17|Dare

128 7 0
                                    

Jan lupa vote komen!!!
Selamat membaca 🌻.

🏫.

“Gimana Irfan?” tanya Xaver sama Aruna, mereka ada di danau. Xaver yang mengajak nya jalan.

“Dia marah,” jawab Aruna sekenanya, tangannya ia gunakan untuk menumpu dagunya. Xaver memeluk Aruna dari samping, “maaf gue yang salah, kalian jadinya malah berantem.”

“Lo gak salah, gue sebel banget sama dia. Kemarin dia malah ke club.” ujar Aruna, dia juga baru tahu sifat Xaver Sekarang, pemaaf.

“Ke club? Dulu dia anti club,” Komentar Xaver.

Dia menatap danau, sembari melemparkan batu. Mengingat kenangan, masa lalu bersama Irfan.

Aruna sendiri pun hanya bisa melihat wajah pacarnya dari samping, dia menunggu ucapan selanjutnya dari Xaver. Dia menebak kalau Xaver lagi ada masalah.

“Gue dulu sama Irfan sahabatan,” Aruna menoleh, selanjutnya Xaver menceritakan masa lalunya. [Bagian 6&7]. Dia mendengar kan Cerita Xaver dengan seksama. Jadi selama ini dia di larang dekat dengan Xaver dkk hanya karena ke salah pahaman, dia harus meluruskan.

“Ntar gue bantu,” kata Aruna meyakinkan, Xaver memeluk nya, “Makasih ”

Ketika mereka sedang berpelukan tiba tiba, ada seorang cowok seperti nya lebih tua dari mereka. Membawa kartu dan koin, “Hallo kak, mau main ToD nggak?”

Mereka berdua saling pandang, Aruna mengangguk semangat. Mas itu menjelaskan cara mainnya bagaimana, permainan akan di mulai. Aruna dan Xaver ber suit terlebih dahulu. Xaver menang jadi dia duluan yang akan melemparkan koin ke atas, dia mendapatkan Truth. Xaver mengambil kartu biru. Dia membaca,

Kamu suka sama pacar kamu karena apa?

“Anjay!” komentar Aruna ter kikik geli dengan pertanyaan truth kartu itu.

“Ayo jawab,” kata mas ToD.

“Gak ada alasan, untuk saya menyukainya,” ucap Xaver sambil tersenyum. Sekarang giliran Aruna yang melemparkan koin. Dia mendapat Dare.

Cium pacar kamu di pipi!

“Gak gak mau,” tolak Aruna, menatap sebal kartu itu.

“Gak fire dong,” sahut Mas itu tiba tiba, Xaver hanya menatap wajah Aruna biasa. Bukanya gimana, dia yakin Aruna malu.

“Iya ini gue cium!” ucap ketus sama mas   ToD.

“Kalau gak mau gak usah gapapa sans kog,” ujar Xaver lembut. Aruna menggeleng, dia mendekati wajah Xaver.
Kemudian dengan secepat kilat dia mencium pipi Xaver, dia menarik tangan Xaver agar menjauh dari sana.

“Kenapa?” tanya Xaver heran dengan sikap Aruna.

“Kenapa kenapa malu tau!” ketus Aruna, Xaver mengusap rambutnya, lalu ia menggendong  Aruna sampai parkiran.

“Ih apaan sih Lo! Malu tau nggak,” gerutu Aruna pada Xaver, Aruna menyembunyikan mukanya di balik badan Xaver. Semua orang memperhatikannya dia sangat malu bahkan pipinya sudah merona.

Mereka berdua pergi ke kafe, buat ngisi perut nya. Tapi ketika di pintu masuk Aruna berhenti menatap Xaver, “Gue gak ada uang,”

“Gue traktir,” Aruna mengangguk menyetujui ucapan Xaver.

Dia sudah lama tidak berkunjung di kafe, biasanya dia akan kesini bersama Irfan.

Mereka di sini hanya melepaskan penat, tapi hubungan antara mereka merenggang.

“Gak udah di pikirin lagi,” Ujar Xaver memegang tangan Aruna lembut.

🏫

Jangan lupa untuk vote koment dan share!!!

See you next time!!!

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang