~'|29|'~

2.2K 370 58
                                    

Apa kabar hati kalian? :)
















































"Aku gak nyuruh kamu nerima Seungyoun bertamu, kan?"

Gue hela napas. Emang salah gue gak minta izin dulu ke Mas Jinhyuk buat nerima Mas Seungyoun bertamu. Kan awalnya gue kira cuma Hangyul sama Dohyon doang yang bertamu. Gue gak tau kalo Mas Seungyoun juga bakal nyusul.

"Kamu beneran lebih milih dia daripada aku?"

"Mas, aku tahu kok ini salah aku. Aku minta maaf ya?"

Alih-alih memaafkan, Mas Jinhyuk duduk di samping gue. Tapi dia sama sekali gak natap gue yang lagi natap dia.

"Mas, aku minta maaf." Kali ini gue yang berdiri, genggam tangan Mas Jinhyuk sambil ngebujuk.

"Awalnya aku ngira cuma Dohyon sama Hangyul doang yang bakalan bertamu. Aku malah gak tau kalo Mas Seungyoun bakal dateng. Kan gak enak kalo aku usir."

"Mas Jinhyuk~"

Akhirnya Mas Jinhyuk natap gue, "Kamu jawab jujur ya?"

"Kamu gak bisa lupain Seungyoun, kan?" Tanyanya, bikin gue beneran diem dalam satu kejapan.

"Aku cuma jadi pelampiasan di sini, kan?"

"Mas, gak gitu." Lirih gue pelan.

"Dari awal, aku udah bilang ke kamu buat jalanin dulu. Dan mungkin sekarang kamu tahu, mana yang pantes dan mana yang gak pantes buat kamu."

"Ini bukan kemauan aku sebenernya, tapi dari yang aku liat, kamu beneran gak bisa lepas dari mereka bertiga. Kalian udah kayak terikat."

"Kalo aku maksa kamu buat suka sama aku, itu berarti aku bodoh. Bodoh banget kalo aku ngelakuin hal itu. Karena itu, aku gak akan maksain kehendak kamu. Siapa pun pilihan kamu, asal kamu seneng itu udah cukup buat aku."

"Emang, waktu pertama kali aku ketemu kamu di rumah kamu waktu itu, aku tahu kalo kamu pasti gak akan dengan mudahnya nerima aku. Apalagi disaat aku tahu kalo kamu udah deket banget sama majikan kamu, Seungyoun."

"Tapi akan lebih bodoh kalo aku gak mencoba lebih dulu dan nolak perjodohannya. Karena nanti aku bakal nyakitin hati kedua orang tua kamu."

"Dan sekarang, terserah kamu. Mau bertahan sama aku, atau balik lagi sama Seungyoun. Aku bakal ngedukung kamu apa pun pilihan kamu. Sekalipun kamu milih Seungyoun."

"Mas, kenapa Mas Jinhyuk tiba-tiba ngomong kayak gini?" Lirih gue pelan.

"Bener kan kamu gak bisa lepas dari Seungyoun?" Tanyanya.

"I-itu.."

"Kalo kamu milih dia, aku gak akan segan bantu kamu buat batalin pernikahan kita nanti. Aku bakal bilang baik-baik ke orang tua kamu."

"Tapi aku takut- "

"Kamu gak usah takut. Ada aku, kan? Aku juga bakal ngomong baik-baik sama Mama juga Papa aku tentang hal ini. Aku yakin mereka pasti ngertiin perasaan kita kok."

"(Y/n)." Panggilnya, gue pun natap dia.

"Kenapa, Mas?"

"Kamu percaya sama aku, kan?" Tanyanya.

"Percaya kok." Jawab gue.

"Sini, peluk." Tuturnya narik gue duduk lagi di sampingnya, kemudian narik dan meluk gue ke dalem dekapannya.

"Kamu boleh nentuin pilihan kamu. Kapan pun itu, aku bakal nunggu. Kita sama-sama berjuang, kok."

"Mas jangan gini, aku pengen nangis."































































"Kamu gak bisa ikut rapat?"

"Iya, Pak. Maaf. Saya gak enak badan. Kalo ikut rapat, takut ngeganggu di tengah-tengah acara."

"Kalo lagi berdua jangan sungkan buat manggil 'Mas', kaku amat pake 'Pak'." Tuturnya.

"Iya, maksud saya, Mas."

"Kali ini ada hubungannya sama Seungyoun?" Tanya Mas Seungwoo.

"Hah?"

"Seungyoun kan sahabat karib saya. Gak jarang dia curhat tentang ini itu ke saya. Termasuk tentang kamu."

Bentar, mau tarik napas dulu.

"Tentang saya, Mas?"

Mas Seungwoo ngangguk, "Iya. Pernah sekali dia curhat sambil mabuk. Dan omongannya udah menjalar kemana-mana."

"Oh ya, saya harus siap-siap rapat. Kamu istirahat dulu aja, ya? Nanti saya yang jelasin ke atasan." Tutur Mas Seungwoo.

"Makasih, Mas."




































































Sekarang gue lagi di rumah. Rebahan setelah selesai bikin makan malem dan beresin kamar. Gak lama sesaat setelah gue membaringkan badan gue di atas kasur, pesan masuk.

Tiba-tiba aja gue kepikiran sama ucapannya Mas Jinhyuk kemaren malem. Emang sikap gue mencerminkan banget kalo gue gak bisa lepas dari Mas Seungyoun?

"Ah, kenapa jadi kepikiran terus kayak gini sih." Gumam gue pelan sebelum pesan dari seseorang masuk.

Mas Seungyoun :
|(Y/n), maaf aku gak telpon.
|Jinhyuk masuk rumah sakit.
|Hangyul sekarang otw jemput kamu ke rumah.

Pantesan perasaan gue gak enak terus dari tadi. Ternyata ini? Gue harap Mas Jinhyuk gak pa-pa. Lekas gue bersiap buat pergi ke rumah sakit sembari nunggu Hangyul sampe.

Dan baru aja gue selesai, pas banget Hangyul sampe di depan rumah. Bergegas gue keluar dari rumah buat nyamperin Hangyul.

"Gyul, ada apa sama Mas Jinhyuk?" Tanya gue panik saat masuk ke dalem mobilnya Mas Seungyoun yang dipake Hangyul.

"Katanya kecelakaan."































































Majikan ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang