Aku minta do'a aja semoga mereka balik OT11 😭
"Sakit, bang?" Tanya Eunsang dengan kikikan gemes nya.
"Dohyon gak boleh gitu sama Om Hangyul, ya? Nakal." Tutur gue ke Dohyon yang ada di gendongan gue.
Dohyon langsung meluk gue, "Kan Om Hangyul nya berisik." Manja nya.
Segera gue duduk di tempat yang baru aja Hangyul gelar-in, abis itu ngebiarin Dohyon tiduran dengan paha gue sebagai bantalan nya.
"Hangyul, sini gue liat, takut kepala lo kenapa napa." Tutur gue ke Hangyul yang sedari tadi masih megangin dahi nya.
Ditemani semangat sentosa, Hangyul pun nyamperin dan duduk di depan gue sambil ngasih liat dahi dia, "Gitu doang sampe lecet gini, hello kitty banget kulit lo, gyul." Ejek gue.
"Eunsang, bisa tolong ambilin plester gak di tas aku?"
Aku?🌚
"Apaan sih, aku-kamu-an." Sergah Hangyul.
"Kamu tuh, tas kamu kan saya pegang, masa nyuruh Eunsang." Itu Mas Seungyoun yang langsung ngasih-in plester yang dia ambil dari tas gue.
"Makasih, mas." Ucap gue abis itu ambil dan pasangin plester nya di dahi Hangyul.
"Nah, udah," Ujar gue.
"Udah, gyul." Ucap Mas Seungyoun narik Hangyul yang sedari tadi masih aja anteng natap gue dengan jarak yang gak lebih dari sepuluh senti ini.
"Pa, layangan Kak Eunsang mana?" Tanya Dongpyo yang baru aja bangun.
"OH IYA MAIN LAYANGAN!"
Dan jangan heran, itu Dohyon yang langsung bangun dan berdiri dari tidurnya, bikin kita semua kaget.
"MA, MAU MAIN LAYANGAAAAN!"
Padahal gue ada di depan dia, kenapa harus teriak sih, dek?
"Iya, sayang. Ayok." Ajak gue sambil ngambil layangan yang gak jauh dari gue.
"Eunsang, temenin, yuk?" Ajak gue ke Eunsang.
"SAYA AJA!" / "GUE AJA!"
Suara ngegas nya Mas Seungyoun, Mas Seungwoo, sama Hangyul bikin gue sama Eunsang diem.
"Aku aja, ya." Sergah Eunsang dengan wajah polosnya sambil pergi ninggalin mereka bertiga.
"Dongpyo, jangan lari-lari, kamu kalo kebawa angin bahaya!" Seru Eunsang ngikutin Dongpyo kemana pun anak itu lari.
"Ya ampun, Dohyon jangan lari-lari sayang, nanti kamu jatoh." Titah gue sembari ngejar Dohyon yang asik bawa lari layangan nya.
"Bukan gitu cara mainnya, anjeng." Hangyul dengan segala tapok-able nya.
"Bahasanya, Cho Hangyul." Koreksi gue.
"Dohyon sayang, gak gitu cara mainin layangannya, sini Om ganteng ajarin."
"(Y/n), kalo kamu capek, istirahat aja dulu, biar Hangyul sama Eunsang yang ngejagain mereka berdua." Tutur Mas Seungwoo.
"Eh, enggak kok, Mas. Justru aku mendingan jagain mereka berempat, bayi semua itu."
"Ppffttt- BAYI DARI MANA JULAEHA?! AHAHAHAHAH- HANGYUL? BAYI?"
Please, sejak kapan nama gue Julaeha? Mas Seungwoo ternyata humornya sereceh itu.
"Ya di mata saya, mereka semua bayi, sama sama bikin gemes. Kalo Dohyon sama Dongpyo, bikin gemes pengen nyubit pipi nya, Kalo Eunsang, bikin gemes pengen cium,"
"Nah Kalo Hangyul, gemes pengen jitak terus kurung dia di rumah, hehe."
Gak lama, Mas Seungyoun pun berdiri di samping gue sama Mas Seungwoo, "Akhirnya saya bisa ngerasain gimana rasanya piknik sama keluarga." Ucapnya lirih.
Tau gak? Posisi gue sekarang kan ada di antara Mas Seungyoun sama Mas Seungwoo nih.
Dan perasaan yang muncul di hati gue tuh, ini gue serasa jadi istri yang punya dua suami yang lagi mantengin anak anak nya main.
Jantung gue juga gak main degup nya, udah kayak abis marathon sepuluh kilo meter tanpa istirahat, capek bener.
Sekarang udah hampir jam 5 sore, kita pun segera beres beres setelah makan. Kata Mas Seungyoun, Dohyon diambil alih dulu sama dia.
"Biar di jalan, kamu tidur aja gak usah ngelonin Dohyon, kamu kan capek."
Walaupun hati gue sebenernya pengen sama Dohyon, tapi ucapan Mas Seungyoun ada benernya juga.
Jadi, Hangyul yang nyetir dan Eunsang duduk di pinggirnya. Kalo gue, duduk di jajaran kedua bareng Mas Seungyoun sama Dohyon. Sedangkan Mas Seungwoo sama Dongpyo duduk di paling belakang.
"Kenapa gak lo aja yang nyetir sih, bang? Kan gue bisa jagain Dohyon." Kesel Hangyul gak terima.
"Sirik aja lo, eek ngambang." Ledek Mas Seungyoun.
Entah karena kecapean, gue sama sekali gak ngikutin alur percakapan mereka dan malah tidur dengan kepala gue senderin ke kaca mobil.
Dan dengan santai, Mas Seungyoun ngubah posisi tidur gue yang tadinya nyender ke kaca mobil, jadi nyender ke bahu dia.
Mau berontak, tapi ngantuk, yaudah lanjutin aja.
Terakhir sebelum gue bener bener tidur, gue denger ocehan Hangyul,
"Sakit hati gue, cuk, serasa jadi rakyat pribumi yang dipaksa bekerja rodi untuk membangun jembatan dan rel kereta api oleh para kolonial Belanda."
Aku gak tau chapter ini dapet feel humor nya atau enggak, mood ku di rl lagi gak bagus a.k.a ancur banget.
Semoga kalian terhibur ya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan ✔ [SELESAI]
Fanfic🍃 Seungyoun series 🍃 Dipaksa jadi babysitter? Ambil atau tinggalin?