~'|55|'~

1K 199 109
                                    

Selamat malam menuju pagi dan selamat membaca!
♡♥♡






























































Yangyang pun bergegas gendong Dohyon yang bener-bener udah pingsan. Gue nangis dengan Jima yang terus megangin gue biar gak ikut pingsan.

"Kak, udah telepon Kak Seungyoun?" tanya Jima panik.

"Seungyoun lagi jauh dari jangkauan kita sekarang," jawab gue lemes.

"Ayok," ajak gue.

Gue dan Jima segera nyusulin Yangyang, dia udah duluan masuk ke mobil temennya Mas Sungjin.

"Aduh, kamu lemes banget." Mas Sungjin yang selesai bukain pintu mobil buat Yangyang langsung nyamperin dan bopong gue.

"Kak, aku sama Yangyang nyusul pake motor." Jima yang ikut panik itu lekas pake sepatunya.

"Pintunya udah kamu kunci, dek?" tanya Mas Sungjin.

"Belum, Mas," jawab gue lemes.

"Jin, lo mendingan kunciin pintunya dulu. Ini kasihan udah pucet banget, cepetan!" titah temennya Mas Sungjin.

Di samping gue ada Dohyon yang baringan pingsan. Gue segera tutup pintu mobilnya dan langsung memangku kepala Dohyon.

"Dohyon sayang, kamu ini kenapa?" lirih gue diiringi tangisan pelan.

Gak lama, Mas Sungjin masuk ke dalem mobil. Dia di kursi depan, sedangkan yang bawa mobil itu temannya yang namanya Mas Jae.

"Ayok, Jae."



































"Masih pusing gak, sayang?"

Dohyon gelengin kepalanya dengan senyumannya yang justru bikin gue sakit hati.

"Ma," panggilnya, dengan suara parau.

Gue pun senyum selembut mungkin, "Iya, sayang?"

"Mama ke sini bawa Dohyon sendiri, ya?

"Kata siapa? Enggak, ih. Mama ke sini dianterin Om Sungjin sama Om Jae."

"Om yang suaranya bagus itu, ya?" tanyanya.

Gue ngangguk sebagai jawaban, "Udah, sekarang Dohyon istirahat aja, ya. Nanti kepalanya pusing lagi."

"Permisi, eh? Dohyonnya udah bangun toh?"

Dohyon mengalihkan pandangannya ke suara tersebut, begitu pun gue. Ternyata Mas Sungjin sama temennya tadi.

"Mas, masih di sini? Tadi udah pamit."

"Ini ponsel kamu ketinggalan, makannya aku balik lagi. Sekalian nemenin aja sih, Jae bilang takut kenapa-napa."

"Duh, ngerepotin, Mas. Gak pa-pa aku di sini aja. Nanti ada Omnya Dohyon dateng, kok."

Mas Jae yang berdiri di samping Mas Sungjin cuma ngangguk, "Beneran itu Omnya bakal dateng? Terus tadi orang yang dua tadi kemana?"

Majikan ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang