31

8.8K 820 113
                                    

"Apakah ini rumah dad?" Tanya Aileen yang masih digandeng oleh Prilly.

"Iya Lee. Ini rumah Dad."

Prilly sudah lama sekali tak menginjak rumah ini. Dia rindu rumah ini.

Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara wanita di dalam rumah Ali.

Siapa yang di dalam?

"Ayo, mami. Masuk." Aileen nampak tak sabaran untuk memasuki bangunan itu. Dia sampai-sampai menarik tangan Prilly.

"Eh, iya iya Lee."

"Kau... Kau ngapain kesini?" Tunjuk wanita itu.

Prilly mengenalnya, dia adalah Jodie.

Jodie nampak terlihat lebih dewasa, Prilly yakin anak itu sudah beranjak besar bukan anak remaja lagi. Sangat jelas bagaimana wanita itu memakai pakaian begitu minim sekali. Apakah dia sengaja memakai pakaian seperti itu sekarang?

Issh, masih ga berubah.

"Apa lihat-lihat!" Galak Jodie seakan ingin mencolok mata Prilly. Dia mengalihkan pandangannya pada Aileen.
"Siapa dia? Kau sudah menikah lagi ya pasti dan mempunyai seorang anak? Pria mana lagi yang kau nikahi?" Katanya sangat cerewet.

Mendengar suara Jodie dari luar, Ali pikir wanita itu sudah kembali kerumahnya ternyata dia tengah bicara pada mantan istrinya dan anaknya juga. Dia menghampiri mereka.

"Daddy!" Pekik Aileen langsung memeluk kedua kaki Ali.

Ali tersenyum dan mengelus kepala Aileen. "Kenapa tidak bilang jika Lee ingin kesini huem?"

Aileen mendongak. "Kejutan, Dad. Boleh Lee tinggal disini?"

"Tentu saja." Jawab Ali membuat Aileen kegirangan. Dia persis seperti anak perempuan saja bukan anak lelaki. Aileen anak lelaki yang manis sekali.

Jodie menganga lebar. Apa dia ga salah denger tadi anak itu memanggil Ali dengan sebutan Daddy? Jodie bener-bener shock jika anak itu adalah anak mereka berdua.

"Ini anak om?" Tanya Jodie.

"Iya, dia anak saya Jodie." Jawab Ali sukses membuat Jodie bungkam.

"Bukannya kalian sudah-"

"Kami keluarga." Jawab Ali cepat dan membawa Prilly masuk sebelum Jodie bertindak lebih jauh lagi. Entah kenapa dia risih setiap kali wanita itu terus menggodanya.

"Aku tutup ya pintunya." Kata Prilly yang dibales anggukkan sama Ali.

"Dad, rumah dad besar sekali."

"Iya sayang. Kau boleh sewaktu-waktu main kerumah ya."

"Iya Daddy."

"Huem, aku mau ke kamar mandi ya."

"Oh, mau aku tunjukkan kamar mandinya?"

"Tidak perlu, aku sudah tahu." Jawab Prilly tersenyum. Dia masih hafal betul seisi rumah itu.

...

Jodoh PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang