HAPPY EID MUBARAK, BAGI YANG MERAYAKAN! ♥️♥️
Hari udah sore, dan gue masih di sini. Di tempat di mana banyaknya kenangan indah nan manis yang gue buat bersama dia yang bahkan udah ninggalin gue buat selamanya.
Saat itu, di rumah ini, bahkan dia antusias banget kalo lagi ngomongin masa depan. Tapi Tuhan gak mengizinkan. Buktinya, Tuhan lebih dulu manggil dia buat berada di sisi-Nya.
"(Y/n), lo udah selesai?" tanya Hangyul.
"Gyul, lo duluan aja. Gue mau sekalian beres-beres. Malu kalo dateng ke sini gak beres-beres dulu. Nanti kalo mau pulang, gue telepon lo, kok," jawab gue.
"Yakin? Lo gak akan bunuh diri di sini, 'kan? Gak lucu, ya, kalo gue tinggalin nanti lo tiba-tiba udah jadi mayat."
"Lo ngedo'ain gue mati, Gyul?"
"Bukan gitu, tapi gue takut aja. Gimana kalo gue tidur aja di mobil? Nanti kalo lo udah selesai beres-beres, lo tinggal ketok dah," ucap Hangyul nawarin.
Idenya emang random, tapi boleh juga dicoba.
"Emang lo gak ada kerjaan lain, Gyul? Dohyon aja sendiri di rumah," kata gue.
"Ada Bang Uyon, gak usah khawatir. Santai aja."
"Lo beneran mau tidur di mobil sambil nungguin gue beres-beres?" tanya gue mastiin.
Hangyul ngangguk, "Iya, Sayang."
"Sayang-sayang, dikira gue gorengan yang jatoh belom lima menit?"
"Bukan gitu maksud Aa'," ucapnya bikin darah gue mendidih.
"Ah berisik. Buruan keluar, gue mau beres-beres!" titah gue.
Hangyul pun nurut dan segera berjalan menjauh dari gue. Tapi baru lima langkah kedepan, dia berbalik dan nyamperin gue lagi.
"Apaan?" tanya gue bingung.
"Bikinin susu, dong. Seret tenggorokan gue," jawabnya.
"Heran banget gue sama lo, Gyul. Random banget tau gak?"
"Enggak. Buruan deh gue pengen susu," gerutu Hangyul.
"Pemilihan kata lo salah, Gyul. Harusnya 'pengen minum susu' bukan 'pengen susu'. Jadi ambigu!"
"Pengen susu doang salah? Bener, kok. Cuma otak lo aja yang ngeres."
"Yaudah terserah lo aja. Burua keluar ah, ganggu banget lo."
"Gue kan mau nungguin susunya selesai lo bikin, gimana sih? Baru abis itu, gue keluar."
Cuma helaan napas yang bisa gue lakuin kalo lagi ngadepin kelakuan Hangyul ini. Gak tau waktu kecil dia makan tanah merah, tanah aluvial, aluvium, atau bahkan makan antrasit. Jalan pikirannya gabisa diprediksikan lagi.
"Gyul, makasih ya udah an- loh, ngapain lo turun?"
"Lo ini beneran bego, ya? 'kan tadi lo bilang mau nginep di rumah Bang Uyon, udah izin juga sama orang tua lo. Gue turun karena gue ingin menghirup udara segar yang sudah lama rasanya tak kuhirup. Bagaikan langit di sore hari, berwarna biru, sebiru hatiku."
Masa bodoh apa yang mau dia ucapkan, gue sama sekali gak peduli lagi.
"Loh, Mas Seungyoun kok ada di rumah aku?" tanya gue ke diri sendiri saat ngeliat Mas Seungyoun yang lagi ada di dalem rumah.
Lekas gue masuk rumah buat mastiin apakah gue ini salah lihat atau enggak.
"Nah, Mama kamu udah pulang," tutur Mas Seungyoun ke Dohyon.
"Mama!" seru Dohyon nyamperin gue.
"Do, jangan dulu peluk-peluk Mama. Tangan Mama kamu masih sakit," seru Mas Seungyoun.
"Mas, gak usah berlebihan. Tangan aku udah mendingan," ucap gue yang langsung meluk Dohyon.
"Mama sama Papa, kemana?" tanya gue setelah ngelepasin pelukan gue ke Dohyon dan nyamperin Mas Seungyoun.
"Bukannya udah bilang sama kamu, kalo Mama sama Papa lagi ada kerjaan?"
Oh iya, pikun banget gue.
"Oh iya, lupa. Hehe."
"Woy, gue laper nih. Gak akan dimasakin?" seru Hangyul yang baru aja masuk.
"Lo masak sendiri aja, Gyul. (Y/n) masih sakit tangannya," sahut Mas Seungyoun.
"Gue juga sakit, Bang."
"Lo sakit apaan emangnya?"
"Sakit hati. Sakit hati gue, tiap hari kalo nggak liat lo sama (Y/n), ya ngeliat orang lain pacaran. Lo beneran gak mau merelakan gadis sebaik (Y/n) buat gue dan mencari pengganti lain yang hendak menggantikan (Y/n) sebagai pendampingmu, Bang?"
"Mas, dia waktu kecil minum air juvenil, ya?" tanya gue ke Mas Seungyoun.
"Air juvenil itu apa?"
"Ituloh, yang berasal dari magma atau batuan beku yang meleleh."
"Oh, kayak yang di es krim pedel pop?"
Haduh, gak ngerti banget gue sama pasangan adek kakak ini. Sama-sama bikin pusing.
"Kenapa gitu, mukanya? Aku waktu sekolah gak ngambil jurusan sosiologi, makannya gak tau."
"YANG BILANG AIR JUVENIL ADA DI PELAJARI DI JURUSAN SOSIOLOGI ITU SIAPA?! MUJIDIN?!"
Ya ampun, kesel aku.
"Mbah Mujidin gak bilang apa-apa sama aku. Lagian Mbah Mujidin waktu sekolahnya ngambil jurusan Biologi, jadi dia taunya tentang alegro."
"ALEGRO ITU ADANYA DI BIDANG MUSIK, MAESAROH!!"
Hentikan sampe di sini aja kebodohannya, please. Gue gak kuat ngadepinnya.
Pokoknya selamat merayakan hari raya Idul Fitri, bagi kalian yang merayakan♥️♥️ semoga bisa ketemu sama bulan Ramadan selanjutnya, ya! ♥️
Maafin semua kesalahan mup, ya!😣 Kalian juga udah mup maapin, kok♥️
Oh iya, panggil aku mup ya, hehe♥️♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan ✔ [SELESAI]
Fanfiction🍃 Seungyoun series 🍃 Dipaksa jadi babysitter? Ambil atau tinggalin?