“Lo sedari tadi dengerin gue gak sih Ar!” Marah Irfan, mereka sudah sampai di depan rumah tapi Irfan masih mempermasalahkan hal tadi. Apa salahnya mengatakan wow. Serly-mama Irfan mendengar keributan dari luar membuat dia harus keluar rumah untuk mencari tahu asal dari keributan.
Cklek, mereka berdua langsung menatap ke arah pintu rupanya ada mama/tantenya. Serly menarik mereka berdua agar masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu, Serly menatap mereka tak percaya bisa bisanya malam begini malah ribut.
“Awal permasalahan ini apa?” tanya Serly, sambil menatap mereka berdua.
“Cuma bilang wow gitu aja Tan!”
“Dia gak dengerin Irfan ma!”
Ucap mereka serentak. Serly menggeleng-gelengkan kepalanya, pusing dengan kelakuan anak dan ponakannya.
“Coba Aruna jelasin terlebih dahulu,” pinta Serly, Aruna mengangguk.
Irfan melotot, “Gak bisa gitu dong ma, aku kan anak mama!”
“Jadi gini tadi kan pas ada di kafe ada Xaver dkk lagi konser di kafe itu, nah pas mereka selesei tampil aku bilang Wow dan selanjutnya Irfan marah gak jelas!” jawab Aruna kesal, Serly tersenyum dengan penjelasan ponakannya rupanya pertemanan anaknya belum selesai juga.
“Sekarang Irfan jelasin,”
“Irfan gak suka mah kalau Aruna pacaran sama Xaver!” matanya sambil melotot ke arah Aruna. Aruna yang di gituin tidak terima siapa juga yang mau pacaran sama dia. Keknya sensi banget kalau sama Xaver, pikir Aruna. Dia berdiri, pergi meninggalkan Tante dan saudara nya itu. Tapi sebelum pergi, Aruna sempet berbicara.
“Gue gak suka sama dia, kalo gue suka pun gak ada hubungannya sama lo.”
Serly tersenyum mendengar ucapan dari ponakan yang begitu dewasa. Emang dasar anaknya aja yang membenci Xaver karena masa lalu. Serly tau kalau Irfan masih salah paham kepada Xaver, setiap dia mau menjelaskan memberi tahu dia tidak mau. Xaver memang sudah menjelaskan kepada mamanya Irfan.
-----
Aruna berada di meja belajarnya, setelah debat dengan Irfan yang membuat dirinya emosi. Memang dia tidak menjawab setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh Irfan.
Dia melihat buku fisika, ia bolak balikan itu buku. Besok ada ulangan fisika, tangannya ia ketukan di meja berfikir gimana caranya agar dia bisa mengerjakan ulangan Fisika. Tapi lamunan buyar saat handphone nya berbunyi. Dahinya mengernyit heran, dia mendapatkan pesan dari orang yang tidak ia kenal.
082783××××
Aruna!
Kenapa dia bisa tahu namanya, apa dia harus hack ni nomer tapi buat apa?. Dia tetap melanjutkan gimana caranya buat besok ia ulangan, Aruna malas untuk belajar apalagi ini fisika itung itungan.
Nah buat contekan!!!- batinnya gembira.
Aruna segera menulis materi ulangan buat besok bukan materi tapi poin poin penting. Rumus-rumus nya tidak lupa ia tulis. Untung tempat duduknya bukan di depan, dia duduk di depan Irfan. Ting, bunyi handphone nya berbunyi lagi.
082783××××
Gw Xaver! Dan jgn lupa lo babu!
Anjir singkat amat nih anak, eh nih Xaver? Dapat wa nya dari mana anjir.
Ganggu aja Lo!
Gue gak lupa kalo gue babu Lo,
Gue sibuk!!!Balas Aruna tak terima. Dia melanjutkan mencatat buat contekan nya.
-----
Di lain tempat Xaver dkk sedang berkumpul, yang di tempat in ini merupakan tempat pribadi Xaver dkk lebih tepatnya milik most wanted Passion Aroza. Mereka bisa mendapatkan rumah ini hasil jari payah nya sendiri, setiap malam Minggu mereka manggung di kafe-kafe. Mereka manggung sejak kelas sepuluh hampir setiap hari, hingga saat ini mereka masih manggung.
Dan tahun lalu mereka bisa membeli rumah ini.
“Lo beneran mau jadiin babu kita?!” ucap tak terima Aland, mereka menatap Aland heran.
“Sensi bat dah Lo kalo dia jadi babu kita! Emang kenapa dah?!” ucap Albert.
Mereka menunggu jawaban dari Aland yang sedari tadi hanya mengetuk belakang hpnya.
“Dia cantik, mending buat gw aja!” semua yang ada di sana menoyor kepala Aland, kecuali Xaver.
“Eh tau nggak hubungan nya si Aruna ma Irfan?” tanya serius Aland. Mereka melamun setelah mendengar pertanyaan dari Aland, bener juga.
“Ah bodoamat dah, bukan urusan gue!” ucap Aland tiba tiba. Aland yang di tatap sinis oleh temannya itu hanya nyengir lebar.
Xaver memejamkan matanya, dia memikirkan kerjaan apa yang cocok buat besok hari. Kalau dirinya mengerjakan tugas gak bakalan mungkin dia SMA sedangkan Aruna SMK ya jelas beda, yang sama hanya sekolahnya.
“Gimana sih Lo! Itu kan punya gue,” Aland menatap garang ke arah Lucky. Ia ulurkan tangan nya agar sampai ke perut Lucky, Aland menggelitiki perut Lucky sampai mampus. Kelemahan Lucky memang kaya gini, mukanya pucat.
“Nih gue balikin hp Lo puas!” Aland mengangguk kemudian dia berjalan menuju kamarnya.
-----
Paginya mereka berangkat sekolah dengan motornya masing masing, Xaver melihat Aruna yang akan memasuki koridor umum ini kesempatannya untuk memberi peringatan kepada Aruna. Bahkan panggilan dari temannya ia abaikan begitu saja.
Tangan Aruna ia tarik erat agar tidak lolos, ia membawanya ke kelasnya. Kelas Xaver hanya ada beberapa orang aja, ia dudukan Aruna ke tempat duduknya Aland.
“Gw punya tugas buat Lo, babu!” ucap dingin Xaver sambil menekan kan kata babu. Aruna melotot tidak terima, ia mengangkat alisnya.
“Sapuin kelas gue, karena hari ini gue piket sampai bersih,” Aruna berfikir sejenak, dia akan melaksanakan perintahnya tapi tidak untuk nanti siang.
🏫
Jangan lupa vote, koment dan share ya guyyss.
See you all ❤️.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARXAVER [REVISI]
Teen FictionSudah kenal dengan Abhimayu Xavery Aloza si most wantednya SMA Pasion Aroza ?. Si bule ganteng campuran indonesia italia. Dengan sifat Dingin dan mata tajamnya mampu mengalihkan semua mata hanya untuk menatapnya. Jika sifat dinginnya bertemu dengan...