruna, Irfan menatap  Aruna sebal. Dia belum puas memukul Xaver. Dia mendorong Aruna sampai jatuh, “Gak usah berhenti in gue! Dia salah jadi harus di kasih pelajaran!”

“Dia cewek gak sepantasnya lo dorong Aruna sampai jatuh!” ucap spontan Xaver, bahkan teman teman nya menatap aneh ke Xaver. Mungkin Xaver memiliki perasaan suka sama Aruna.

“Apa masalahnya sama lo?! Lo siapanya?” Desis Irfan.

Xaver terdiam membuat mereka makin penasaran dengan jawaban Xaver.

“Dia-”

🏫

Hayoo apa nih?! JANGAN LUPA VOTE KOMENT DAN SHARE.

SEE YOU NEXT TIME!!!

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang