22| Keracunan

117 10 0
                                    

Hello WhatsApp gengsss, bertemu lagi dengan kita ehe!

Jangan lupa untuk vote, koment dan share cerita ini! Karena ini gratis gratis, kalian tidak bakalan rugi karena cuma nge vote cerita ini.

Selamat membaca!!!

🏫

Aruna sedang menunggu Vinza, katanya dia mau kesini untuk mengerjakan tugas nya.Twing twing, bunyi hp Aruna berbunyi. Telepon masuk dari Vinza. Dia segera mengangkatnya.

“Lo mau minuman nggak? Aku mau beli juga,”

“Iya gue mau satu aja, traktir ya hehehe,”

“Iya iya gue traktir,”

Sembari menunggu Vinza, dia nonton tv bersama Irfan. Dirinya belum berbaikan dengan saudaranya itu.

“Pan, Lo itu sebenarnya salah paham sama Xaver,” Aruna membuka suara, dia akan meluruskan masalah Xaver dan Irfan.

Irfan menatap sinis Aruna dia kesal dengan pembahasan yang di lontarkan oleh Aruna. Serly tersenyum tipis, anaknya itu susah di bilangin dia juga udah beberapa kali mencoba memperluruskan tapi seperti itu.

“Apa karena dia pacar Lo, jadi Lo membela dia?” desis Irfan tak suka.

Aruna mengembuskan napasnya, “GUE HANYA MEM PELURUSKAN  MASALAH KALIAN, KALIAN HANYA SALAH PAHAM.”

“Salah paham gimana? Dia emang kaya gitu,”

“Iya emang kaya gitu, Lo kan belum denger penjelasan dia?! Lo aja gak denger penjelasan dari mama Lo,” Irfan berfikir sejenak, benar juga kata dia.

Oke dirinnya akan mendengar penjelasan.

“Ok-”

“Ini titipan Lo, gue pulang dulu maaf ga jadi. Mama gue sakit!” Ucap Vinza terburu buru.

“Iya gapapa, semoga cepat sembuh mama Lo,” ucap Aruna. Kemudian Vinza pergi, mereka tidak tahu kalau Vinza tersenyum miring.

“Oke gue mau dengerin penjelasan dari kalian,” ujar Irfan kepada Aruna, Aruna menghendikan bahunya malas.

“Bentar gue mau minum ini dulu,” Aruna minum minuman nya bahkan hampir habis, tapi entah kenapa dia merasakan sakit kepala, perut segala.

Irfan yang berada di samping  Aruna langsung panik, Aruna memukul Irfan. Sebelum kesadarannya hilang, Aruna sempat berbicara, “sa-kit.”

Kata itu terakhir sebelum Aruna kehilangan kesadaran, dia segera membawa Aruna ke rumah sakit. Mamanya panik, tidak biasanya Aruna sakit sampai kaya gini.

“Telfon Xaver, beri tahu dia Kalau pacarnya masuk rumah sakit.” Ucap Serly, Irfan sempat menolak tapi ini demi Aruna, dia pasti butuh pacarnya. Pacarnya berhak tahu.

Irfan menelfon Xaver, memberi tahu kalau Aruna masuk rumah sakit. Lima belas menit lagi dia akan sampai di rumah sakit.

----

Mereka berdua tersenyum kemenangan, mereka berhasil meracuni Aruna. Perasaan mereka di tutupi dengan rasa kebencian terhadap Aruna.

“Gue yakin Aruna sedang berada di rumah sakit, terus mati hahahahahah,” Ucap licik Vinza. Anya tersenyum miring, saudaranya itu sangat lah pintar.

Dia bangga dengan nya, “Iya Xaver akan jatuh ke tangan Lo!”

Tapi di balik perkataan Anya, dia tidak terima kalau Xaver akan jatuh ke tangan Vinza.

Ayu:

Mau ke rumah sakit nggak? Jenguk Aruna dia masuk Rumah Sakit.

Dia melihat hp nya, benar kan! Rencananya berhasil. Dia menolak dengan Alasan Ada kesibukan.

Ayu:

Oh yaudah aku mau kesana,-

------

“Aruna mengalami keracunan makanan, untung saja kalian segera membawa kemari kalau tidak mungkin nyawanya sudah tidak tertolong,”

🏫

Jangan lupa vote koment dan share.

See you next time

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang