25| Ayu Jadian

107 8 0
                                    

Hello WhatsApp gengsss, bertemu lagi dengan kita ehe!

Jangan lupa untuk vote, koment dan share cerita ini! Karena ini gratis gratis, kalian tidak bakalan rugi karena cuma nge vote cerita ini.

Selamat membaca!!!

🏫

Mereka yang ada di luar ruangan Aruna di perkenankan masuk, Mereka melihat keadaan Aruna satu persatu.

“Woy Ar cepet bangun, Lo mau kerjain gue gapapa deh asalkan Lo bangun,” ucap Aland sambil mengusap tangan Aruna. Xaver melotot kan matanya, temannya itu mencari kesempatan dalam kesempitan.

“Gak usah pegang pegang, sana deketin Ayu aja, iye kan Yu,” ujar Xaver.

Ayu mengangguk malu malu, dia sudah lama mempunyai rasa Aland. Bahkan saat dia kemarin duduk bersama most wanted Passion Aroza, jantung nya mau copot.

Aland kemudian mendekati Ayu, “Lo suka sama gue?”

Dia diam sejenak, dia harus menjawab ini kesempatan untuk mengungkapkan perasaan yang sudah lama ia pendam.

“Iya gue suka sama Lo!” jawab Ayu dengan wajah tertunduk, Pipinya sudah merona. Dia menahan malu. Mereka yang mendengar jawaban Ayu, semua menggodanya.

Aland mendekap erat tubuh Ayu ke pelukannya, “Mulai sekarang Lo jadi pacar gue selamanya sampai kakek nenek.”

“cie cie,” goda mereka kepada dua sejoli ini. Ayu berjalan menuju brankar, di mana Aruna di tempat kan di sana. Dia melihat sahabatnya sedih, bahkan Ayu menangis. Aland berada di samping Ayu.

“Aruna bangun dong, gue udah jadian lho sama Aland, ntar gue kasih pajak jadian,” ucap Ayu, dia rindu sosok Aruna, dia rindu kejahilan Aruna. Dia rindu semua tentang Aruna.

“Iya kita udah pacaran lhoo,” sahut Aland, mereka berbicara seakan-akan Aruna sudah sadar.

--------

Pukul 22.10 wib, mereka pamit pulang. Yang menjaga Aruna kini tinggal Xaver dan Irfan.

Mereka berdua duduk di sofa yang ada di ruangan Aruna. Mereka berdua membahas tentang rencana sesuatu untuk  mengungkap di balik itu semua, mereka yakin itu semua ulah Vinza dan Anya.

“Gue yakin Vinza sama Anya, dia tadi gelisah dan panik,” ujar Irfan, Xaver mengangguk setuju.

“Sama, gue mau menjebaknya,” Irfan menoleh jebakan seperti apa yang di berikan oleh Xaver untuk mereka berdua, Vinza dan Anya.

Xaver menjelaskan, mereka berpura pura mempunyai kesibukan yang mendadak, ketika mereka pergi mereka menyiapkan kamera yang nanti bakal di sembunyikan dan menyambung di hp Xaver. Mereka akan bersembunyi di Ruang Sebelah jadi nanti kalau ada apa apa mereka berdua segera kesana.

Irfan setuju dengan ide Xaver, “Pinter juga Lo, Btw thanks ya,”

“Iye Sans kalau sama gue mah!”

Brak, pintu ruangan Aruna terbuka menampakkan sosok Axel, kakak Aruna. Dia segera melihat adiknya, “bangun dek, Abang di sini.”

“Maaf bang, gue belum bisa nge lindungi Aruna,” sesal Xaver, dia menunduk dia pasrah kalau mau di pukul sama Axel.

“Iya Sans rasah koyo ngono koe i koyo sopo wae,”

[Iya Sans gak usah seperti itu, Lo kaya sama siapa aja,].

“Istirahat dulu aja bang, Aruna biar gue yang jagain.”

🏫

Jangan lupa vote komen dan Share.

See you next time ❤️

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang