28| Timezone

114 7 0
                                    

Hello WhatsApp gengsss, bertemu lagi dengan kita ehe!

Jangan lupa untuk vote, koment dan share cerita ini! Karena ini gratis gratis, kalian tidak bakalan rugi karena cuma nge vote cerita ini.

Selamat membaca!!!

🏫

Hari ini, Aruna sudah di perbolehkan pulang. Dia sudah tidak betah lagi lama lama di rumah sakit.

Xaver mengizinkan Aruna pulang tapi dia tidak di perbolehkan sekolah terlebih dahulu. Takutnya entar terjadi apa-apa sama dia.

Aruna tetap merengek mau tetap sekolah, Xaver menggeleng menolak permintaan dari pacarnya, “ini demi kebaikan kamu, kamu cuma tiga hari kog gak sekolah.”

Dia melotot kan matanya, tidak terima dengan yang di katakan Xaver. Dia akan benar-benar tersiksa kalau hanya berdiam diri di kamar seharian penuh.

“Satu hari aja ya, please,” Aruna memasang wajah sok kyud agar dirinya, di perbolehkan. Tapi jawaban Xaver tetap sama. Dia tidak mengizinkan untuk Aruna sekolah terlebih dahulu.

“Oke oke aku pasrah,” Aruna pasrah dirinya sama aja membantah yang pada akhirnya dia malah kalah. Xaver mengusap kepala Aruna lembut. Dia makin sayang pada Aruna. Xaver menggendong Aruna sampai kamarnya, “Tidur yang nyenyak, selamat beristirahat.”

Setelah itu Xaver pamit pulang.

----

Xaver 🖕.

Gausah mikirin aku, yang penting kesehatan kamu. Jangan makan aneh aneh, Jangan makan sembarangan. Kamu tidur aja biar enakan.

Read

Xaver 🖕.

Jangan online WhatsApp, istirahat gih calon ibu dari anak anaku.

Read.

Aruna menggeleng ini seperti nya bukan Xaver, sejak kapan dia suka menggombal. Ini ada yang salah dengan Xaver. Mungkin hp dia kena bajakan, pasti ini kerjaan si Aland. Dasar Bing kerok.

Xaver 🖕.

Ini aku Xaver gak usah mikir Ini aku apa bukan, aku Xaver bukan Aland!

Dia cenayang apa gimana, dia segera mematikan hpnya. Dia ke bawa di sana ada abangnya. Aruna berlari memeluk erat abangnya itu, begitu juga dengan Axel dia membalas pelukan adiknya.

“Ada apa cerita sama Abang,” ujar Axel menatap adiknya gemas, Aruna tiduran kaki Axel ia jadikan bantal sambil melihat Abang nya dari bawa. “Aku bosen, jalan yuk!”

Aruna mengajak abangnya jalan, dirinnya sudah di landa bosen, ini akibatnya kalau dirinya tidak sekolah. Axel mengangguk menurut i kemauan Aruna, besok dirinya harus pulang ke Jakarta untuk bekerja kembali.

Mereka sekarang berada di mall, mereka pergi ke Timezone. Aruna menikmati setiap permainan. Diam diam Axel nge foto adiknya buat kenang kenangan.

Kalau dia kangen sama adiknya yang satu itu, dia bisa melihatnya di galeri.

“Ikut nggak bang seru lho,” teriak Aruna, bahkan ada ibu ibu yang menatapnya sinis tapi tidak di gubris sama Sekali oleh Aruna.

“Oke, kamu mau boneka yang mana?” tanya Axel, dia sedang bermain capit boneka kalau dia bisa mengambil boneka itu. Berarti boneka itu sudah jadi miliknya.

Aruna memilih boneka Kera, kata nya dia comell. Axel harus mendapatkan boneka yang di pilih oleh adiknya.

“AYO KAK SEMANGAT.”

“KAK AXEL HARUS DAPAT POKOKNYAAA!”

“BISA NGGAK KAK?!”

“SEMANGAT SEMANGAT, ITU DIKIT LAGI YEAYYYYYYYYYY!” Teriak Aruna ketika Axel mendapatkan boneka incaran nya.

Axel ikut senang karena adiknya juga senang.

🏫

Jangan lupa vote komen dan Share yak.

See you next time ❤️

ARXAVER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang