"Gue udah cantik belum?" Tanya Prilly kepada Indah, sahabatnya.
"Cantik, cantik. Emangnya lu mau kemana sih Rapi banget. Bukannya lu habis di pecat sama boss karena lu gak becus kerjanya."
Prilly mendengus saja mendengar perkataan Indah. Dia memang habis dipecat dari Restoran karena suka tidak tepat waktu datangannya.
"Udah ah ntar aja ceritanya gue mau jalan keburu telat ntar."
"Jangan lupa bawa makanan pulang!" Teriak Indah terkekeh.
Prilly berbalik badan sebelum menutup pintunya. "Sialan lu, emang gue emak lu!"
Indah tertawa ngakak aja melihat kepergian sahabatnya itu. Mereka berdua itu sama-sama anak yatim-piatu tanpa orangtua lagi.
Prilly tersenyum ketika melihat Satria, dia adalah temannya yang pernah ketemu di Restoran.
"Satria!"
Satria menegakkan tubuhnya setelah bersandar di mobil miliknya yang berwarna merah itu. Prilly melirik sekilas mobil milik Satria.
"Makin keren aja lu. Gila, ini mobil lu ya sat?"
"Iya dong, mobil gue."
"Widih, keren. Tapi gak sekeren mobil bokap lu."
Satria tertawa kecil. "Lu dendam ya sama bokap gue karena dipecat? Hahaha makanya jangan berulah."
"Bokap lu gak asik. Baru gue diputusin sama pacar gue."
"Asik, lu baru putus. Berarti kebetulan."
Prilly menatap Satria tak mengerti. "Maksudnya gimana nih? Kok lu senang sih denger gue putus sama Bima. Wah, jangan-jangan lu demen ma gue ya nyimpan perasaan sama gue ya? Ah boleh boleh kalo lu naksir sama gue." Prilly tertawa lepas membuat Satria menonyor kepala Prilly.
"Najis, gue tahu kenapa lu suka nyari pacar Pengusaha, pasti cuman kepengen ambil uangnya doang kan?" Tebak Satria tepat sasaran.
"Kok lu tahu hahaha."
"Udah ayo ikut gue."
"Kemana? Wah pasti habis pulang kerja lu dapet duit ya? Mau traktir gue ya? Kuylah."
"Ntar lu juga tahu."
"Jadi penasaran gue."
Satria tertawa kecil.
...
"Ayo duduk."
"Lu ngajak gue makan romantis nih?"
"Dih geer lu. Siapa juga, kagak."
Prilly cemberut. "Terus ngapain kesini Satsat!"
"Suttt, tuh dia orangnya datang."
"Siapa sih?" Prilly celingak-celinguk mencari siapa yang dimaksud Satria hingga kedua mata hazelnya bertemu dengan sosok Pria yang terlihat gagahnya berjalan kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilot
FanfictionPunya suami Pilot enak kali yah? Bisa diajak jalan-jalan terus. Mana gajinya gede banget. Kalau pilot terus ganteng siapa yang tidak mau?