28

7.9K 716 122
                                    

"Aileen. Nama kamu Aileen?"

Aileen mengangguk saja. Dia bingung memandang wajah Ali.
"Bagaimana uncle tahu nama aku?"

Uncle?

Ali tersenyum kecut. "Jelas uncle tahu."

Aileen menggeleng. "Lee, tidak mengenal uncle. Dimana Papi Daniel yaa..." Aileen celingak-celinguk mencari keberadaan Daniel.

Ya, mereka berada di tempat salah satu Mall terbesar di Jakarta.

Sakit rasanya, anak sendiri. Darah dagingnya sendiri tak mengenal ayah kandungnya sendiri.

Ingin rasanya, Ali berkata kepada Aileen jika dia adalah ayah kandungnya.

"Aileen." Ali masih berjongkok dihadapannya, lalu memeluk Aileen.

Aileen berontak. "Lepaskan aku, uncleee."

Ali tak peduli. Dia rasanya ingin memeluk anaknya, walau berlaku sekali untuk seumur hidupnya.

Aileen masih berontak ketika Ali masih mengeratkan pelukannya.

"Hai, hai, lepaskan dia!"

Ali terpaksa melepaskan pelukannya dari Aileen ketika melihat Daniel sudah menarik Aileen dan menjauhkan dari jangkauannya.

Ali berdiri dan memandang Daniel. "Ada apa? Mengapa anda menjauhkan dia dari saya? Anda tahu siapa saya sebenarnya, bukan?"

Daniel mengabaikan perkataan Ali beralih menatap Aileen.
"Lee, kau baik-baik saja?"

Aileen mengangguk dan memeluk kedua kaki Daniel. Dia bersembunyi dibelakang tubuh Daniel seolah-olah dia memandang Ali adalah orang penjahat saja.

"Aileen, aku ayah kandungmu." Kata Ali berusaha menjelaskan kepada Aileen. Dia sedih, mengapa Aileen begitu menatap asing kearahnya bahkan seperti tidak mau melihatnya.

"Gaaa! Papi aku, papi Daniel!" Teriak Aileen.

"Biarkan saja. Itu Salah dirimu sendiri yang tidak pernah ada untuknya. Jadi dia tidak mengenalmu sebagai Ayahnya sendiri. Dia masih anak-anak."

Ali menatap Daniel tak suka. Atas berhak apa dia mengatakan itu kepadanya?

"Iya, anda bener. Saya memang tidak pernah ada untuknya. Tapi sampai kapan pun saya tetap ayahnya walau dia tidak tahu ayahnya sendiri."

"Ada apa ini?" Prilly melihat keberadaan Ali. "Kau... Ngapain kau ada disini? Apa kau mengikuti kami?"

Ali tak menjawab.

"Mamiii." Panggil Aileen.

"Daniel, lebih baik kita pulang aja ayo, aku sudah menemukan ini. Semua sudah kebeli." Buru-buru Prilly menggandeng tangan Aileen dan sesegera mungkin pergi.

Ali membiarkan mereka pergi, dia tak percaya mengapa Prilly memperlakukannya seperti itu.

...

"Kau bilang, sudah berpisah dengannya? Jadi kalian belum resmi bercerai?"

"Belum, tapi secepatnya diurus Daniel. Kau tidak perlu khawatir ya."

Jodoh PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang