Majikan ✔ [SELESAI]

~'|16|'~

Hai!

"Loh, (Y/n)? Kok saya baru tahu kamu kerja di sini?"

Suara yang sangat familiar di kuping gue itu bikin gue noleh, mendapati Mas Seungwoo dengan setelan kantor nya, bikin dia keliatan makin bening.

"Eh, Mas Seungwoo." Sapa gue.

"Sejak kapan kamu kerja di sini?" Tanya nya nyamperin gue.

"Hampir satu minggu-an sih, Mas." Jawab gue.

"Mas Seungwoo juga kerja di sini?" Kali ini gue yang nanya.

"Iya," dia ngangguk, "Saya di sini sebagai designer sampul," Jawabnya menjelaskan.

"Waaah, gak nyangka saya, ternyata Mas Seungwoo designer." Ucap gue bikin Mas Seungwoo terkekeh.

"Biasa aja kali. Oh ya, kamu tertarik gak sama saya?"

Hah? Ngomong naon sih?

"Iya Mas?"

"Eh, maksud saya, kamu tertarik gak kalo kerja sama dengan saya, tau aja kamu mau jadi secretaries saya,"

"Wah, boleh juga, Mas. Tapi itu bukan keahlian saya, sih,"

"Ah, gampang, nanti saya ajarin."

"Kamu udah makan siang?" Tanya Mas Seungwoo yang gue jawab dengan gelengan.

"Makan siang sama saya, yuk?" Tawarnya.

"Tapi saya belum selesai revisi dua naskah lagi." Ucap gue sebagai penolakan atas tawaran Mas Seungwoo barusan.

"Nanti saya bantu deh, sekarang temenin saya makan siang, sekalian kamu juga."

Hah, udah gak bisa nolak kalo kayak gini.

"Permi-- "

"MAMAAAAAAAAAA~!"

Ya ampun, Dohyon kenapa lagi? Ini baru aja setengah langkah gue masuk ke dalem rumah.

"Kenapa, sayang?" Tanya gue yang langsung meluk dan gendong Dohyon yang lagi nangis.

"Om Hangyul nya gak mau nemenin Dohyon main! Om Hangyul nya jahat! Huwaaaaaa."

Di saat Dohyon ngadu ke gue tentangnya, Hangyul segera keluar dari kamarnya, "Apaan! Lo aja gak manggil gue!"

"Ada apa ini ribut-ribut? Dohyon kenapa nangis?" Itu Mas Seungyoun yang baru aja pulang dan langsung gendong anaknya yang baru berumur 6 tahun, yang ada di gendongan gue.

"Itu Mas, Dohyon- "

"Kamu abis ini ada janji, kan? Pergi aja, biar saya yang urus Dohyon."

Bentar, Kok dia tahu gue ada janji setelah ini? Terus, sikap Mas Seungyoun sama gue kok kayak gini?

"Janji? Sama siapa?" Tanya Hangyul bingung.