~'|41|'~

1.4K 286 91
                                    

Enjoy♥️





































Flashback..

"Sayang, gak mau bangun? Udah siang, loh," ucap Mas Jinhyuk sembari nyubit pipi gue pelan.

Perlahan gue buka mata, "Kok udah siang lagi?" tanya gue bikin Mas Jinhyuk terkekeh dan ngecup pipi gue.

"Emang maunya malem terus, gitu? Pengen tidur terus, gitu?"

"Bukan gitu. Gak mau jauh-jauh sama Mas Jinhyuk."

Mas Jinhyuk buka dan simpen celemeknya di nakas, kemudian tiduran di samping gue.

"Jangan takut. Operasinya bakalan lancar, kok. Kalo kamu takut, nanti aku juga takut," ujarnya lembut.

Sekarang gue sama sekali gak bisa natap wajahnya di jarak sedeket ini. Gue takut. Gue takut kehilangan Mas Jinhyuk dalam waktu dekat.

"Mas," panggil gue.

"Kenapa, hm?" sahutnya sembari meluk pinggang gue.

"Maafin aku, ya?"

Dia ngerutin dahinya, "Ngapain minta maaf? Kamu gak ada salah apa-apa sama aku."

"Harusnya aku tahu kalo Mas Jinhyuk bakal operasi di waktu deket. Harusnya aku tahu."

"Udah. Sekarang kamu udah tahu, kan? Gak usah terlalu dipikirin. Aku bakal baik-baik aja, kok."

Gue bales pelukannya, "Mas Jinhyuk bisa ngelewatin semuanya, kok," ujar gue nyemangatin.

"Iya. Kamu bener. Aku bisa ngelewatin semuanya, karena kamu, karena sayangnya Jinhyuk," ucapnya.

"Jangan kayak gitu, jadi pengen nangis."

"Cup, jangan nangis! Nanti aku ikutan nangis, nih!" ucapnya ngancem.

"Udah, ah, ayok bangun. Oh iya, kamu udah nentuin?" tanyanya.

"Nentuin? Apaan?" Gue berbalik tanya.

"Tentang kerja kamu itu," jawabnya.

"Ah, itu. Masih diproses. Tapi aku udah ngundurin diri, kok." Gue menjawab pertanyaan Mas Jinhyuk sebelumnya.

Mas Jinhyuk ngangguk, "Kalo gitu, ayo bangun. Cuci muka dulu, ya? Gak usah mandi. Udah cantik, kok," ujarnya bikin gue ketawa.

Lekas gue turun dari kasur buat pergi ke kamar mandi. Cuci muka, gosok gigi, setelah itu nyamperin Mas Jinhyuk yang masih nata makanan buat kita sarapan.

"Rajin banget, Mas. Padahal ini 'kan tugas aku," ucap gue duduk di hadapan Mas Jinhyuk.

"Tangan kamu lagi sakit. Gak mungkin aku setega itu buat nyuruh kamu bikin sarapan."

"Mas Jinhyuk emang paling tau gimana caranya bikin aku oleng," kata gue pout-in bibir.

"Hari ini aku mau check up, kamu gak pa-pa sendirian, 'kan?" tanyanya.

"Gak pa-pa apanya? Aku ikut, dong. Gak mau sendirian di rumah," jawab gue menolak.

"Hmmmm!" Mas Jinhyuk negur gue dengan matanya yang agak dia lebarin.

"Tangan kamu luka, ya! Aku ke sana mau sama adek aku, kok. Jangan khawatir, ya? Besok lusa aja sekalian nganter juga nemenin aku operasi, ya?"

Majikan ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang