"IRFANNN." Xaver berteriak saat berada di koridor sekolah sambil berlari.
Irfan yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah sumber suara. Saat Irfan tau bahwa yang berteriak adalah Xaver, Irfan teringat atas kejadian kemarin lalu Irfan pura-pura tidak mendengar ucapan Xaver dan melanjutkan berjalan.
"Fan, dengerin gue dulu, ucapan yang kemarin itu lo salah paham." Xaver berteriak lagi.
Irfan yang emosinya sudah bejibun pun menoleh ke belakang lalu menghampiri Xaver.
"Hahaha, garing lo! Salam paham dari mana? Iya, gue emang miskin tapi gue gak munafik kayak lo!" Emosi Irfan pun kini sudah meluap.
Irfan pergi dari hadapan Xaver lalu ke kelasnya. Beda dengan Xaver yang pergi ke kantin.
***
Xaver kini telah di kantin. Ternyata di sana sudah ada Alvian sama Varo yang kebetulan adalah sahabat Xaver.
Xaver kini sedang pesan spageti sama milkshake coklat yang merupakan makanan serta minuman favoritnya. Saat Xaver hendak makan tiba-tiba Alvian bertanya kepada Xaver.
"Lo masih mau ngelurusin persahabatan lo sama Irfan?" Tanya Alvian yang kebetulan berada di kantin juga. "Kalo gue sih ogah."
Emosi Xaver kini sudah tambah parah sehingga Xaver tidak mood untuk makan. Lalu Xaver meletakkan sendok serta garpu yang akan digumakan untuk makan spageti tadi.
"Lo diem aja deh, Yan. Lo gak tau seberapa perhatiannya dia ke gue, seberapa sayangnya dia ke gue, bahkan dia udah gue anggep sebagai abang gue sendiri," jawab Xaver lalu pergi dari tempat kantin tersebut.
Xaver yang sedang memikirkan kejadian kemarin pun kebingungan untuk menjelaskan kepada Irfan atas salah pahamnya tersebut. Xaver mencoba memikirkan berbagai cara agar Irfan bisa percaya padanya.
Kring ... kring ...
Bel pun sudah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan segera mulai. Xaver menuju ke kelasnya untuk melaksanakan jam pelajaran pertama.
Ternyata hari ini di kelas Xaver tidak ada guru dalam artian kelas Xaver hari ini adalah jam kosong. Gurunya saat ini sedang sakit.
Xaver yang merasa bosan pun akhirnya memilih untuk ke belakang sekolah sambil memikirkan cara agar Irfan tidak salah paham. Xaver kemudian teringat dengan Alvian dan Varo yang telah tega menginjak harga diri Irfan hanya karena Irfan orang miskin.
Xaver kemudian berpikir jika seandainya persahabatan Xaver, Alvian, serta Varo putus mungkin tidak apa-apa karena Varo dan Alvian hanya memikirkan harta. Buktinya Alvian serta Varo telah mengejek Irfan.
Xaver kemudian mengirim pesan kepada Irfan agar Irfan mempercayainya.
Xaver:
Ucapan kemarin gak sesuai dengan yang lo denger karena kemarin lo motong pembicaraan.
Irfan:
Basi lo! Sekalinya munafik ya tetap munafik
Mentang-mentang lo kaya terus gue miskin gitu sehingga lo seenak jidat ngejek gue!Xaver:
Gue bukan munafik tapi kenyataannya lo emang salah paham
Gue mau memperlurus hubungan kita agar kita bisa seperti sebelumnya:VIrfan:
Gak usah! Ngapain memperlurus?!
Irfan ternyata tidak percaya kepada Xaver lagi. Hingga akhirnya Xaver hari ini putus aja karena pikirnya mungkin masih ada lain waktu.
Xaver yang merasa bosan berada di taman belakang akhirnya kembali ke kelas. Varo dan Alvian melihat Xaver dengan pandangan yang terheran-heran.
"Lo darimana aja, bro? Tumben gak ngajak kita." Ucap Varo.
"Iya, tuh. Biasanya kan lo ngajak kita berdua," sambung Alvian yang berada di samping Varo.
"Ngapain ngajak lo berdua kalo lo cuma mau berteman sama orang kaya doang?" Tanya Xaver.
"Oh iya, mulai sekarang persahabatan kita putus sampai sini aja karena gue gak mau sahabat dengan orang yang cuma manfaatin harta doang kayak lo berdua."
Alvian dan Varo pun akhirnya tercengo melihat ucapan yang dilontarkan Xaver barusan.
Flashback end.
Sejak saat itu hubungan antara Xaver dan Irfan tidak seperti dulu lagi.
🏫
Jangan lupa vote koment dan share ya!!!
See you all❤️.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARXAVER [REVISI]
Teen FictionSudah kenal dengan Abhimayu Xavery Aloza si most wantednya SMA Pasion Aroza ?. Si bule ganteng campuran indonesia italia. Dengan sifat Dingin dan mata tajamnya mampu mengalihkan semua mata hanya untuk menatapnya. Jika sifat dinginnya bertemu dengan...