"Terbang kemana-mana, nginep di hotel bintang 5, bisa masuk ke ruangan kokpit, mungkin hal-hal tersebut yang ada di pikiran lu saat membayangkan rasanya menjadi seorang istri pilot."
"Belum lagi dengan gaji selangit yang bisa didapatin suami lu, hidup lu seolah jaminan Bahagia. Tapi, ternyata kenyataannya kehidupan menjadi istri seorang Pilot tak selamanya semenyenangkan yang lu pikirkan."
Prilly yang memang lagi bercerita panjang lebar sama Indah, sahabatnya itu. Dia menoleh kearah Indah yang sempat pokus ke TV jadi melotot kearahnya.
"Lu lagi nakut-nakutin gue nih ceritanya?"
Indah, sahabat sekaligus seperti saudaranya karena mereka memang sudah tidak punya orangtua dan tinggal bersama hidup mandiri. Dia tertawa lalu melempar sampah plastik ke arah mukanya. "Gue cuman ngasih tahu aja bego, kalo lu emang mau jadi istri Pilot! Banyak Resikonya bego!"
"Coba lu bayangin deh, lu dirumah Sedangkan suami lu lagi terbang di udara. Pasti lu membayangkan buruk-buruk deh tentang suami lu."
Prilly yang tidak terima dilempar sampah bekas makanan Indah, balik melempar kearahnya. "Lebay lu lebay!"
"Lagian ya siapa yang mau jadi istrinya bego!"
Indah mendengus kesal. "Itu, tadi lu bilang sendiri sama gue. Katanya mau jadi Istri Pilot!"
Prilly mengubah posisinya yang awalnya rebahan di sofa menjadi duduk dan menghadap ke Indah.
"Bukan Indah yang cantik, pinter, dan baik hati. Itu cuman seandainya aja kalo gue beneran jadi Istri Pilot! Lu juga gausah bayangin yang serem-serem sih. Jadi takut kan gue ih."
"Hahahaha udah ga usah berkhayal ketinggian lu jadi Istri Pilot!" Celetuk Indah.
Drrttt
Prilly buru-buru melihat Ponselnya. "Aduh, Jodoh gue nih nelpon!"
"Najis!" Indah merasa jijik sendiri melihat kelakuan sahabatnya itu, kepedean sekali.
Prilly hanya tertawa terbahak lalu menerima telepon dari Pilot tampan.
"Iya, ada apa Jodohku?" Sahut Prilly setelah mendengar suara Ali di sebrang telepon sana.
"Dia muntah kali itu." Celetuk Indah lagi.
"Eh, berisik lu. Syirik aja lu. Cari Jodoh sono gih!"
"Hallo."
"Iya hallo calon suami."
"Calon suami? Jangan main-main sama saya ya. Inget kita cuman pura-pura."
Prilly mendengus saja kala si Pilot tampan itu selalu mengingatkan jika diantara mereka berdua hanya sandiwara dan berakting saja menjadi sepasang kekasih agar si Pilot tampan itu tidak dijodoh-jodohin sama orangtuanya. Tapi mengingat Alkhatiri, sang papa si Pilot itu yang sangat ramah. Prilly menjadi ragu jika selamanya ingin jadi kekasih pura-pura saja.
Mau beneran huaaa!
"Iya iya bawel banget si Captain Ali." Katanya terkekeh sendiri menyebutkan Captain Ali.
![](https://img.wattpad.com/cover/225928533-288-k18128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilot
FanfictionHidupnya kebanyakan berhalusinasi tinggi dan tak pernah membayangkan sebelumnya bakal dipertemukan jodoh seperti itu.