"Mama, Ali gamau dijodoh-jodohin segala mah. Kenapa mama ngejodohin Ali lagi sih."
"Supaya kamu bisa melupakan mantan istri kamu itu, Li. Dan mama sudah tahu siapa yang pantas menjadi istri kamu."
"Maa..."
"Kamu harus mau Li."
Dan saat itu juga Ali tidak tahu harus berkata apalagi selain merutuk kebodohannya karena dia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Bagaimana dengan Prilly?
Alkhatiri melihat Ali yang tengah melamun saja semenjak bicara dengan Resi. Dia mendekati putranya itu.
"Ada apa Li? Kau masih memikirkan ucapan mama kamu ya? Soal Perjodohan itu?"
"Iya pah. Mama ga bisa ngatur hidup aku. Ali juga punya pilihan Ali sendiri papa."
Alkhatiri mengusap lembut kepala putranya itu. Bagaimanpun juga Ali tetaplah anak kecilnya yang dari dulu Alkhatiri sayangi hingga dia beranjak besar seperti ini.
"Nanti papa bujuk mama supaya ga menjodohkan kamu sama pilihan mama ya. Papa ngerti perasaan kamu Li."
"Makasih papa. Udah mau ngertiin perasaan Ali. Selama ini Ali sama Prilly pisah itu karena kesalahpahaman aja kok pah dan kami sudah menyelesaikan masalah itu. Dan Ali ingin Rujuk sama Prilly demi Aileen. Dia masih kecil pah, Ali gamau Aileen besar nanti hidup tanpa keluarga yang lengkap."
"Papa ngerti nak. Kamu pasti bisa menyelesaikan satu masalah lagi ya."
"Pahh, Ali mau ngomong. Kalo Aileen, dia mengidap penyakit Gagal Ginjal."
"Gagal Ginjal?"
Bukan itu bukan suara Alkhatiri melainkan suara Resi. Dan ternyata Resi sudah berdiri lama dibelakang mereka.
"Mama sejak kapan disitu?" Tanya Alkhatiri.
"Tadi kamu bilang apa Li? Aileen, cucu mama punya penyakit Gagal Ginjal?"
"Iyaa maa. Aileen memang sudah lama mengidap penyakit Gagal Ginjal dan sekarang masih dicari pendonor ginjalnya."
"Kenapa tidak kamu saja Li. Kamu periksa ginjal kamu itu, pasti cocok. Papa yakin itu." Saran Alkhatiri.
"Apa papa sudah gila? Menyuruh anak sendiri untuk mendonorkan ginjalnya! Mama tidak setuju!" Tolak keras Resi.
"Lho, mama. Kenapa ga dicoba dulu mama. Lagi pula Ali pasti sehat dia baik-baik aja ma. Ginjalnya juga pasti bagus, apa salahnya Ali memberikan satu ginjal untuk anak kandungnya sendiri agar Aileen bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya, mama."
Papa bener.
Resi hanya terdiam.
Alkhatiri menepuk pundak Ali.
"Kamu harus bisa menentukan pilihanmu itu Li. Demi Aileen."...
26 Oktober
Kali ini Prilly ingin datang kerumah Ali. Kemarin tanggal 15 Ali memberanikan diri untuk datang kerumah keluarga tirinya. Sekarang Prilly harus berani kerumah keluarga Ali sekalian dia ingin minta maaf sama kedua orangtuanya Ali yang sudah pernah dia kecewakan. Prilly tidak mau menjadi Perempuan egois lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilot
FanfictionPunya suami Pilot enak kali yah? Bisa diajak jalan-jalan terus. Mana gajinya gede banget. Kalau pilot terus ganteng siapa yang tidak mau?